Langsung ke konten utama

Serious Insane

 Baiklah aku akan membuat cerita serupa 2 sebelumnya namun tetap dalam periode kerajaan, berhubung kalau modern sih susah dapat feel-nya gitu deh... 

Kalau yang pertama itu hanya cerita perjalanan selama 35 tahun dan tidak complicated, meskipun ceritanya anaknya ada 300 anak, namun hanya berhubungan dengan 13 laki-laki (Crazy Turning Over). Nah kalau yang kedua itu, sangat complicated banget, aku yang buat relationship chart juga bingung. (My Own Karma). My Own Karma, sang pangeran berhubungan dengan 21 laki-laki dan bahkan diantaranya memiliki hubungan darah dengannya sendiri (abang kandung, keponakan kandung, anak kandung, dan bahkan akhirnya dengan cucu kandung) dan melahirkan 168 anak.

Kali ini aku akan membuat cerita yang lebih memalukan dan menyakitkan yah. Tapi ini jadi benar-benar gila sepertinya. Sudah ada di otak, tapi susah untuk dituangkan.

Pangeran Qin Hua merupakan putra bungsu Ratu dan juga merupakan kesayangan Ratu dan Raja. Meskipun dirinya dan Putera Mahkota Qin Yue hanya berbeda 3 tahun, namun perlakuan antara keduanya sangat berbeda. Qin Yue sendiri juga akhirnya juga banyak mengalah dengan adiknya ini. Karena inilah, yang membuat Qin Hua menjadi arrogant. Sebenarnya yang orang lain tidak tahu, Qin Hua sebenarnya sudah meninggal saat jatuh dari kuda saat berburu dan yang sekarang adalah jiwa seorang dokter player dari Abad 21.

Li Qin adalah dokter tampan yang handal. Sebagai seorang professional, Li Qin memang luar biasa, namun sebagai seorang pria, dia sangat mengecewakan, setidaknya sampai dirinya 35 tahun dengan status lajang seharusnya dia memiliki lebih dari 20 anak, namun semuanya dipaksa aborsi olehnya atau dijebaknya sehingga seakan-akan keguguran.

Namun ternyata dia melakukan kesalahan  bermain-main dengan seorang penyihir. Penyihir itu langsung menyerang Li Qin dan setelah bangun Li Qin berada di dimensi berbeda dan menjadi Pangeran Qin Hua. Namun ternyata menjadi seorang Pangeran malah membuat Li Qin semakin mempermainkan wanita di sekitarnya.

Pangeran Qin Hua suka dengan seorang wanita, Lan Min Hua, adik satu-satunya Jenderal Lan Min Feng, namun ternyata tidak ditanggapi oleh wanita itu. Kemudian Qin Hua mengetahui bahwa Lan Min Hua jatuh hati dengan Gong Li, sahabat dekat Qin Hua. Gong Li menyadari bahwa Lady Lan Min Hua menyukai dirinya, namun Gong Li menilainya sebagai wanita yang arrogant sombong. Gong Li tidak suka dengan Lan Min Hua yang selalu mem-bully wanita-wanita yang dekat dengan dirinya. Akhirnya Qin Hua mengatakan bahwa dirinya dapat menghancurkan kesombongan Lan Min Hua.

Di malam tahun baru, Qin Hua mengundang Lan Min Hua bertemu di pinggiran kota dengan mengatasnamakan Gong Li. Kemudian Qin Hua memberikan obat perangsang lewat minuman dan kemudian memperkosa Qin Hua. Pada saat setengah sadar, Qin Hua memberikan Lan Min Hua kepada 2 orang pelayanannya. Besok harinya Qin Hua berpura-pura kaget melihat Lan Min Hua berada di tempat tidur bersama dengan 2 pelayan. Hal ini benar-benar memukul Lan Min Hua dan benar saja sejak itu dia mengurung diri, bahkan dia berusaha untuk bunuh diri. Namun kemudian diketahui dia hamil. Qin Hua mengetahui hal ini dan memberi obat penggugur kandungan lewat pelayan. Namun ternyata Lan Min Hua yang sudah putus asa malah minum tidak sesuai dosis yang disampaikan sehingga akhirnya overdosis dan koma.

Lan Min Feng yang mengetahui kondisi adik perempuannya marah mengetahui bahwa ini bermula dari Undangan Gong Li. Mengetahui bahwa dirinya menjadi target Lan Min Feng, Gong Li menemui Qin Hua. Qin Hua membunuh 2 pelayan yang disuruhnya memperkosa Lan Min Hua. Namun tak disengaja salah seorangnya malah menarik Qin Hua jatuh ke air.

Qin Hua merasa ini adalah akhir dari hidupnya. Mungkin seperti di film-film, kali ini dirinya akan kembali ke Abad 21. Tapi ternyata dirinya bertemu dengan Jessica, mantan pacar Li Qin yang juga seorang penyihir. Jessica mengatakan bahwa Li Qin masih belum belajar menghargai wanita dan sangat egois demi kepentingan dirinya sendiri. Jessica mengatakan bahwa Li Qin harus merasakan menjadi seorang wanita, merasakan bagaimana dilihat sebagai alat pemuas nafsu, merasakan bagaimana anak darah dagingnya dibunuh, merasakan perjuangan mengandung dan melahirkan anak.

Li Qin terbangun dan segera membangunkan Gong Li. Tapi saat Gong Li bangun, dirinya kaget dan langsung menjauh. Li Qin baru menyadari dirinya sekarang menjadi wanita. Li Qin kaget melihat dirinya sekarang, dengan pakaiannya yang basah tapi badannya adalah badan seorang wanita. Gong Li mencoba berpikir bahwa itu adalah pakaian Pangeran Qin Hua namun yang dihadapannya ini adalah seorang wanita, meskipun memang mirip dengan sahabatnya itu. Li Qin menyebutkan rahasia yang hanya diketahui mereka berdua.

Gong Li dan Qin Hua pergi ke mansion musim panas milik Qin Hua yang dibangun oleh Raja sebagai hadiah Ulang Tahun ke-15. Mereka berdua tinggal di mansion itu sambil bersembunyi dari buruan Lan Min Feng. 

=====

Sudah 5 bulan berlalu, namun mereka masih belum menemukan solusi. Di malam yang seharusnya perayaan Ulang Tahun Qin Hua ke-18, Qin Hua berdua bersama dengan Gong Li.

"Aku sudah mengirimkan surat kepada Ayahanda dan Ibunda bahwa aku ingin melakukan perjalanan pendewasaan diri. Aku harap itu akan membuat mereka tenang dan memberikanku waktu untuk kembali seperti semula." kata Qin Hua sambil meminum secangkir arak, "Malam ini kita akan menghabiskan arak ini Dan melupakan sejenak mengenai kegilaan ini."

"Ini semua benar-benar gila. Bisa-bisanya Yang Mulia menjadi seperti ini." sambung Gong Li.

"Seperti ini bagaimana?"

"Yah... Menjadi sangat perempuan. Hamba benar-benar tidak melihat kemaskulinan Yang Mulia."

Qin Hua melihat dirinya dan mulai merengek, sepertinya dirinya sudah mulai mabuk karena Anggur itu.

"Lihatlah. Aku memiliki payudara." kata Qin Hua sambil menunjuk payudaranya, "Dan lihat ukuran dan bentuknya. Ini benar-benar luar biasa sempurna."

Qin Hua berdiri dan membuka lapis pertama bajunya. "Lihatlah pinggang dan pinggulku ini. Sebagai informasi, ini adalah bentuk ideal wanita melahirkan anak."

Gong Li hanya terdiam melihat pemandangan di hadapannya ini. Sebagai seorang pria, Pangeran Qin Hua terkenal akan ketampanannya, namun sebagai seorang wanita, Yang Mulia ternyata lebih dari semua wanita yang pernah ditemuinya selama ini.

Qin Hua melihat dirinya sendiri, "Bokong ini sangat seksi. Apalagi kaki yang panjang ini, sangat menggoda." Qin Hua memegang perutnya, "Semua tentang tubuh ini merupakan bentuk wanita ideal impian semua pria, bahkan diriku sendiri menyukainya. Tapi aku tidak menyangka diriku menjadi seperti ini. Apalagi merasakan kesakitan menstruasi." 

Qin Hua mengingat bagaimana paniknya dirinya saat mengetahui dirinya mengalami menstruation untuk pertama kalinya dan akhirnya mengerti mengapa mood wanita bisa menjadi sangat tidak stabil saat menstruation.

Kemudian Qin Hua melihat Gong Li yang hanya terdiam sambil melihat dirinya.

"Apakah kau penasaran?"

Gong Li tersadar saat Qin Hua bertanya kepadanya seperti itu.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak memikirkan hal yang tidak pantas mengenai Yang Mulia."

Qin Hua menarik Gong Li berdiri dan menarik tangannya, sambil membuka lapis terakhir bajunya, "Ini peganglah."

Gong Li sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Qin Hua dan refleks menarik tangannya. Qin Hua juga terkejut karena entah mengapa dia merasa ada sensasi aneh di dalam perutnya.

Qin Hua kembali menarik tangan Gong Li dan menahan kedua tangannya di payudaranya, sementara Qin Hua dan Gong Li berdiri semakin dekat. Qin Hua mendekati Gong Li dan menarik untuk mencium Gong Li.

Gong Li berusaha untuk mendorong Qin Hua. Namun Qin Hua makin memaksa Gong Li, "Jangan tolak aku." Akhirnya Gong Li menerima semuanya.

Malam itu Qin Hua menghabiskan waktu bersama Gong Li. Dirinya melakukan semua yang ada di fantasinya, namun kali ini dia menjadi wanita dan dirinya yang memuaskan Gong Li sebagai prianya. Meskipun di awal Qin Hua merasakan kesakitan, karena akhirnya Gong Li mengambil keperawanannya sebagai seorang wanita.

Keesokan paginya, Qin Hua kaget dengan apa yang telah dilakukannya bersama dengan Gong Li. Gong Li terbangun dan dirinya juga merasa bersalah.

"Maafkan saya, Yang Mulia."

Qin Hua bangun sambil mengambil pakaiannya di lantai. "Aku yang mabuk. Bukan salah dirimu."

Setelahnya Qin Hua dan Gong Li seperti ada suasana awkward antara keduanya. Namun entah mengapa bagi Qin Hua dirinya menyadari menginginkan sentuhan Gong Li. Qin Hua terus menerus mengingatkan dirinya bahwa dirinya adalah seorang pria dan dirinya bukan gay.

Akhirnya suatu malam, Qin Hua datang ke kamar Gong Li setelah 1 Minggu. Hal ini karena Qin Hua menyadari tubuhnya sebagai wanita ini memiliki kebutuhan. Apakah kebutuhan seks dirinya sebagai pria dulu juga sama saja saat sekarang dia menjadi wanita? Qin Hua bertanya-tanya.

"Yang Mulia..."

"Tubuh ini menginginkan sentuhanmu. Boleh aku tidur bersamamu?"

Gong Li kaget dengan apa yang didengarnya. Qin Hua mendekati Gong Li sambil membuka pakaiannya satu persatu. Setelah di hadapan Gong Li, Qin Hua menciumnya.

Malam itu mereka menghabiskan malam yang 'panas' bersama dalam kondisi sadar. Demikian juga untuk malam-malam selanjutnya. Qin Hua hanya dapat tidur di dalam pelukan Gong Li.

=====

Suatu malam Qin Hua tertidur dan bermimpi bertemu dengan Jessica.

"Bagaimana rasanya berada dalam pelukan pria?"

"Jessica..."

"Kau tidak akan dapat menolak untuk jatuh cinta dan memberikan seluruh hati dan tubuhmu kepada pria. Ingat! Sekarang kau adalah seorang wanita." Jessica mendekati Li Qin kemudian menyentuh perut Li Qin sambil tersenyum, "Aku akan memberikan hadiah kecil."

Qin Hua tiba-tiba terbangun.

"Hua Er..." Panggilan Gong Li kepada Qin Hua sekarang ini setelah 4 bulan ini mereka sudah seperti suami istri.

Qin Hua memegang nadinya sendiri dan kaget dengan apa yang baru disadarinya.

"Aku benar-benar lupa."

Gong Li terbangun dan duduk di sebelah Qin Hua, "Hua Er melupakan apa?"

"Aku sudah 4 bulan ini tidak menstruasi. Aku tidak menyadari kemungkinan diriku hamil."

Gong Li sangat terkejut dengan berita yang baru saja didengarnya. Dia masih berusaha mencernanya.

Selama 4 bulan ini memang dirinya melakukan hubungan seks dengan Qin Hua hampir setiap malam. Dirinya yang jelas-jelas mengetahui bahwa Qin Hua yang sebelumnya adalah Pangeran, seorang lelaki. Namun akhirnya ternyata nafsunya menguasai dirinya sendiri. Sekarang dia harus menerima kenyataan bahwa dirinya akan memiliki anak bersama dengan Qin Hua.

"Bagaimana ini? Aku hamil. Bagaimana aku akan menjalani kehamilan ini? Ini sudah bulan ke-4 dan jika digugurkan maka akan membahayakan nyawaku."

"Digugurkan? Apakah Hua Er tidak mau memiliki anak?"

"Kondisi kita sekarang tidak ideal. Wanita hamil itu membutuhkan nutrisi yang cukup untuk bayi di dalam kandungannya Dan untuk si Ibu sendiri."

Gong Li yang awalnya kecewa memikirkan Qin Hua tidak menyukai ide memiliki anak bersamanya, kemudian menjadi lega. "Ternyata Hua Er memikirkan tentang ini. Kalau begitu, mulai besok aku akan mulai bekerja. Aku tidak akan membiarkan Hua Er khawatir mengenai hal ini."

=====

Gong Li menjual hasil calligraphy-nya di jalan dan menerima permintaan untuk menulis buku-buku puisi di salah satu toko buku. Sementara itu Qin Hua membuka praktik tabib dan melayani segala sakit penyakit.

Tiap malam Qin Hua juga masih meminta melakukan hubungan seks meskipun dirinya dalam kondisi perut yang semakin membesar. Awalnya Gong Li tidak bersedia, namun karena Qin Hua terus memaksa dan memastikan bahwa dirinya tahu bagaimana menjaga bayi mereka tetap aman.

Tak terduga mulai di Minggu ke-36, kandungan air Susu mulai melimpah meskipun Qin Hua belum melahirkan. Akhirnya selain meminta bantuan Gong Li membantunya melakukan massage, Qin Hua meminta Gong Li melakukan direct drink ASI miliknya.

Sampai akhirnya tiba waktunya Qin Hua  melahirkan. Dengan perjuangan akhirnya Qin Hua melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.

"Hua Er..." 

Gong Li membungkus bayi laki-laki itu dengan kain yang bersih. Dirinya tidak menyangka, Qin Hua melibatkannya dalam proses persalinan ini. Qin Hua mengajarinya apa yang harus mereka lakukan.

Tak disangka tiba-tiba pintu terbuka dan Qin Hua dan Gong Li kaget melihat kehadiran Lan Min Feng. 

Gong Li berdiri.

"Jenderal Lan..."

"Ternyata kau bersembunyi di sini. Adikku menjadi gila, kedua orang tuaku menderita. Namun kau hidup bahagia di sini."

"Jenderal Lan... Maaf mengenai..."

Belum melanjutkan perkataannya, Lan Min Feng langsung menusuk Gong Li.

"Gong Li..." Qin Hua berteriak. Ia ingin turun dari tempat tidur dan menyelamatkan Gong Li saat itu juga, namun kemudian menyadari bahwa ternyata persalinannya belum selesai.

"Jenderal Lan..."

Lan Min Feng masih berdiri melihat Gong Li yang bersimbah darah.

"Lan Min Feng..." teriak Qin Hua memanggil Lan Min Feng di tengah suara tangisan anak pertamanya.

Lan Min Feng tersadar bahwa di ruangan itu ada bayi merah yang baru lahir dan seorang wanita.

"Lan Min Feng, tolonglah aku..."

Lan Min Feng kaget melihat wanita yang ada di tempat tidur itu. Wajahnya sangat mirip dengan Pangeran Qin Hua. 

"Lan Min Feng..."

Teriakan wanita itu menyadarkan dari lamunannya dan segera bergegas ke sisi tempat tidur.

Malam itu dengan instruksi Qin Hua, Lan Min Feng membantunya dalam persalinan 1 bayi laki-laki lainnya.

"Lan Min Feng... Aku mohon jangan bunuh kedua bayi ini. Mereka berdua... Pangeran Qin Hua..." 

=====

Qin Hua terbangun, namun dia menyadari itu bukan kamarnya di mansion musim panasnya. Ia dibawa ke barak militer, dia berada di tenda milik Lan Min Feng.

Penjaga tenda segera menginformasikan berita mengenai Qin Hua yang sudah sadar.

"Aku sudah mengantarkan kedua bayi itu ke istana. Keduanya adalah Royal Blood, istana sudah memastikannya. Aku juga sudah turut mengikutsertakan surat terakhir Pangeran untuk diberikan kepada Raja dan Ratu."

Qin Hua mengerti surat yang dimaksud. Surat yang sempat dipersiapkannya untuk mengantar anak yang dilahirkan ke istana sehingga mereka terjamin. Meskipun anaknya itu illegitimate tapi karena sang Pangeran kesayangan meninggal, pastinya kedua orang tuanya akan menyayangi cucunya itu.

"Aku tidak mengerti mengapa wanita Pangeran Qin Hua malah menjadi istri dari pria bejat seperti Gong Li itu? Apalagi aku mendengar kamu adalah seorang tabib yang luar biasa, yang menerima dibayar bahkan dengan hasil tanah atau ternak."

Qin Hua berpikir bahwa semua itu ia terima karena dia memang membutuhkannya untuk sehari-hari. Saat itu dia dan Gong Li sedang bersembunyi dari Lan Min Feng, demi hidup dirinya akan menerima bayaran dalam bentuk apapun. Malah Gong Li yang sebenarnya meminta untuk memberikan layanan gratis.

Qin Hua membiarkan Lan Min Feng salah sangka bahwa Gong Li yang merupakan biang keladi dari semuanya. Bahkan termasuk dengan menguasai wanita mendiang Pangeran Qin Hua yang notabene Pangeran Qin Hua adalah sahabatnya sendiri dan selama ini yang mengajaknya masuk ke kalangan bangsawan, padahal Gong Li hanyalah yatim piatu Keluarga Gong.

=====

Lan Min Feng meminta Qin Hua menjadi tabib, membantu tabib Liang. Qin Hua tinggal di kemah yang sama dengan Jenderal Lan meskipun diberikan sekat yang berbeda, dengan alasan Qin Hua juga bertanggungjawab mengurus kesehatan Jenderal Lan. Bukan hanya sebagai tabib, namun Qin Hua adalah pelayan pribadi Jenderal Lan.

Orang di sekitar Jenderal Lan menyadari perlakuan special yang diberikan kepada Qin Hua. Akhirnya setelah 2 bulan, berita ini terdengar oleh Sang Istri Jenderal Lan, Qin Shen Li, yang juga adalah sepupu Qin Hua. Apalagi Qin Shen Li mendengar informasi yang mengatakan bahwa Jenderal Lan bahkan memberikan night pearl bud sebagai hadiah ulang tahun wanita itu.

Qin Shen Li menyuruh orang membawa Qin Hua ke kediaman Jenderal Lan. Qin Hua disuruh masuk ke dalam ruangan dan ditinggalkan berdua bersama dengan wanita yang sedang hamil besar itu. 

"Dasar perempuan jalang!!!"

Qin Hua terus menerus dipukul. Ia ingin menghindar, namun dirinya sedikit takut salah-salah dirinya malah melukai Qin Shen Li, sepupunya itu. Tapi tak disangka Jenderal Lan datang dan masuk ke ruangan itu dan menarik Qin Hua ke sisinya.

"Perempuan jalang ini tidur satu kemah denganmu sejak di hari kedatangannya sampai sekarang, sedangkan aku istri sahmu saja setelah 3 tahun baru bisa bermalam denganmu."

Qin Shen Li tampak sangat marah, dia memandangi Qin Hua penuh dengan kebencian. "Apa karena wajahnya mirip dengan si Qin Hua tak berguna itu?"

Baru saja selesai mengatakan itu, Jenderal Lan langsung menampar keras Qin Shen Li hingga wanita itu terjatuh menghantam kepalanya. Wanita itu tak sadarkan diri lagi namun tampaknya benturan di perutnya semakin memperparah, darah terus mengalir.

"Kita harus segera melakukan operasi. Setidaknya kita bisa menyelamatkan anak Jenderal Lan." 

"Itu bukan anakku."

"Baiklah. Ini bukan anak Jenderal Lan, tapi bagaimanapun ini nyawa yang tidak berdosa."

Akhirnya hari itu Jenderal Lan menjadi asisten Qin Hua melakukan operasi Qin Shen Li. Setelah itu, Qin Shen Li menjadi koma dan Qin Hua malah akhirnya menyusui bayi perempuan yang baru dibantunya untuk lahir ini.

Lan Min Feng hanya diam melihat pemandangan ini. Entah mengapa saat itu dirinya menginginkan Xu Mei Hua menyusui anak dirinya dan perempuan itu. Lan Min Feng pun bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia memperlakukan Xu Mei Hua karena perempuan itu mirip dengan Pangeran Qin Hua.

Ya, sesungguhnya Lan Min Feng menyukai Pangeran Qin Hua. Saat kecil, dirinya yang lebih muda 2 tahun dari Pangeran selalu dilindungi oleh Pangeran, selain itu Pangeran juga yang menjadi teman berlatih Lan Min Feng. 

Pada saat dirinya dipaksa menikah dengan Qin Shen Li 3 tahun lalu, Lan Min Feng dirinya kabur dari rumah dan malah hampir mati di tangan perampok, Pangeran yang saat itu masih berusia 16 tahun menyelamatkan dirinya dan bahunya terluka terkena tusukan.

Siapa yang menyangka seorang Jenderal yang terkenal gagah dan kejam di Medan perang ini malah berfantasi tentang Pangeran yang jelas-jelas seorang pria. Namun dia tidak pernah tertarik dengan pria lain selain Pangeran Qin Hua. Sejak dirinya bertemu dengan Xu Mei Hua, dirinya tidak lagi berfantasi tentang Sang Pangeran. 

=====

Karena harus merawat Ai Xin, nama yang diberi oleh Qin Hua untuk bayi perempuan itu, dan juga mengontrol Qin Shen Li yang koma, akhirnya Qin Hua tinggal di kediaman Jenderal. Untuk memastikan keamanan Qin Hua, Lan Min Feng membunuh semua pelayan sebelumnya dan menjamin tidak ada yang menyampaikan berita tentang Qin Shen Li. Lan Min Feng memberi otoritas penuh kepada Qin Hua untuk mengatur kediaman Jenderal. Sejak itu, Lan Min Feng selalu rajin pulang ke kediaman Jenderal.

"Hua Er..."

Yah Qin Hua mengakui namanya adalah Xu Mei Hua, karena sekarang ini dirinya bagaikan Bunga Plum namun sayangnya palsu. 

"Jenderal Lan..."

Dengan kondisi sang bayi masih menyusu dan dadanya terbuka, Li Qin berbalik untuk melihat ke arah datangnya suara Lan Min Feng yang memanggilnya. Namun tak disangka ternyata Li Qin tiba-tiba dicium oleh Lan Ming Feng.

"Kau harus melahirkan seorang anak bagiku." 

Li Qin berusaha untuk mencerna informasi yang baru didengarnya itu. Sang Jenderal yang terkenal kejam ini meminta dirinya melahirkan seorang anak, padahal dirinya sendiri baru saja melukai istri sahnya sehingga dirinya harus mengeluarkan bayi perempuan ini secara paksa melalui operasi.

"Nyonya baru saja memberikan seorang Putri untuk Jenderal. Jika Nyonya nanti sadar, saya akan membantu pemulihan Beliau dan memastikan Beliau akan memberikan seorang Putra kepada Jenderal."

"Sudah kukatakan, dia bukan anakku."

Li Qin melihat Jenderal dengan heran. Akhirnya Jenderal duduk di sebelah Li Qin yang masih melanjutkan menyusui si bayi.

"Malam itu yang tidur bersama dengan Qin Shen Li itu bukan aku, melainkan salah satu anggotaku yang sekarang sudah gugur di Medan Perang."

Lan Min Feng menatap Li Qin sungguh-sungguh, "Aku tidak pernah ada perasaan apapun dengan wanita itu."

"Tapi bagaimanapun Qin Shen Li adalah wanita yang dipilih oleh kedua orang tua Jenderal sebagai Nyonya Keluarga Lan. Dia juga Royal Blood, putri Pangeran Qin Chi"

"Aku memiliki alasan kuat untuk bercerai dengannya. dia sudah berkhianat dan anak ini menjadi bukti nyata dari pengkhianatannya. Lagipula selama 6 bulan ini Hua Er sudah menjadi Nyonya Kediaman Jenderal Lan."

"Saya bukan Nyonya Kediaman Jenderal Lan. Yang saya lakukan sekarang hanya mengarahkan para pelayan baru. Siapa menyangka semua pelayan lama menghilang dalam satu malam?" Qin Hua merapikan baju dan meletakkan Ai Xin yang sudah tertidur di keranjang tidurnya, "Sekarang ini kondisi Nyonya sedang koma. Saya sendiri tidak tahu kapan Nyonya akan bangun."

"Lebih baik dia tidak bangun saja sekalian."

"Sekalipun Nyonya tidak bangun, menurut Jenderal apakah saya dapat diterima untuk menggantikan Beliau sebagai seorang Nyonya di keluarga Lan? Jika saya hamil dan melahirkan anak untuk Jenderal apakah anak saya menjadi anak Keturunan Selir yang hanya akan berada di golongan kedua?"

Lan Min Feng ingin menjawab namun kemudian tiba-tiba ada suara dari luar kamar. Ternyata anak buah Lan Min Feng menginformasikan bahwa Raja telah meninggal dan Putera Mahkota Qin Yue akan naik tahta, tapi Pangeran Qin Chi, mertua Lan Min Feng, akan melakukan kudeta dan memanggil Lan Min Feng untuk bergabung. Ayah Lan Min Feng juga menanti kedatangan Lan Min Feng dan pasukannya.

Qin Hua sangat terkejut mendengar kabar Ayahanda telah meninggal. Saat Lan Min Feng ingin beranjak keluar, Qin Hua menahan Lan Min Feng. Melihat Qin Hua yang menahannya, Lan Min Feng menyuruh anak buahnya keluar dulu dan membiarkan dia bersama dengan Qin Hua.

"Saya mohon, jangan lakukan itu. Jika Jenderal Lan tidak bergabung dengan Pangeran Qin Chi dan malah mendukung Putera Mahkota Qin Yue mempertahankan tahta, saya akan melakukan apapun yang Jenderal Lan pinta."

"Ayahku sudah bergabung dengan Pangeran Qin Chi."

"Saya mohon bantu Kakanda melindungi tahtanya."

Mendengar ini Lan Min Feng bingung sambil menatap Qin Hua.

"Ayahanda baru saja wafat. Ibunda pasti masih terpukul. Jika terjadi kudeta dan terjadi sesuatu dengan Kakanda, bagaimana dengan Ibunda?"

"Aku mengerti dirimu memikirkan kedua bayi kembarmu. Aku akan berusaha menyelamatkan mereka berdua dan membawanya kepadamu."

"Saya memang memikirkan mereka berdua. Namun bukan itu alasan saya meminta Jenderal untuk melindungi Tahta Kakanda." Qin Hua berdiri di hadapan Lan Min Feng dan menatapnya dalam-dalam, "Feng Er... Ini aku Kak Qin Hua."

Lan Min Feng seperti disambar petir mendengar wanita di hadapannya itu mengatakan dirinya adalah Pangeran Qin Hua. Kemudian wanita ini mengatakan hal-hal yang hanya menjadi rahasia dirinya bersama dengan Pangeran Qin Hua.

"Bagaimana mungkin?"

"Saya tidak mengerti mengapa saya akhirnya berubah menjadi wanita? Saya dan Gong Li saat itu sudah bertemu dengan beberapa tabib, dan semuanya mengatakan saya 100% adalah seorang wanita."

"Gong Li..." Lan Min Feng berdiam sejenak, "Jadi kedua bayi kembar itu..."

"Anak saya bersama Gong Li..."

"Mengapa..."

"Saya mabuk saat itu... Dan aku 100% wanita..."

Lan Min Feng memandangi wanita di hadapannya ini. Wanita ini adalah Pangeran Qin Hua. Sosok yang selama terlarang untuk dia cintai. Pantas saja setelah bertemu dengannya, Lan Min Feng hanya memikirkan wanita ini terus menerus.

"Saya mohon. Lindungi Kakanda dan Ibunda. Saya akan melakukan apapun yang Jenderal pinta."

Lan Min Feng menatap wanita yang memandanginya dengan wajah sangat berharap.

"Baik, aku akan melindungi Putera Mahkota Yue, asalkan kau menikah denganku dan menjadi istriku."

"Feng Er..." Qin Hua tak menyangka Lan Min Feng mengajukan syarat itu, "Feng Er, jelas-jelas tahu bahwa saya adalah Kakak Qin Hua, tapi Feng Er mau saya menikah dengan Feng Er."

"Tapi kau bisa bersama dengan Gong Li... Bahkan mempunyai 2 anak bersama, keduanya sangat mirip denganmu..."

"Itu karena saya mabuk... Saat itu..."

"Makanya aku minta kau menikah secara sadar dan kemauan sendiri untuk mempunyai anak bersamaku. Aku juga mau mempunyai anak yang mirip denganmu... Darah dagingku dan kamu."

"Tapi saya..."

"Hua Er yang mengatakan sendiri akan melakukan apapun yang aku pinta asalkan aku membantu Putera Mahkota Qin Yue, melindungi Qin Yue dan Ratu. Jika Hua Er menikah denganku dan mengandung anakku, pastinya aku akan melindungi kakak ipar dan mertuaku."

Mendengar hal ini, akhirnya Qin Hua menganggukkan kepala sebagai tanda setuju. Lan Min Feng sangat senang dan mencium bibir Qin Hua sebelum pergi meninggalkannya.

=====

Lan Min Feng membawa pasukannya dan membantu Qin Yue naik tahta. Lan Min Feng malah mengejar pasukan pemberontak Pangeran Qin Chi. Atas kontribusinya ini Lan Min Feng berhasil membawa Titah Kaisar bercerai dengan Qin Shen Li, sang putri pengkhianat dan menitahkan kemarian Qin Shen Li. Selain itu, Kaisar memberikan titah Xu Mei Hua menjadi istrinya, mereka menikah di hari Ulang Tahun ke-18 Lan Min Feng. Jenderal Lan Min Feng akan menjadi penjaga perbatasan dan hanya akan ke Ibukota apabila mendapatkan panggilan dari Kerajaan.

Qin Hua pun harus menepati janjinya bersama dengan Lan Min Feng untuk menikah dengannya. Lan Min Feng memberikan racun kepada Qin Shen Li sehingga wanita itu meninggal. Oleh karena permintaan Qin Hua, Lan Min Feng tidak membunuh Ai Xin. Lan Min Feng menyerahkan Ai Xin kepada keluarga pasukannya yang meninggal itu, pria yang sesungguhnya tidur dengan Qin Shen Li.

Lan Min Feng menikah dengan Qin Hua di hari ulang tahunnya yang ke-18.

"Hua Er adalah hadiah ulang tahun terbaikku." kata Lan Min Feng sambil memeluk Qin Hua yang kini sudah menjadi istrinya itu, yang sudah tertidur dengan pulas setelah mereka melakukan aktivitas seks yang luar biasa. Lan Min Feng sangat bahagia karena akhirnya bersama dengan Qin Hua yang selama ini selalu menjadi fantasinya.

Lan Min Feng menghabiskan malam-malam yang 'panas' bersama dengan Qin Hua. Namun kemudian Lan Min Feng harus kembali ke barak karena musuh tampaknya berniat untuk menyerang, Qin Hua mendorong Lan Min Feng untuk fokus di barak untuk menjaga moral dan semangat pasukan untuk bertahan dari serangan musuh.

Ternyata Lan Min Feng kembali ke kediaman pada hari Ulang Tahun Qin Hua, untuk merayakan ulang tahunnya.

"Hua Er... Aku membawakan arak yang bagus untuk kita merayakan ulang tahun Hua Er malam ini."

Qin Hua tersenyum melihat Lan Min Feng yang datang dengan 2 botol arak di tangannya itu.

"Hua Er tidak bisa minum." Qin Hua menghampiri Lan Min Feng, mengambil kedua botol itu dan meletakkannya di atas meja. "Dan Feng Er juga jangan terlalu banyak minum. Feng Er harus menjaga kesehatan." Qin Hua menghampiri Lan Min Feng sambil tersenyum dan mengambil kedua tangan Lan Min Feng dan meletakkannya di perutnya, "Feng Er harus sehat dan menemani Hua Er menyambut kedatangannya 6 bulan lagi."

Lan Min Feng tertegun dan berusaha mencerna berita yang disampaikan oleh Qin Hua.

"Hua Er hamil?"

Qin Hua tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Lan Min Feng memeluk erat Qin Hua, "Hua Er hamil. Hua Er mengandung anakku."

"Namun Feng Er harus tetap fokus dengan perbatasan. Hua Er mau Feng Er dapat menjaga perbatasan dengan baik karena Feng Er harus memastikan Hua Er dan anak kita aman. Hua Er menjamin akan menjaga diri dengan baik sehingga Feng Er tidak perlu khawatir."

Lan Ming Feng mengangguk memenuhi permintaan Qin Hua. Dirinya yang awalnya ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun Qin Hua, malah mendapatkan kejutan yang sangat membahagiakan.

Akhirnya Qin Hua melahirkan di awal tahun. Lan Min Feng yang berada di sisi Qin Hua melihat proses persalinan menjadi khawatir dengan perjuangan Qin Hua melahirkan 2 bayi laki-laki dan 1 bayi perempuan. Lan Min Feng segera memberikan nama kepada ketiga bayi ini, Lan Xi, Lan Ting, dan Lan Xin.

=====

Beberapa hari setelah ulang tahun anak-anak mereka ke-14, Lan Xin diantar menikah dengan Zhou Shen, tabib yang selama ini menjadi murid Qin Hua. Qin Hua memberikan kepercayaan Zhuo Shen mengelola klinik di daerah Utara bersama dengan puterinya, Lan Xin.

Namun pernikahan puteri satu-satunya ini membuat Lan Min Feng sangat berat. Lan Min Feng sangat menyayangi puterinya ini, apalagi puterinya ini membuatnya sangat bangga. Lan Xin terkenal akan kecantikan dan kepintarannya. Sebenarnya banyak putera pejabat besar yang ingin mempersunting puterinya itu, namun di mata Lan Min Feng mereka semua tidak pantas mendapatkan puteri kesayangannya itu. Akhirnya dia setuju dengan pilihan Qin Hua, meskipun dirinya sendiri masih merasa Zhou Shen tidak pantas menjadi suami dari puteri kesayangannya itu.

Melihat Lan Min Feng yang seperti itu, akhirnya Qin Hua menghiburnya.

"Bagaimana kalau kita mempunyai anak perempuan lagi?"

Mata Lan Min Feng bersinar mendengar ajakan Qin Hua ini. Sebenarnya tanpa sepengetahuan Lan Min Feng, Qin Hua memberikan obat steril kepada Lan Min Feng untuk mencegahnya hamil atau menjaga Lan Min Feng tidak memiliki anak illegitimate di luar.

"Hua Er setuju kita memiliki anak lagi?"

Qin Hua menganggukkan kepala sambil tersenyum. Jawaban ini langsung dibalas Lan Min Feng dengan sergapannya. Dan malam itu mereka menghabiskan malam yang 'panas' bersama.

=====

1 bulan setelahnya Lan Min Feng beserta dengan kedua puteranya Lan Xi dan Lan Ting mendapatkan titah melakukan ekspedisi militer. Setelah 15 tahun melakukan pertahanan dan management kerajaan untuk stabil, akhirnya Raja Qin Yue ingin melakukan pengembangan wilayah militer.

Sebelum berangkat, Qin Hua mencium Lan Min Feng, kemudian berbisik, "Suamiku, aku hanya memberimu waktu 9 bulan. Kamu harus pulang dengan kemenangan untuk anakmu." kata Qin Hua sambil meletakkan tangan Lan Min Feng di perutnya.

Lan Min Feng tersenyum mendengar berita bahagia ini, kemudian mencium bibir Qin Hua sebelum berbalik dan mengendarai kudanya bersama dengan Lan Xi dan Lan Ting di kedua sisinya.

=====

Pada hari ulang tahun Qin Hua, Raja Qin Yue sendiri datang ke kediaman Jenderal Lan.

Betapa kagetnya Qin Yue melihat Qin Hua, istri Jenderal Lan sangat mirip dengan adik kesayangannya, Pangeran Qin Hua.

Qin Hua yang melihat kedatangan Qin Yue, ingin salut. Namun melihat Qin Hua yang tampak hamil besar, Qin Yue melarang Qin Hua untuk salute.

"Yang Mulia, apa yang dapat hamba lakukan untuk Yang Mulia sehingga Yang Mulia datang ke kediaman hamba?"

Qin Yue melihat lukisan di dinding di belakang Qin Hua, dan Qin Hua menyadari Qin Yue menatap lukisan itu, "Hamba baru-baru ini kembali melukis setelah bertahun-tahun tidak memegang kuas. Maafkan Yang Mulia malah melihat lukisan-lukisan ini."

Qin Yue tidak menyangka bahwa itu lukisan Xu Mei Hua, istri Lan Min Feng yang sekarang berdiri di hadapannya, selain memiliki wajah yang sangat mirip dengan adiknya yang sudah tiada sejak 16 tahun, setiap lukisan wanita ini memiliki pseudonim yang sama dengan adiknya Qin Hua.

"Yang Mulia..."

"Nyonya Lan... Saya ingin menginformasikan bahwa kita terputus komunikasi dengan Jenderal Lan dan rombongan, sehingga untuk sekarang ini kami tidak mengetahui kondisi mereka."

Mendengar informasi ini, Qin Hua memilih untuk duduk sehingga dia pelan-pelan mencerna kondisi yang terjadi sekarang ini.

"Terima kasih atas beritanya, Yang Mulia."

"Sebelum Jenderal Lan melakukan ekspedisi militer kali ini, Beliau meminta saya membawa Nyonya Lan ke istana dan melindungi Nyonya Lan apabila terjadi sesuatu dengan Beliau. Jadi untuk sekarang ini, saya harap Nyonya Lan bersedia ikut dengan saya ke istana."

Qin Hua tidak menyangka bahwa Lan Min Feng sudah mempersiapkan skenario terburuk apabila dirinya gagal dalam ekspedisi kali ini. Mempercayakan Qin Hua kepada Qin Yue, kakak kandung Qin Hua, dan juga Raja, merupakan keputusan paling aman untuk menjamin Qin Hua.

Qin Hua ikut bersama dengan Qin Yue ke istana.

Selama berada di istana, Qin Yue makin merasa bahwa Qin Hua sangat mirip dengan adik kesayangannya, Pangeran Qin Hua.

2 bulan kemudian tak disangka mereka menemukan jenazah Lan Ting dan berita ini mengejutkan Qin Hua sehingga dirinya tiba-tiba melahirkan seorang bayi perempuan dan menamai bayinya, Lan Xing Xing.

Pada saat Qin Hua melahirkan sebenarnya Ratu Du juga melahirkan, namun Raja Qin Yue malah fokus dengan persalinan Qin Hua. Ratu Du melahirkan bayi perempuan namun kemudian Ratu Du meninggal.

Qin Hua yang mengetahui kabar Ratu Du meninggal dan kini bayinya dibawa ke ruangan Qin Hua karena Raja di sisi Qin Hua. Qin Hua meletakkan Lan Xing Xing yang sudah tertidur di sisinya.

"Izinkan Hamba untuk menenangkan Tuan Puteri."

Raja Qin Yue memberikan isyarat untuk memberikan puterinya itu kepada Qin Hua. Setelah menerima Puteri kecil itu, Qin Hua langsung menyusuinya. Bagi Qin Hua tidak ada salahnya dirinya merawat keponakannya sendiri. Raja Qin Yue meminta Qin Hua untuk memberikan nama untuk Sang Puteri, dan Qin Hua memberikan nama Qin Qing.

=====

Setelah 1 tahun akhirnya jenazah Lan Min Feng dan Lan Xi ditemukan. Qin Hua sangat terpukul karena kehilangan suami dan puteranya. Selama 1 tahun ini dirinya masih mengharapkan keajaiban, tapi ternyata harapannya hancur dan dirinya harus menerima kenyataan.

Karena tidak ada alasan lagi untuk bertahan di Istana, Qin Hua meminta izin untuk kembali ke Kediaman Jenderal. Akan tetapi tak terduga, Lan Xing Xing yang lahir prematur dan memang memiliki kelainan jantung, menyusul meninggal. Qin Hua sangat terpukul kehilangan puterinya baru 1 bulan setelah dirinya menguburkan jenazah suami dan anaknya.

Untuk menghibur Qin Hua, Qin Yue mengajak Qin Hua untuk merayakan ulang tahun Putera Mahkota Qin Shi ke istana musim panas milik Qin Hua dulu.

Namun tak terduga terjadi kecelakaan dan Qin Hua mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Putera Mahkota Qin Shi dan Puteri Qin Qing.

Di tengah sadar dan tak sadar, Qin Hua bergumam, "Kakanda jangan marahi Xiao Shi dan Qing Qing."

Qin Yue heran mendengar gumanan dari Qin Hua. "Apakah semua ini karena dia sebenarnya adalah wanita Qin Hua? Apakah dia ibu dari Qin Li dan Qin Yin?"

Qin Yue menyuruh semua orang keluar dari ruangan dan meninggalkan dirinya hanya bersama dengan Qin Hua yang tampaknya sedang mengigau terus.

"Ayahanda... Ibunda... Maafkan Hua Er tidak menemani kalian. Maafkan Hua Er... Maafkan Hua Er..." Qin Hua menangis dan air matanya terus mengalir.

Qin Yue tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Wanita yang di hadapannya ini apakah benar adik satu-satunya Qin Hua?

=====

"Hua Hua..."

"Hhhhhmmm, Kakanda aku tidak..." Refleks Qin Hua menjawab panggilan Qin Yue, kemudian tiba-tiba terhenti ketika menyadari bahwa dirinya terjebak.

Qin Yue menatap kaget karena wanita di hadapannya ini menjawab panggilan kecilnya untuk adiknya itu, panggilan yang sangat dibenci adiknya itu.

"Maaf, Yang Mulia..."

Qin Yue mendekati Qin Hua, "Qin Hua... Hua Er... Hua Hua..."

"Maaf, Yang Mulia..."

Qin Yue memeluk erat Qin Hua, "Hua Er masih hidup."

Qin Hua belum berkata apa-apa, namun ternyata terdapat serangan kudeta Pangeran Qin Huang.

Pangeran Qin Huang adalah putera dari Ratu Du, sebelumnya dia adalah Putera Mahkota, namun digantikan oleh Qin Shi setelah ibundanya, Ratu Du meninggal. Tidak lama ibundanya meninggal, Raja Qin Yue mengangkat Selir Su, chilhood sweetheart Raja Qin Yue, menjadi Ratu dan puteranya, Qin Shin menjadi Putera Mahkota. Selain itu, sebenarnya dirinya juga berulang tahun pada hari itu, namun sejak kelahiran Pangeran Qin Shi, ayahandanya melupakan ulang tahun Qin Huang.

Pangeran Qin Huang membunuh semua orang kecuali Qin Hua dan Qin Qing. Qin Huang membawa Qin Hua dan memperkosanya dengan kasar. Qin Hua tak berdaya karena Qin Huang menaruh aroma peransang di ruangan itu. Ternyata Qin Huang tertarik dengan Qin Hua karena  Qin Hua merawat adik perempuannya, Qin Qing. Qin Huang menyadari Qin Hua tulus menyayangi adiknya itu, bahkan Qin Hua rela berkorban demi menyelamatkan Qin Qing. Qin Huang juga mendapatkan perhatian dari Qin Hua terutama saat dia melewati masa-masa berduka dan disusul disingkirkan dari tahta Putera Mahkota. Qin Huang merasakan kasih itu namun dia juga tidak memungkiri salah satu alasan ibundanya meninggal karena ayahandanya lebih memilih persalinan Qin Hua dibandingkan ibundanya.

Jadi di dalam hati Qin Huang ada perasaan cinta, namun juga ada benci, sehingga hanya bisa disalurkannya di atas tempat tidur bersama dengan Qin Hua.

Setelah kudeta ini, Qin Huang sibuk untuk memastikan dapat menstabilkan pemerintahan. Qin Huang memerintahkan Qin Hua merawat Qin Qing seperti biasa dan tiap malam Qin Huang mengunjungi Qin Hua untuk meminta jatah dilayani.

Karena rutin inilah, akhirnya setelah 1 bulan, setiap pagi Qin Hua mulai mengalami morning sickness. Melihat Qin Hua yang sudah 1 minggu muntah-muntah setiap pagi dan membangunkan dirinya selama 1 minggu ini, Qin Huang memanggil tabib dan diketahui Qin Hua hamil. Oleh sebab itu, Qin Huang mengatur Qin Hua menjadi puteri keluarga Du, dengan nama Du An Le dan diangkat menjadi Ratu. Raja Qin Hua juga menolak untuk mengambil Selir karena baru saja naik menjadi Raja.

Meskipun hamil, air susu Qin Hua masih tersedia sehingga dia masih melanjutkan untuk menyusui Qin Qing, serta melayani Qin Huang. Meskipun di pagi hari, Qin Hua mual muntah-muntah yang parah sehingga dirinya hanya bisa makan madu dan minum air dari mata air penggunungan, namun di malam hari Qin Hua sendiri yang aktif di ranjang bersama dengan Qin Huang. Qin Hua menyadari kehamilannya kali ini sangat berbeda dari sebelumnya. Morning sickness ini terjadi selama periode trimester pertama.

Meskipun usia kandungannya masih 5 bulan, perut Qin Hua terlihat besar. Qin Hua menyadari bahwa dia mengandung anak kembar. Dengan perutnya yang besar itu, Qin Hua mempersiapkan perayaan ulang tahun pertama Putri Qin Qing. Raja Qin Huang menyadari bahwa Qin Hua tulus menyayangi adiknya.

Meskipun sibuk dengan urusan pemerintahan, Raja Qin Huang mendapatkan update terkait dengan Qin Hua dan adiknya dari kasim kepercayaannya, kasim Xu. Di tengah kehamilan Qin Hua, Qin Hua tetap memberikan pendampingan kepada Putri Qin Qing untuk belajar, mulai dari belajar bicara hingga belajar berjalan.

Qin Hua akhirnya dengan perjuangan  melahirkan 2 bayi laki-laki kembar, dan Qin Huang menamai mereka, Qin Da Yi dan Qin Da Er. Raja Qin Huang sangat bahagia dan menyukai kedua anak laki-lakinya yang rupanya tampak menawan seperti ibunya, Qin Hua, namun memiliki badan besar dan gagah seperti dirinya.

Baru 2 bulan menyelesaikan perawatan pasca melahirkan, di malam ulang tahun ke-21 Raja Qin Huang, Raja menghampiri Qin Hua kembali. Sejak itu, kembali Raja Qin Huang rutin meminta jatah kepada Qin Hua hingga akhirnya Qin Hua hamil kembali.

Setelah ulang tahun Qin Hua ke-36, meskipun usia kandungan Qin Hua baru 4 bulan, Raja Qin Huang melakukan ekspedisi militer untuk melanjutkan visi Raja Qin Yue. Kali ini Raja Qin Huang turut turun tangan dalam ekspedisi militer ini. Raja Qin Huang serius dengan ekspedisi militer ini sehingga dirinya tidak ikut dalam perayaan ulang tahun Puteri Qin Qing yang kedua dan saat Qin Hua melahirkan 1 bayi perempuan, yang kemudian Qin Hua menamainya Qin Xin.

Raja Qing Huang baru pulang 1 bulan setelah kelahiran Qin Xin, sekaligus merayakan ulang tahun pertama Qin Da Yi dan Qin Da Er. Raja Qin Huang juga hanya bersama mereka selama 2 minggu dan selama 2 minggu ini juga Raja Qin Huang ditemani oleh Qin Hua. Namun sebelum berangkat, Qin Hua memberi tahu Raja Qin Huang bahwa dirinya telah mengandung kembali dan meminta Raja Qin Huang kembali dengan selamat.

Qin Hua kemudian melahirkan 3 bayi laki-laki kembar, namun Raja Qin Huang tidak dapat menemani Qin Hua pada saat persalinan. Raja Qin Huang hanya mengirimkan titah pemberian nama kepada ketiga puteranya, Qin Wang Yi, Qin Wang Er dan Qin Wang San.

Raja Qin Huang fokus di pemerintahan dan visi ekspedisi militernya. Bahkan dirinya melewatkan ulang tahun pertama Qin Xing dan ketiga kembar, Qin Wang Yi, Qin Wang Er dan Qin Wang San. Raja Qin Huang kembali dengan kemenangan memperluas wilayah di utara dan selatan setelah kurang lebih 5 tahun sejak dirinya mencetuskan visi ini. 

Selama Raja Qin Huang sibuk dengan urusan pemerintahan dan ekspansi wilayah, Qin Hua mengatur Inner Palace dan memastikan semua berjalan dengan teratur dan konsisten.

Kembali dengan kemenangan, Raja Qin Huang kembali ke pelukan Ratunya, Qin Hua. Qin Hua pun hamil kembali dan di musim semi tahun selanjutnya, di hari ulang tahun Raja Qin Huang, dirinya melahirkan. Raja Qin Huang mendapatkan 5 bayi perempuan kembar yang tanpa sangat cantik, sehingga dirinya memberikan nama bunga kepada kelima putrinya itu, Qin Tao Hua (Bunga Persik), Qin Yin Hua (Bunga Sakura), Qin Lan Hua (Bunga Anggrek), Qin He Hua (Bunga Teratai) dan Qin Mei Hua (Bunga Plum).

Karena kali ini dirinya melahirkan 5 anak dan menjaga tetap dapat melayani Raja Qin Huang, Qin Hua yang sekarang sudah dapat melakukan management di istana, diam-diam mengatur Raja Qin Huang diberikan obat steril sehingga dirinya tidak akan mengandung lagi dalam waktu dekat.

=====

Qin Hua memastikan para Pangeran dan Puteri menerima pendidikan terbaik. Usia 2 tahun mereka sudah mulai bicara, usia 3 tahun sudah mulai membaca, usia 4 tahun sudah mulai melukis dan menulis dan usia 5 tahun sudah bermain Qin dan catur. Pangeran dan Puteri sama-sama disuruh berlatih memanah dan berkuda di usia 6 tahun. Para Pangeran mulai berlatih bela diri di usia 7 tahun sedangkan para Puteri mulai dilatih memasak dan menyulam.

Pada malam perayaan Ulang Tahun pernikahan ke-10, Raja Qin Huang melihat kemeriahan pesta yang diadakan. Di dalam hatinya, Raja Qin Huang bersyukur karena Ratu telah memberinya 5 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Dari dulu dia ingin membuktikan bahwa dirinya tidak memerlukan banyak wanita untuk memberikannya banyak keturunan, dia tidak mau mengulang kejadian ayahnya.

Meskipun awalnya di dalam hatinya ada benci dan marah dengan Qin Hua karena kejadian meninggalnya Sang Ibunda Raja, tapi dirinya juga menyadari Qin Hua bertaruh nyawa untuk melahirkan anak-anaknya. Raja Qin Huang pun puas karena putera dan puterinya terkenal, mereka dianggap jenius sejak kecil, tapi sebenarnya Raja Qin Huang mengetahui bahwa itu ada andil Qin Hua yang disiplin mendidik para Pangeran dan Puteri.

Setelah acara bersama dengan para tamu selesai, Qin Hua mempersiapkan acara berdua saja dengan Raja Qin Huang di taman. Qin Hua mempersiapkan arak dan juga makanan riang kesukaan Qin Huang.

"Khusus untuk Yang Mulia Raja yang telah berjuang memberikan yang terbaik kepada hamba dan anak-anak." kata Qin Hua sambil memberikan secangkir arak kepada Raja Qin Huang, "Terima kasih atas 10 tahun yang luar biasa."

Raja Qin Huang menerima cangkir arak itu dan tersenyum, "Ratuku..." Raja Qin Huang meletakkan cangkir itu di atas meja dan menarik Qin Hua ke pangkuannya, kemudian mencium istrinya itu.

Malam itu Raja dan Ratu menghabiskan malam bersama merayakan 10 tahun pernikahan mereka.

Tak terduga pada saat Ulang Tahun Sang Ratu tiba-tiba Ratu pingsan dan diketahui bahwa Ratu hamil. Raja bahagia mengetahui Ratu hamil kembali setelah beberapa tahun tidak hamil.

Untuk kehamilan kali ini, Ratu menjadi lebih aktif dan seperti tidak mau diam, meskipun terlihat bahwa Ratu tampak letih. Ratu juga memiliki nafsu makan yang lebih, hingga terlihat perut Ratu tampak sangat besar.

Ratu sendiri yang mengatur perayaan Ulang Tahun Qin Qing ke-11 dengan kondisi usia kandungannya saat itu 4 bulan. Bahkan di usia kandungan 7 bulan, Ratu sendiri juga mempersiapkan perayaan Ulang Tahun Qin Wang Yi, Qin Wang Er, dan Qin Wang San ke-8. Di usia kandungan 8 bulan, Ratu mempersiapkan Ulang Tahun Qin Xing ke-9, selanjutnya di usia kandungan sudah memasuki bulan ke-9 Ratu masih mempersiapkan Ulang Tahun Qin Da Yi dan Qin Da Er ke-10 meskipun perut Ratu terlihat sangat besar dan sepertinya sangat sulit untuk berjalan.

Benar saja kali ini Ratu kembali melahirkan bayi kembar, 6 bayi laki-laki. Raja Qin Huang sangat senang dengan kelahiran 6 bayi itu yang disertai dengan 5 negara tetangga yang menyatakan diri tunduk di bawah pemerintahan dirinya. Karena dirinya berhasil memperluas kekuasaannya, Raja Qin Huang menamai anak lelakinya bagaikan hewan-hewan kuat dan perkasa, yaitu Qin Lang (Serigala), Qin Ying (Burung Elang), Qin Diao (Burung Rajawali), Qin Xiong (Beruang), Qin Ma (Kuda), dan Qin Lu (Rusa).

Baru 1 bulan, Ratu kembali turun tangan mempersiapkan perayaan Ulang Tahun Raja Qin Huang ke 30 bersamaan dengan kelima Puteri kembar mereka, Qin Tao Hua, Qin Yin Hua, Qin Lan Hua, Qin He Hua & Qin Mei Hua yang ke-4.

Di Perayaan Ulang Tahun itu, Raja Qin Hua sangat bahagia dan merasa telah mendapatkan pencapaian yang luar biasa di dalam hidupnya.

=====

Beberapa Hari setelah Ulang Tahun Qin Qing ke-16, Qin Qing menikah dengan Du Yinzheng, cucu dari paman mereka. Keluarga Du meminta ini ke Raja Qin Huang. Sebenarnya Qin Hua kurang setuju karena dirinya melihat Du Yinzheng bukan pria yang baik, namun karena Raja Qin Huang sangat menghargai keluarga Dua, akhirnya Ratu diam dan membantu mempersiapkan semuanya.

Pada saat perayaan Ulang Tahun Qin Wang Yi, Qin Wang Er dan Qin Wang San yang ke-13, Qin Qing mual-mual sehingga diketahui bahwa Qin Qing telah hamil 2 bulan.

Puteri pertama mereka, Qin Xing, akhirnya menikah dengan Jenderal Liang Tu, beberapa Hari setelah Ulang Tahun ke-14. Raja Qin Huang dan Qin Hua bahagia melihat kebahagiaan di wajah Puteri mereka yang dapat bersama dengan orang yang dicintainya.

Merasa bahwa jarak dengan anak terakhirnya sudah cukup, Qin Hua memberhentikan obat steril Raja Qin Huang sementara karena Qin Hua ingin hamil lagi.

Kebahagiaan Raja Qin Huang dan Qin Hua bertambah saat mengetahui Qin Xing yang pingsan saat Ulang Tahun Qin Da Yi dan Qin Da Er ke-15, dinyatakan hamil meskipun baru 1 bulan.

Qin Hua mengetahui bahwa Du Yinzheng memiliki wanita simpanan di luar dan kasar terhadap Qin Qing meskipun hamil, akhirnya dengan alasan merayakan Ulang Tahun Qin Lang, Qin Ying, Qin Diao, Qin Xiong, Qin Ma dan Qin Lu yang ke-5, Qin Hua membawa Qin Qing ke istana.

Pada saat merayakan Ulang Tahun Raja Qin Huang ke 35 bersamaan dengan kelima Puteri kembar mereka, Qin Tao Hua, Qin Yin Hua, Qin Lan Hua, Qin He Hua & Qin Mei Hua yang ke-9, Qin Hua malah pingsan dan diketahui sudah hamil selama 3 bulan.

Kasim Xu sudah menginformasikan Raja Qin Huang bahwa selama ini obat yang dipersiapkan oleh Ratu adalah untuk steril sehingga Raja tidak membuat mengandung sang Ratu. Raja Qin Huang mengerti maksud Qin Hua dan tidak mempermasalahkannya karena obat itu tidak mengganggu aktivitas seks mereka. Jika itu hanya untuk mencegah tidak mengandung, tidak ada salahnya dicegah dari dirinya sehingga dirinya juga tidak salah-salah dijebak oleh wanita lain, istrinya itu juga melindungi dirinya.

Beberapa Hari setelah Ulang Tahun Qin Hua ke-51, Qin Qing akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Du Shen Li. Kemudian beberapa Hari setelah Ulang Tahun Qin Qing ke-17, Qin Qing meminta untuk kembali ke rumah suaminya. Tapi tak terduga, baru juga belum sebulan kembali ke rumah suaminya itu, Du Yinzheng tidak sengaja membunuh Qin Qing pada saat bertengkar.

Berita ini membuat Qin Hua kaget dan akhirnya melahirkan prematur 4 bayi laki-lakinya. Karena kedukaan yang terjadi melatarbelakangi kelahiran si kembar, Qin Hua memberi nama mereka Qin Kuai Le, Qin Xing Fu, Qin Yu Kuai, dan Qin Gao Xing.

Dengan 2 kejadian ini akhirnya Raja Qin Huang memerintahkan Du Yinzheng dihukum dan keluarga Du keluar dari Ibukota, semua ini adalah penghormatan Raja Qin Huang dengan keluarga dari Ibundanya dan keluarga angkat dari istrinya.

Belum juga sembuh, di bulan berikutnya dikabarkan Jenderal Liang Tu menghilang dan berita ini tidak dapat diterima oleh Puteri Qin Xing sehingga dirinya meninggal setelah persalinan dan melahirkan 1 bayi laki-laki bernama Liang Xing Xing.

Qin Hua terpukul karena dia harus kehilangan Qin Qing dan Qin Xing, namun dirinya menyadari tetap harus merawat 4 anak yang baru dilahirkan butuh perhatian ekstra. Raja Qing Huang memutuskan untuk menemani Qin Hua yang tampaknya aktif mengurus 6 bayi laki-laki bersama-sama, tapi saat Qin Huang memeluk istrinya di malam hari, istrinya itu menangis diam-diam di pelukannya. Raja Qing Huang mengerti bahwa istrinya ini terlalu angkuh untuk menangis, dia hanya akan berpura-pura tidak tahu dan memberikan pelukan erat.

=====

5 tahun kemudian, di hari perayaan 21 tahun kepemimpinan Raja Qing Huang, Ulang Tahun Raja Qin yang ke-40 dan para Puteri "Bunga" ke-14, Kerajaan merayakan pernikahan 5 Pangeran. Raja mengutus mereka menjadi Raja kecil memimpin daerah jajahan baru. Raja malah memilih Qin Lang yang baru 10 tahun menjadi Putera Mahkota.

Karena anaknya yang merantau ini, Qin Hua keliling untuk memastikan kondisi anaknya Aman, namun tak terduga mendekati Ulang Tahun Qin Hua ke-56, kapal yang dinaiki Qin Hua malah mengalami kecelakaan sehingga dirinya dinyatakan hilang.

=====

Li Qin bertemu kembali dengan Jessica.

"Kau sudah merasakan dicintai dan dihargai sebagai wanita. Saatnya dirimu merasakan neraka karena sebagai wanita. Kau akan merasakan luka yang dialami oleh wanita-wanita yang kau sakiti."

Kemudian Li Qin terbangun dan dirinya lupa namanya sendiri. Li Qin diselamatkan oleh pasangan nelayan dan koma hampir 1 bulan. Karena Li Qin merasa familiar dengan "Hua Er" akhirnya dirinya diberi nama Hua Er oleh pasangan suami istri pelayan itu. Sejak hari itu Hua Er hidup dengan kedua pasangan nelayan tua itu.

=====

Karena ingin melihat kemeriahan malam tahun baru, Hua Er pergi ke kota. Namun ternyata dirinya diculik dan diperkosa oleh seorang Tuan Muda kaya, Feng Shao Feng. Feng Shao Feng tetap mengurung Hua Er di pavilion miliknya, dirinya merasakan sensasi berbeda saat bersama dengan Hua Er. Sejak hari itu, Hua Er berbulan-bulan dipaksa melayani kebrutalan Feng Shao Feng di atas tempat tidur setiap malam, bahkan Hua Er hamil pun tidak diketahui hingga perutnya Hua Er membesar dan diketahui bahwa Hua Er hamil. Saat hamil pun meskipun sedikit mengganggu, namun tetap Hua Er mampu memuaskan Feng Shao Feng.

Hua Er akhirnya melahirkan 1 orang bayi perempuan, Hua Er menamakannya Ban Yue (Bulan Purnama). Sebenarnya Feng Shao Feng ingin membunuh bayi itu, namun saat melihat Hao Er menyusui bayi itu, dirinya malah tertarik dengan pemandangan itu. Bahkan baru 1 Hari melahirkan, Feng Shao Feng kembali memaksa Hua Er melayaninya. Baru 1 bulan kembali melayani Feng Shao Feng di atas tempat tidur, Hua Er mual dan diketahui Feng Shao Feng, ternyata dirinya hamil. Feng Shao Feng memaksanya minum obat penggugur kandungan.

Keesokannya Feng Shao Feng menjual Hua Er dan Ban Yue ke Rumah Brothel.  Ternyata Feng Shao Feng ingin menikah dengan Putri Saudagar kaya yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya Dan karena calonnya ini memang cantik, dirinya memilih wanita itu dibandingkan Hua Er.

=====

Di rumah Brothel, Hua Er dipaksa untuk melayani para tamu, namun dirinya mengajukan untuk menjadi penghibur musik dan tari. Tapi idenya ini ditolak oleh Nanny Brothel. Hua Er dipaksa untuk melayani para tamu di atas tempat tidur dan karena dirinya yang subur, berulang kali juga dirinya hamil dan dipaksa menggugurkan kandungan.

Nanny Brothel menyadari Hua Er subur dan kehamilannya tidak bisa dicegah namun dibunuh atau digugurkan. Melihat Ban Yue yang tumbuh menjadi anak gadis cantik, akhirnya setelah 5 tahun kemudian Nanny Brothel melihat peluang untuk mendapatkan bibit perempuan cantik dari Hua Er. Nanny Brothel memilihkan tamu yang berkualitas bagi Hua Er setidaknya untuk menjamin kualitas anak yang akan dilahirkan oleh Hua Er. Hua Er menerima dengan syarat, Nanny Brothel memasukkan Ban Yue ke Sekolah Asrama.

Hua Er diberikan kepada Tuan Muda Xu Yuan Yue. Tuan Muda Xu Yuan Yue sangat puas dengan layanan Hua Er hingga menjadi repeated customer bagi Hua Er. Namun di bulan ke-6, Nanny Brothel melarang bertemu Hua Er dengan alasan jika terus menerus akan bosan dan lebih baik bersabar. Namun pada saat ini perut Hua Er mulai terlihat. Kemudian Hua Er melahirkan 1 bayi perempuan, Mei Gui (Mawar). 

Kemudian baru 1 Minggu melahirkan, Hua Er kembali melayani Xu Yuan Yue. Dengan siklus yang sama, akhirnya Hua Er melahirkan 1 bayi perempuan, Mo Li (Melati). Lagi-lagi baru 1 bulan, Hua Er disuruh kembali melayani Xu Yuan Yue. Namun kali ini tiba-tiba baru 3 bulan kembali bersama, Xu Yuan Yue memberikan giok tanda perpisahan. Xu Yuan Yue akan menikah dan orang tuanya menolak untuk mengambil Hua Er sebagai Selir. Xu Yuan Yue akan pergi bersama istri barunya ke salah satu cabang usaha keluarganya. Setelah beberapa bulan kepergian Xu Yuan Yue, Hua Er melahirkan 2 Putri kembar dan diberi nama Bai He (Lili) dan Yu Lan (Magnolia).

=====

Suatu Hari Hua Er ternyata diculik oleh istri Xu Yuan Yue. Dirinya mengetahui bahwa suaminya itu terus menerus menatap lukisan Hua Er. Hua Er didorong dari tebing.

Untung saja Hua Er diselamatkan oleh Ashile Sun, seorang pemimpin pasukan padang rumput dan juga Putra Khan, pimpinan Tribe.

Di lain sisi, Xu Yuan Yue yang mengetahui bahwa istrinya membunuh Hua Er dan kemudian dirinya mengetahui selama ini memiliki anak perempuan yang cantik & mirip dengan Hua Er, Xu Yuan Yue menceraikan istrinya dan membawa 4 orang anaknya, termasuk Ban Yue ke kotanya tinggal sekarang.

Pada saat dirinya di ambang kematian itu, Li Qian bertemu dengan Jessica lagi.

"Bagaimana rasanya dilihat sebagai mesin penghasil anak? Bagaimana rasanya harus berjuang untuk melindungi anak sendiri? Bagaimana rasanya dipaksa untuk membunuh anak sendiri?"

=====

Setelah 1 bulan koma dan akhirnya sadar, ingatan Qin Hua kembali, namun pita suaranya rusak akibat siksaan suruhan istri Xu Yuan Yue. Qin Hua menyadari dirinya berada sangat jauh dari wilayah kekuasaan suaminya, Raja Qing Huang dan dirinya tidak mengerti bahasanya. Orang-orang pun mengira Qin Hua itu bisu - tuli.

Selama 4 tahun, Qin Hua sudah mempelajari bahasa mereka untuk mengerti apa yang dibicarakan. Setelah dia pulih, Qin Hua membantu para wanita dan untuk Qin Hua dirinya membantu untuk mengurus keperluan di tenda Ashile Sun. Orang-orang memanggil Qin Hua dengan nama Mei Li, karena orang-orang mengakui kecantikan Qin Hua.

Ashile Sun merasa puas dengan pengaturan yang dilakukan oleh Qin Hua, termasuk mengurus dirinya saat mabuk atau saat dirinya terluka setelah berperang atau berburu selama 4 tahun terakhir ini. Terutama 2 tahun terakhir, Qin Hua sangat membantunya dalam melakukan pengkategorian dokumen-dokumen miliknya. Ashile Sun juga menyadari bahwa dirinya mendapatkan supplement kesehatan melalui makanan yang dipersiapkan oleh Qin Hua. Padahal sebelumnya, Ashile Sun menyelamatkan Qin Hua karena dirinya mirip dengan wanita yang menyelamatkan dirinya 12 tahun lalu saat dia di negara lain, yang ternyata sebenarnya memang Qin Hua, tapi Qin Hua sendiripun tidak mengingat kejadian itu karena dianggap sebagai bantuan yang biasa dilakukannya untuk rakyatnya dulu.

Ashile Sun menyadari Qin Hua memiliki kemampuan medis yang bagus. Tak jarang Qin Hua merawat para orang tua lanjut usia dengan segala sakit penyakit mereka, kemudian mereka terlihat lebih baik dan segar.

Ashile Sun sebenarnya sudah menyukai Qin Hua. Anak buah Ashile Sun juga sudah menyadari hal itu, makanya mereka sudah memperlakukan Qin Hua seperti Nyonya.

Akhirnya di malam tahun baru, sebelum dirinya berangkat berperang, Ashile Sun memberikan gelang peninggalan ibunya ke Qin Hua.

=====

Yang tak terduga saat Ashile Sun pergi berperang, Ashile Jin, kakak Ashile Sun malah menculik dan memperkosa Qin Hua hingga hampir mati dan meninggalkan Qin Hua di gubuk tua di hutan. Untung saja Qin Hua diselamatkan oleh Ting Ting, salah satu istri dari tangan kanan Ashile Sun.

Setelah rombongan Ashile Sun tiba setelah berperang, dirinya langsung menghadiri acara pernikahan kakaknya Ashile Jin, dengan Tuba Jing. Mereka berpesta 7 Hari 7 malam, setelahnya barulah Ashile Sun dan rombongan kembali ke kemah.

Sekembalinya Ashile Sun dan rombongan ke kemah, Ting Ting menceritakan tentang Qin Hua yang diperkosa oleh Ashile Jin hingga hampir mati dan ditinggalkan di gubuk tua di hutan. Saat ini Qin Hua tidak dapat berjalan dan hamil dengan usia kandungan 8 bulan. Ting Ting tidak berani membawa Qin Hua kembali karena takut dengan Ashile Jin.

Ashile Sun segera ke tempat Qin Hua dan berapa pilunya hatinya melihat Qin Hua yang sekarang dalam keadaan perut yang besar itu terbaring. Ashile Sun menghampiri Qin Hua dan ternyata Qin Hua terbangun. Entah mungkin karena dorongan hormonnya, Qin Hua membuka tangannya meminta pelukan dari Ashile Sun. Setelah Ashile Sun memeluk Qin Hua, Qin Hua menangis tak bersuara, hanya air mata dan pelukan erat.

Ashile Sun membawa Qin Hua ke kemahnya untuk mendapatkan perawatan lebih baik, serta membantu Qin Hua untuk dapat berdiri dan berjalan. 

2 Minggu sebelum tahun baru Qin Hua melahirkan 4 bayi perempuan cantik yang sangat mirip dengan dirinya. Ashile Sun memberi nama untuk keempat bayi kembar ini, Ashile Lanhua (Anggrek), Ashile Hehua (Teratai), Ashile Juhua (Krisan) dan Ashile Yinghua (Sakura).

Dan tak terduga di malam tahun baru, Ashile Sun meminta menikah dengan Qin Hua sebagai hadiah dari kemenangannya. Khan sudah berjanji akan memenuhi apapun permintaan Ashile Sun. Mau tak mau Khan memberikan izin untuk Qin Hua menikah dengan Ashile Sun. Awalnya menjadikan Qin Hua sebagai Selir, namun Ashile Sun menolaknya, dia hanya ingin menikahi Qin Hua, yang dikenal orang sebagai Mei Li, sebagai istrinya.

1 bulan kemudian, di Hari Ulang Tahun Ashile Sun, Ashile Sun resmi menikahi Qin Hua dan menghampiri Qin Hua. 2 bulan kemudian saat sedang mempersiapkan dokumen-dokumen Ashile Sun, Qin Hua ditemukan pingsan dan akhirnya diketahui bahwa Qin Hua sedang hamil.

Ashile Sun tidak dapat menemani Qin Hua dalam masa kehamilannya. Namun tak terduga di hari Qin Hua akan melahirkan, Ashile Sun tergerak segera pulang dan dapat menemani Qin Hua persalinan dan kali ini Qin Hua langsung memberikan 9 bayi laki-laki untuk Ashile Sun. Ashile Sun memberi nama Ashile Feng, Ashile Yue, Ashile Tian, Ashile Yun, Ashile Leng, Ashile Xue, Ashile Hong, Ashile Shan, dan Ashile Dian.

Khan sangat senang mendengar kabar Putra bungsunya langsung mendapatkan 9 anak laki-laki yang berarti calon pahlawan, apalagi kesembilannya dikabarkan besar perawakannya dan mirip seperti ayahnya, Ashile Sun, namun tetap terlihat menawan seperti ibunya.

Ashile Sun berkomitmen tidak akan menghampiri istrinya selama 5 tahun karena dirinya ingin istrinya beristirahat dan fokus mendidik Anak-Anak mereka. Ashile Sun tidak menghampiri wanita lain, meskipun Khan memberikannya wanita lagi. Ashile Sun sibuk menghabiskan waktunya dengan keluar berperang sesuai dengan permintaan ayahnya, Khan dan Ashile Sun selalu pulang dengan kemenangan. Sebenarnya mindset istri dan anak-anaknya menunggu dirinya pulang ke rumah merupakan motivasi terbesar bagi Ashile Sun untuk mengalami kemenangan.

Setelah 5 tahun, di malam perayaan Ulang Tahun dirinya, Ashile Sun akhirnya menghampiri istrinya lagi. Dengan lembur, Ashile Sun juga meminta izin dari istrinya itu. Qin Hua menyadari bahwa Ashile Sun sangat menghormati dirinya dan menjaga dirinya tidak mengalami trauma. Sesungguhnya bertahun-tahun Ashile Sun masih menyalahkan dirinya sendiri karena kejadian Qin Hua diperkosa dan hampir mati karena Ashile Jin.

2 Minggu kemudian Qin Hua menunjukkan tanda-tanda awal kehamilan. Untuk kali ini Qin Hua tetap sibuk mengajar anak-anaknya, Qin Hua juga membuat kelas bagi Anak-Anak lainnya di Tribe. Selain itu, Qin Hua berbagai ilmu kepada para wanita.

Melihat apa yang dilakukan istrinya itu, Ashile Sun sangat bersyukur karena istrinya dapat meningkatkan kualitas para wanita di Tribe nya sehingga para wanita itu semakin dapat memastikan suami dan anak-anaknya menjadi lebih baik.

=====

Sebelum Ashile Sun kembali untuk menemani Qin Hua, Qin Hua mengetahui bahwa suaminya, Raja Qin Huang mati di Medan Perang dibunuh oleh Ashile Sun. Ternyata meski di usianya yang sudah 60 tahun, Raja Qin Huang tetap memegang visinya untuk memperluas wilayah hingga sekarang sudah memasuki zona wilayah Tribe Khan. Setelahnya Putra mereka, Qin Liang menjadi Raja menggantikan Raja Qin Huang. Namun Pangeran Qin Li, yang merupakan Putra Pangeran Qin Hua melakukan perlawanan kudeta ingin merebut tahta. Qin Hua merasa sedih karena di negaranya terjadi peperangan antara garis keturunannya melawan anaknya bersama Raja Qin Huang juga.

Kenyataan pertama, suaminya sekarang membunuh suami sebelumnya tanpa mereka saling mengetahui bahwa mereka berdua menikahi wanita yang sama. Kenyataan kedua, Keturunannya melakukan kudeta menentang anaknya juga.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Jessica sambil tersenyum.

Setelah sekian lama akhirnya Li Qin bertemu kembali dengan Jessica.

"Apa maksudmu?"

"Bagaimana perasaanmu melihat kedua suamimu berperang saling membunuh di Medan Perang? Apakah kau tidak merasa sedih kehilangan orang yang sangat mencintaimu dengan tulus? Qin Huang itu selalu ada untukmu. Demi dirimu bahkan dia tidak menikah lagi dan semakin fokus dengan visinya. Namun akhirnya di saat dirinya hampir sangat dekat denganmu, dia dibunuh oleh ayah dari bayi di kandunganmu sekarang. Kau mendoakan kemenangan Ashile Sun berarti kau mendoakan kematian Qin Huang."

Jessica berjalan mendekati Li Qin, "Menurutmu bagaimana perasaan anak-anakmu jika mengetahui ayah mereka dibunuh oleh suami ibu mereka sendiri? Dirimu tunduk pada orang yang membunuh ayah mereka!"

Qin Hua tiba-tiba terbangun dan itu membangunkan Ashile Sun yang siaga disisi Qin Hua. Ashile Sun menarik Qin Hua semakin dekat dengan dirinya dan memeluknya.

Tak lama kemudian akhirnya Qin Hua melahirkan 3 bayi laki-laki kembar dan Ashile Sun memberikan nama Ashile Xiang, Ashile Suo dan Ashile Hai.

Kabar menantu bungsunya memberikan 3 bayi laki-laki kembali membuat Khan bahagia. Hal ini karena Ashile Jin, Putra tertuanya sudah menikah dengan Tuba Jing selama 7 tahun namun tidak ada cucu laki-laki, bahkan Khan juga sudah memberikan 4 Selir, dan masih tidak ada yang memberikan cucu laki-laki. Sedangkan Putra bungsunya hanya dari 1 istri dalam 6 tahun sudah memberikan 12 cucu laki-laki, dan semua cucunya itu tampak gagah. 9 cucu Khan dari Ashile Sun yang baru 6 tahun, semuanya menunjukkan bibit pahlawan besar dan tangguh. Khan juga bangga dengan 4 cucu perempuan dari putera bungsunya itu, meskipun cucunya itu diperoleh sebelum pernikahan resmi, namun Khan mengakui kecantikan ke-4 cucunya itu di atas rata-rata. [Hingga saat itu, Khan tidak mengetahui bahwa ke-4 cucu "Bunga"-nya itu sebenarnya anak menantu bungsunya dengan Putra sulungnya.]

Oleh karena inilah Khan memutuskan untuk memilih Ashile Sun untuk menjadi pewaris-nya dan mengumumkannya di Perayaan Tahun Baru. Hal ini menimbulkan kecemburuan bagi Ashile Jin. Ternyata latar belakang keluarga istrinya sekarang kalah hanya karena pewaris selanjutnya. Hal ini membuat Ashile Jin melakukan pemberontakan dan menyerang Tribe Ashile Sun pada saat perayaan Ulang Tahun Anak-Anak Ashile Sun.

Pada saat kejadian itu, Qin Hua terpisah dari rombongan dan menghilang. Untungnya Qin Hua diselamatkan oleh Zhuo Min dan puteranya, Zhuo Luo Ming, keduanya adalah tabib. Zhuo Min kaget melihat Qin Hua yang mirip dengan Ibunya, Lan Xin. Zhuo Min membawa Qin Hua ke rumahnya. Zhuo Luo Ming turun tangan merawat Qin Hua, namun saat bangun Qin Hua amnesia sehingga Zhuo Luo Ming memberikan nama Mei Hua, karena menurutnya Qin Hua bagaikan Bunga yang cantik bagaikan Bunga Plum.

Karena Qin Hua pertama kali melihat Zhuo Luo Ming, Qin Hua akhirnya attached dengan pria itu. 2 tahun kemudian di malam Ulang Tahun Zhuo Luo Ming ke-18, Zhuo Luo Ming melakukan hubungan seks pertama kali dengan Qin Hua hingga akhirnya 2 Minggu kemudian Qin Hua menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Namun sebelum diketahui oleh orang lain, istri Zhuo Min - Ibu kandung Zhuo Luo Ming, menyuruh orang membunuh dan membuang Qin Hua. Namun untungnya dilihat oleh Jenderal Tuan Chen yang mengenali Qin Hua sebagai istri Ashile Sun yang menghilang.

Qin Hua dibawa ke istana. Tabib melaporkan bahwa Qin Hua sedang hamil dengan usia kandungan belum 1 bulan, namun beruntung bisa bertahan. Jenderal Tuan Chen akhirnya mengetahui bahwa Qin Hua 2 tahun lalu ditemukan oleh tabib Zhuo Min dan puteranya, Zhuo Luo Ming, namun karena Qin Hua dianggap tidak jelas asal usulnya dan menghambat Putera-nya, istri Zhou Min menyuruh orang membunuh Qin Hua.

Qin Lang sebenarnya ingin membalaskan dendam ayahnya lewat Qin Hua yang dirinya yakin bahwa perempuan ini adalah wanita tercinta Ashile Sun, namun perempuan itu sangat mirip dengan Ibunya yang meninggal saat dirinya masih berusia 10 tahun. Akhirnya Qin Lang mengangkat Qin Hua menjadi Selir, dengan nama Selir Mei. Qin Lang tetap menggunakan nama yang diberikan keluarga Zhuo saat ditemukan.

Di lain sisi, Zhuo Luo Ming diberitahukan oleh Ibunya bahwa Qin Hua telah kabur karena mencuri. Zhuo Luo Ming kecewa mengetahui hal ini dan setuju dinikahkan dengan pilihan Ibunya.

Qin Hua yang sekarang menjadi Selir dianggap sebagai Selir terbuang karena sejak dibawa ke istana dan menjadi Selir, dirinya tidak pernah dikunjungi lagi oleh Raja Qin Lang, padahal Selir Mei dibawa ke istana karena sudah mengandung anak Raja. Raja Qin Lang sengaja membuat Qin Hua tahu Zhuo Luo Ming sekarang menikah dengan perempuan pilihan Ibunya. Mengetahui hal ini, Qin Hua yang sejak dia sadar hanya mengenal Zhuo Luo Ming ingin mengakhiri hidupnya karena orang yang dicintainya memilih dengan wanita lain dan saat ini dirinya hamil anak pria lain. [Qin Hua tidak tahu bahwa dirinya hamil anak Zhuo Luo Ming, dia mengira dirinya diperkosa Raja saat tak sadar sehingga dirinya sekarang hamil]

Pada saat Qin Hua ingin mengakhiri hidupnya, tak terduga Qin Hua malah jadi membantu Selir Yao melahirkan seorang bayi laki-laki, namun akhirnya Selir Yao meninggal setelah persalinan. Raja Qin Lang menetapkan Selir Mei sebagai Ibu bagi bayi yang baru lahir itu dan Pangeran ke-13 ini diberi nama Qin Luo oleh Raja.

Entah karena insting Ibu, akhirnya Qin Hua mengurunkan niatnya untuk bunuh diri dan merawat bayi yang baru lahir itu. Meskipun dirinya membutuhkan wet nurse untuk memberi ASI, selebihnya Qin Hua sendiri yang mengurus Pangeran Ke-13.

Saat sedang membawa Pangeran ke-13 berjemur, Qin Hua menolong Pangeran ke-4 yang sering di-bully. Akhirnya sejak saat itu, Pangeran Ke-4, Qin Shen, dari Selir Liang yang dihukum mati karena ketahuan selingkuh, sering mengunjungi kediaman Selir Mei. Bahkan Selir Mei merayakan Ulang Tahun ke-10 untuk Qin Shen. Hal ini sebenarnya membuat Qin Shen jatuh hati dengan Ibu tiri yang lebih tua darinya 8 tahun. [Istana mengetahui Selir Mei baru akan berulang tahun ke-18 di akhir tahun]

Qin Shen menemani Qin Hua bermain dengan Qin Luo. Semakin perut Qin Hua membesar, Qin Shen semakin banyak membantu Qin Hua yang mulai sulit bergerak. Akhirnya Qin Hua melahirkan 1 bayi perempuan yang diberi nama Qin He.

Qin Hua bertekad ingin hidup nyaman bersama dengan anak-anaknya, sehingga dia sendiri tidak mengharapkan favour dari Raja. Qin Hua bersosialisasi dengan Ratu dan para Selir dan suka banyak membantu. Selir Mei terkenal sangat fleksibel dan sangat menghindari konflik dengan Ratu dan Selir lainnya. 

Pada perayaan Ulang Tahun Pangeran Ke-13 yang pertama, Selir Mei membagi-bagikan snack kepada seluruh istana, bagi Raja, Ratu, para Pangeran, para Puteri, para pelayan, para kasim, dan para penjaga. Namun tak disangka snack yang diberi oleh Selir Mei itu membuat Raja teringat atas rasa yang dia ingat saat dia kecil. Hal inilah yang membuat Raja yang mabuk itu memaksa Selir Mei melayani dirinya. Setelah Raja tertidur, Selir Mei langsung keluar kamar sambil membawa pergi Pangeran ke-13 ke dapur dan Selir Mei malah memasak berbagai macam makanan.

Selir Mei ingin marah dan ingin membunuh Raja karena telah memaksa dirinya. Namun akal sehatnya berkata bahwa dirinya adalah wanita Raja, sudah seharusnya Raja berhak meminta dirinya melayani Raja, lagipula pria yang dicintainya juga telah mengkhianati dirinya, untuk apa dirinya menjaga diri lagi dari pria lain yang notabene adalah suaminya. Lagipula pria itu Raja, membunuhnya berarti mencari mati. Selir Mei tidak boleh mati, dia memiliki Pangeran Ke-13 sebagai tanggung jawabnya.

Saat Raja Qin Lang bangun, dirinya tidak menemui Qin Hua. Kasim Bo melaporkan bahwa Selir Mei ada di dapur sedang memasak sambil membawa Pangeran ke-13. Namun Raja Qin Lang tak ambil perduli dengan laporan itu dan segera kembali ke kediamannya.

Qin Shen yang mengetahui bahwa ayahnya menghampiri Qin Hua lagi di saat mabuk, sebenarnya marah. Namun saat dilihatnya Qin Hua tidak mau membicarakan hal tersebut, akhirnya Qin Shen pun hanya memendamnya saja. Dan kemudian ternyata Selir Mei dinyatakan hamil. Kembali Qin Shen tetap menemani Selir Mei dalam masa kehamilannya sambil bermain dengan adik-adiknya, Qin Luo dan Qin He.

Dalam kehamilan kedua ini juga Raja Qin Lang tidak terlalu perduli, bahkan sampai akhirnya Selir Mei melahirkan 2 bayi laki-laki kembar dan diberi nama Qin Hao dan Qin Huo. Raja Qin Lang merupakan salah satu dari 6 anak kembar, namun selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan anak kembar dari Ratu atau Selir lainnya.

Karena dirinya melahirkan anak laki-laki kembar, Ratu mempromosikan Selir Mei. Ratu menawarkan pengabulan 1 permohonan dari Selir Mei, dan ternyata Selir Mei meminta kesempatan untuk Qin Shen bersekolah di Akademi Kerajaan. Sebenarnya Qin Shen tidak peduli mengenai Akademi Kerajaan, namun karena itu adalah permintaan Selir Mei, akhirnya Qin Shen pergi ke Akademi Kerajaan.

=====

6 tahun kemudian, Zhuo Luo Ming beserta istrinya dipanggil ke istana karena akhirnya Zhuo Luo Ming menjadi Lulusan Exam Pertama tahun itu. Qin Shen juga lulus menjadi juara ke-2. Raja Qin Lang mengadakan jamuan dan sengaja mengundang Selir Mei untuk datang bersamanya dan Ratu.

Betapa kagetnya Zhuo Luo Ming mengetahui bahwa Mei Hua sekarang sudah menjadi Selir Raja. 

"Zhuo Luo Ming, saya mewakili Selir Mei Tercinta berterima kasih karena Anda dan Ayah Anda menyelamatkannya. Saya pribadi juga berterima kasih karena rencana Ibu Anda berniat jahat kepada Selir Mei serta di saat bersamaan Anda lebih memilih untuk menjadi anak yang penurut orang tua, akhirnya menjadi suatu keberuntungan bagi saya mendapatkan Selir Mei."

Zhuo Luo Ming kaget dan heran dengan perkataan Raja. Selama ini dia menganggap Min Hua mengkhianati dirinya dan bahkan mencuri dari Ibunya. Apa maksud Raja dengan mengatakan Ibunya berbuat jahat?

"Zhuo Luo Ming, perkenalkan Pangeran ke-13, Qin Luo. Selama 6 tahun terakhir ini, Selir Mei yang secara khusus menjadi guru baginya. Anda bisa mengujinya."

Raja Qin Lang memanggil Qin Luo untuk diuji bersama-sama dengan Zhuo Luo Ming. Zhuo Luo Ming pun terheran dengan kecerdasan Qin Luo.

"Ibunda..." kata Qin Luo sambil lari ke pelukan Selir Mei karena dirinya sudah bosan diuji.

"Yah, meskipun cerdas. Namun Pangeran ke-13 sangat manja dengan Ibundanya." Raja Qin Lang hanya bisa tertawa melihat Puteranya itu. "Di lain waktu, Anda dapat juga menguji Puteri Qin He, Pangeran Qin Hao dan Pangeran Qin Hua. Saat ini ketiganya sedang dihukum oleh Ibundanya, jadi tidak dapat hadir pada jamuan kali ini." kata Raja Qin Lang yang sepertinya sedang menyombongkan dirinya memiliki anak bersama Selir Mei.

"Tuanku Raja, Qin Shen juga Pangeran yang cerdas. Kelak Pangeran Ke-4 akan membantu meringankan beban Tuanku Raja." kata Qin Hua. "Lihatlah! Sekarang saja tanpa bantuan Tuanku Raja, Qin Shen menjadi Juara Dua."

Raja Qin Lang tertawa, "Baiklah. Qin Shen juga bisa menjadi seperti ini karena Selir Mei juga menjadi Ibu yang cerewet."

Zhuo Luo Ming sebenarnya merasa sakit hati melihat dan mendengar hal itu semua. Ternyata selama 7 tahun ini dirinya telah tertipu. Meskipun selama 7 tahun ini dia hidup damai dengan istrinya dan sudah mempunyai 2 anak laki-laki, namun perasaannya itu hanya tanggung jawab berbeda dengan perasaannya dulu bersama Mei Hua.

=====

Melihat posisi Putera Mahkota Yuan dapat terancam, akhirnya Ratu meminta bantuan Jenderal Tuan Chen untuk menyingkirkan Selir Mei di saat Festival Musim Semi. Namun ternyata Putra Mahkota Qin Yuan yang tertarik dengan Selir ayahnya itu malah mengurung Qin Hua di dalam kandang tempat rahasianya. Qin Hua dijadikan tempat pelampiasan nafsunya dan saat Qin Hua menunjukkan tanda-tanda kehamilan, Putra Mahkota Qin Yuan memberikan obat penggugur kandungan.

Tidak berhenti disitu, Putra Mahkota akhirnya kudeta di Perayaan Ulang Tahun Raja Qin Lang ke-40 karena Raja Qin Lang ingin menurunkan Putera Mahkota Qin Yuan dan menggantikannya dengan Qin Luo. Untung saja Pangeran Ke-4 berhasil menyelamatkan adik-adiknya.

Setelah naik menjadi Raja, Qin Yuan terus mengejar Qin Shen dan pasukannya. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, memasuki musim dingin akhirnya Qin Shen berhasil melengserkan Qin Yuan. Pada saat menggeledah tempat Qin Yuan, disitulah Qin Shen mengetahui bahwa Qin Hua disembunyikan selama ini.

Qin Shen merawat Qin Hua, namun karena mengalami perlakuan biadab selama 4 tahun, akhirnya mental Qin Hua terganggu. Dan tak disangka sebelum ditemukan, Qin Hua masih mendapatkan penyiksaan dan diperkosa kejam oleh Qin Yuan sehingga Qin Hua hamil dengan usia kandungan kurang dari 1 bulan. Namun tabib tidak menyarankan menggugurkan kandungan lagi karena selama 4 tahun ini sepertinya Qin Hua juga berkali-kali mengalami keguguran.

Qin Shen naik menjadi Raja dan mengangkat Liang Mei Hua sebagai Ratu. Qin Shen mengatur Qin Hua menjadi Puteri keluarga Liang sehingga diangkat resmi menjadi istri dan Ratu baginya. 

Di tengah kesibukan mengatur pemerintahan, Qin Shen berusaha menemani Qin Hua di tengah gangguan mental dan kondisi hamil. Tak jarang Qin Hua menyakiti dirinya sendiri, untungnya segera mendapatkan pertolongan. Akhirnya Qin Hua melahirkan prematur 1 bayi perempuan yang diberi nama Qin Xiao karena Qin Hua menjatuhkan dirinya ke danau.

Qin Shen menjadikan Qin Xiao sebagai bagian dari therapy. Qin Shen mengetahui bahwa insting seorang Ibu Qin Hua itu tetap ada, dan dari insting kasih seorang Ibu itulah yang ingin dipanggil Qin Shen sehingga membuat Qin Hua perlahan pulih.

=====

Qin Luo memutuskan menjadi biksu di hari Ulang Tahun dirinya ke-12. Qin Luo ingin berdoa bagi Ibunya sehingga dapat segera pulih, dirinya merindukan sosok hangat Ibunya dulu sehingga dirinya memilih untuk mengabdikan dirinya berdoa di kuil selamanya untuk kesehatan dan kedamaian Ibunya.

Pada musim semi, saat Qin He akan berusia 15 tahun, Qin He menikah dengan Zhuo Tian, Putra bungsu Zhuo Luo Ming. Zhuo Luo Ming menyukai Qin He untuk menjadi menantunya karena Qin He memiliki paras dan temperament yang mirip seperti Mei Hua. Raja Qin Shen menghadiri acara pernikahan ini namun dirinya melarang Ratu datang, dirinya sengaja untuk menjaga tidak banyak tahu latar belakang asli dari Ratu nya saat ini.

Di tahun yang sama, meskipun Qin Hao dan Qin Huo baru merayakan Ulang Tahun ke-14, mereka berdua menikah. Qin Hao menikah dengan Liang Bao Bei, cucu dari Jenderal Liang Xing Xing, kemudian Qin Hao ikut ke kediaman keluarga Liang untuk menjadi pewaris kediaman keluarga Liang. Qin Huo menikah dengan Qin Liang, Putri dari paman paling bungsu, dan menjadi Putra di kediaman paman bungsunya.

=====

Kondisi Qin Hua kembali normal dan di perayaan Ulang Tahun Pernikahan ke-10, untuk pertama kali Qin Hua dan Qin Shen berhubungan suami istri. Qin Shen sangat menjaga supaya Qin Hua tidak kembali trauma. Syukurnya tak lama Qin Hua dinyatakan hamil.

Qin Hua melewati kehamilannya ditemani bersama dengan Qin Shen. Yang menakjubkan perut Qin Hua sangat besar bahkan di usia kandungan 4 bulan sudah menunjukkan perutnya, memasuki bulan ke-6, Qin Hua semakin sulit bergerak dan semakin sulit serta rasanya jadi serba salah karena perutnya besar sekali.

Setelah tiba hari lahiran, Qin Hua melahirkan 10 bayi laki-laki dengan sehat dan besar. Oleh sebab itu, lahiran Qin Hua hampir 1 hari 1 malam, dan ini benar-benar perjuangan antara hidup dan mati. Melihat proses persalinan ini, Qin Shen bertekad tidak akan membiarkan Qin Hua untuk hamil dan melahikan lagi.

Qin Shen memberikan nama kepada 10 anaknya, Qin Ai Guo (Patriotik), Qin Bing Wen (Master Seni Bela Diri), Qin Chang Min (Cemerlang Selamanya), Qin Guo Tin (Pemimpin Sopan & Kuat), Qin Jing Guo (Pemimpin Perkasa), Qin Li Qin (Kecapi Indah), Qin Ming Yu (Brilian), Qin Pei Zhi (Hormat), Qin Wei Min (Pahlawan Rakyat), dan Qin Xiao Li (Intelektual).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Behind The Scene - Joo Won & Uee

cr : yongseohaejusaeyo@youtube Kalau ndak salah mereka membicarakan tentang first kiss mereka di ep 36. Kalau menurut Joo Won sich seperti ciuman anak SMP, yang ndak bergerak sama sekali, benar-benar kaku. Hehehehehe, mendengar ini aku merasa lucu banget. Jadi secara tidak langsung, dia mau kiss yang passionate sama Uee yah? Hehehehehehe.. Ini ada gambaran dari soulsrebels.wordpress.com : NAR says normally TH shows overflowing charisma but in front of J, TH changes into an innocent/docile person. And recently he found the courage to confess he likes J. but J’s answer to this confession was vague – “yes. Go” to TH who never once dated, this was a harder problem (to solve) than a math problem. From that day on, he officially started stalking/following J around and showed up wherever she went. That was Hwang TH’s way/method of loving. NAR asks Uee: how did you feel (about him following you around)? Uee laughs and says: I am sick and tired of it. Joowon is standing behind her so camera

Perfect Chemistry : Kim Soo Hyun and Jeon Ji Hyun

Totally two tumbs up for this couple. Kim Soo Hyun and Jeon Ji Hyun eonnie. Even I know clearly that Jeon Ji Hyun eonnie is married woman, but I can't handle myself to admire their chemistry. You will understand what I said when you watch 21 episodes drama You Who Came From The Stars. So for right now, I just wanna share all photos and fanmade photo for this couple. All this awesome photos not belong to me