Aku benar-benar lagi buntu, makanya tidak bisa lanjut lagi buat ceritanya... Ini aku buat yang baru dulu yah, siapa tahu idenya better...
Oh iya beberapa hari lalu temenku bilang kalau aku harus mencoba menulis di watpadd, namun yah aku yang ndak berani... Masih cupu ah, mendingan aku nulis disini untuk nulis ajah... Wkwkwkwkwk....
=====
Li Qin kaget dirinya merasakan sakit di bagian tubuhnya bagian bawah dan dia merasa dirinya ditekan oleh sesuatu yang sangat berat. Namun meskipun sakit, Li Qin merasakan ada suatu sensasi yang luar biasa, yang membuat sea usekan-akan ada kupu-kupu terbang di dalam perutnya.
"Tunggu... Butterfly?" Li Qin berusaha untuk membuka katanya dan melihat ada seorang pria di atasnya.
"Sialan!!! Aku 'digencet'" Li Qin berusaha mendorong pria itu, namun dia merasakan dirinya tak berdaya.
Aksi perlawanan Li Qin membuat pria itu sempat berhenti dan memandangi Li Qin, namun kemudian malah memaksa untuk mencium bibir Li Qin.
"Sialan!!! Such a bad kisser!!!" Tanpa dirinya sadari, Li Qin malah membalas ciuman itu dan mulai mendorong lidahnya masuk ke dalam mulut pria itu. Cowok itu sempat berhenti untuk melihat Li Qin kembali dan kemudian tersenyum puas sebelum lebih 'ganas menyerang' Li Qin.
"Jessica!!!" teriak Li Qin sambil menahan rasa sakit yang dirasakannya karena pria itu semakin 'kasar' mendorongkan dirinya.
=====
Li Qin teringat akan ucapan Jessica kepadanya, "Kau melihat wanita hanya sebagai objek seks dan pemuas nafsu. Kau sangat memandang remeh wanita. Kali ini saatnya kau merasakan menjadi wanita, terutama di zaman sekarang ini, dimana wanita dipandang rendah dan hanya sebagai penghasil keturunan."
Jessica, salah satu wanita yang dipermainkan oleh Li Qin, menemuinya di pool party yang diadakannya dan mendorongnya jatuh ke kolam renang. Li Qin memang seorang party maniac dan sangat sering mempermainkan wanita. Li Qin memiliki segalanya di dalam hidupnya. Dia kaya, pintar dan memiliki tampang yang tampan. Bagi Li Qin, dia sangat pantas untuk menjadi superior dan bermain-main dengan perempuan itu.
Pada saat dirinya pertama kali terbangun setelah didorong Jessica ke kolam, Li Qin juga kaget karena terbangun bukan di kamarnya. Ternyata saat itu dirinya time transmigate ke zaman kerajaan, untungnya saja dirinya menjadi Pangeran. Dengan dirinya menjadi Pangeran, Li Qin malah semakin tidak menghargai wanita, terutama para pelayan wanitanya. Apalagi setelah Li Qin diangkat menjadi Putera Mahkota dan menikah dengan Puteri Mahkota Pei Xiao Lu, dirinya masih menyimpan beberapa wanita lainnya. Bahkan tak jarang, Li Qin memperkosa wanita yang diinginkannya untuk bisa memaksa memiliki wanita itu. Namun setiap kali setelahnya Li Qin memaksa para wanita itu menggugurkan kandungannya karena Li Qin menginginkan Putera Sulungnya harus dari istri utama. Akhirnya Puteri Mahkota Pei Xiao Lu memberikan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Li Guo.
Setelah mengetahui istrinya melahirkan seorang Putera, Li Qin pergi ke perbatasan untuk berperang. Li Qin pergi keesokan hari setelah perayaan Tahun Baru. Namun tak terduga belum lagi sampai tiba di Medan Perang, dirinya mengalami kecelakaan tertimpa longsor. Li Qin mengira dirinya akan mati, namun tidak menyangka dirinya dapat selamat dan sekarang malah menjadi perempuan.
Yang lebih parah, dirinya langsung 'ditekan' oleh seorang pria. Pria ini pantas disebut sebagai 'monster'. Durasi permainan mereka per satuannya termasuk panjang, namun setiap kalinya Li Qin dapat merasakan banyaknya 'benih' pria itu yang diberikan kepada Li Qin. Selain itu, sejak dia tersadar, pria itu 'menekan' Li Qin hingga 4 kali, meskipun dirinya sendiri sudah menunjukkan kesakitan di bagian bawahnya.
Sangat memalukan bagi dirinya yang selalu bangga menjadi 'monster' di tempat tidur dan mempermainkan para wanita, namun sekarang malah dirinya yang dijadikan mainan dan meskipun logikanya ingin menolak tapi tubuhnya menginginkan lebih di tengah kesakitan. Li Qin benar-benar merasa tidak nyaman dan jijik dengan dirinya sendiri.
"Aku ditekan oleh seorang pria?!?!?"
=====
Setelah dirinya bangun, dia tidak menemukan pria itu lagi di ruangan, hanya tinggal dirinya dengan tubuh telanjang penuh memar dan hanya tertutup kain tipis yang dapat memperlihatkan keindahan tubuhnya yang memang luar biasa. Li Qin bangun dan melihat dirinya di depan cermin dan mengakui bahwa dirinya pun memiliki paras yang sangat cantik dan muda.
Tak lama seorang pelayan masuk dan membawa baskom untuk dirinya membersihkan dirinya.
"Lao Ye dan Tai Tai sudah menunggu bersama dengan Jenderal Ye." kata pelayan itu.
"Ye? Ye Zhiming?!?" tanya Li Qin kaget menyadari siapa pria yang 'menekan'nya semalaman dan menyiksanya hingga memiliki memar-memar ditubuhnya itu.
Li Qin mengenal nama besar Ye Zhiming, yang seharusnya menjadi lawannya di Medan Perang kali ini. Ye Zhiming, keponakan Raja Qin yang dikenal sebagai The God War. Jenderal Ye Zhiming terkenal tidak beruntung, dia sudah menikah 3 kali namun ketiga istrinya meninggal dan 10 Selir tapi 6 diantaranya juga meninggal. Kabarnya istri dan selirnya itu dibunuh oleh sang Jenderal sendiri yang terkenal kejam dan tak kenal ampun.
=====
Li Qin masih berusaha mencerna kondisi yang dia hadapi sekarang. Yang jelas posisinya sekarang berada di wilayah musuh dan dirinya juga seorang wanita. Siapa yang percaya bahwa wanita berparas sangat cantik dan berbadan seksi sempurna ini sebenarnya adalah seorang Pangeran, bahkan terlebih lagi Putera Mahkota Li Qin.
Berpura-pura untuk menjadi seorang menantu kesukaan. Menurut Li Qin itu hal yang mudah, dia hanya perlu menunjukkan dirinya filial kepada Lao Ye dan Tai Tai.
Akan tetapi kenyataannya tidak semudah itu. Lao Ye dan Tai Tai menunjukkan dengan jelas perasaan tidak puas dengan menantunya, dan Jenderal Ye pun tidak perduli dengan keberadaan Li Qin.
"Liang Tianzhi, sekarang dirimu bukan Putri Keluarga Liang. Ingat bahwa kamu adalah bagian dari kediaman Ye sekarang!!!" Li Qin akhirnya mengetahui bahwa namanya adalah Liang Tianzhi.
Setelah bertemu kedua orang tua Jenderal Ye, selanjutnya Li Qin bertemu dengan 4 Selir Jenderal Ye. Li Qin mengakui bahwa Jenderal Ye sangat beruntung karena 4 Selir milik Jenderal Ye itu memang memiliki paras yang tidak terlalu cantik namun memiliki sex appeals yang mengagumkan.
Selir Rufang memiliki buah dada yang besar. Selir Zhangjiao memiliki kaki yang jenjang dan seksi. Selir Xiaoyao memiliki pinggang yang kecil. Selir Meichun memiliki bibir yang seksi. Li Qin merasa Jenderal Ye sangat beruntung mendapatkan wanita-wanita itu menjadi selirnya.
Namun belum puas menikmati keindahan para Selir itu. Jenderal Ye menyuruh mereka untuk kembali ke kediaman mereka dan meninggalkan Li Qin dan Jenderal Ye berdua. Ketika mereka semua keluar ruangan, Jenderal Ye langsung mengangkat Li Qin ke tempat tidur.
Li Qin sangat kaget karena ini masih siang tapi Sang Jenderal terlihat tidak sabar ingin 'memakannya'.
"Suamiku..."
Jenderal Ye melempar Li Qin dengan keras, kemudian mencekik lehernya.
"Jangan panggil aku seperti itu!!!"
Li Qin merasakan kesakitan karena dirinya dilempar begitu saja di atas tempat tidur dan sekarang dirinya harus menahan sakit dicekik oleh Jenderal Ye.
"Kau hanyalah penghasil anak bagi keluarga Ye. Ini adalah karma karena perbuatan ayahmu."
Jenderal Ye langsung 'menekan' Li Qin dengan paksa meskipun sebenarnya Li Qin masih merasakan tidak nyaman karena aktivitas seks mereka di malam sebelumnya.
Jika Jenderal Ye ada di rumah, Jenderal Ye memaksa Li Qin untuk melayani dirinya. Li Qin mau tidak mau melayani permintaan Li Qin karena bagaimanapun Jenderal Ye tidak akan peduli Li Qin. Hanya ada lust, bukan feeling pada saat Jenderal Ye bersama dengan Li Qin, akhirnya Li Qin pun menggunakan logikanya untuk berusaha menyenangkan Jenderal Ye sehingga membuat Jenderal Ye tidak perlu kasar dengan dirinya.
Li Qin pun mengetahui bahwa dirinya adalah putri dari Perdana Menteri Liang yang dianggap sebagai penyebab kematian istri Jenderal Ye, Liang Duan. Orang-orang juga mengatakan Li Qin memiliki kemiripan dengan Liang Duan sehingga orang lain maklum alasan Jenderal Ye menerima Liang Tianzhi sebagai istrinya dari keluarga Liang.
=====
Suatu hari Li Qin ingin pergi dari kediaman, namun malah tak sengaja Li Qin malah melihat Selir Meichun dibunuh sendiri oleh pedang Jenderal Ye. Padahal Li Qin mendengar dari Miao Miao berita Selir Meichun hamil.
"Ternyata dia benar-benar berhati dingin." Li Qin ingin segera pergi dari tempat itu, namun ternyata dirinya ketahuan dan dibawa ke hadapan Li Qin yang sedang mengelap bekas darah di pedangnya.
"Apa kau ingin merasakan tajamnya pedang ini?"
"Saya hanya sedang berjalan-jalan."
"Jangan berakting seperti Nyonya Besar kediaman ini! Sudah aku katakan kau hanyalah penghasil keturunan!!! Segera kembali ke kamarmu dan tunggu aku di sana. Kau harus melakukan tugasmu dengan baik jika tidak mau bernasib sama."
Mendengar ultimatum ini, Li Qin segera pergi dan kembali ke kamarnya. Memang memalukan, sekarang ini hanya demi tetap bertahan hidup, dirinya harus menerima kenyataan 'digencet' terus menerus oleh laki-laki barbar.
=====
Setelah beberapa bulan, meskipun Jenderal Ye masih 'ganas', namun Jenderal Ye sudah tidak lagi 'mencekik' atau 'memukul' Li Qin. Menyadari perutnya yang membesar, Li Qin memeriksa dirinya sendiri dan kaget mengetahui dirinya hamil memasuki usia kandungan 4 bulan. Li Qin heran karena rahimnya ini kuat menahan siksaan Jenderal Ye, dirinya melalui triwulan pertama kehamilan.
"Kau mau aku yang melemparmu atau kau sendiri yang jalan menuju tempat tidur?!?" kata Jenderal Ye saat tiba di kamar Li Qin.
"Jenderal Ye, Saya hamil." kata Li Qin, "usia kandungan Saya sekarang sudah memasuki 4 bulan."
"Bagus lah." kata Jenderal Ye datar. "Jadi sekarang kau cepat berjalan sendiri ke tempat tidur, aku harus segera kembali ke barak. Keluarga Li itu kembali berulah setelah lewat 3 bulan berkabung untuk si brengsek Li Qin."
Perasaan Li Qin saat itu bercampur aduk, dia tidak tahu apakah itu karena hormon kehamilan dirinya atau memang saat itu pikirannya sedang kacau. Namun dia kaget mengetahui dinyatakan meninggal oleh keluarganya. Terlebih dia juga tidak percaya meskipun mengetahui dirinya hamil, Jenderal Ye tetap meminta dirinya melayani Jenderal Ye diatas tempat tidur.
Mau tidak mau Li Qin malam itu tetap harus melayani Jenderal Ye. Setelahnya Jenderal Ye pergi. Namun kemudian kediamannya kedatangan tabib yang rutin datang untuk memeriksa Li Qin. Ternyata sebelum pergi, Jenderal Ye memberitahukan berita kehamilan Li Qin kepada kedua orang tuanya.
Terkadang Tai Tai datang untuk melihat Li Qin, meskipun Li Qin masih merasakan aura tidak ramah dari Tai Tai. Sementara Lao Ye tidak pernah menemui Li Qin setelah hari pernikahan itu.
=====
Berdasarkan perhitungan Li Qin, dirinya sudah memasuki usia kehamilan 10 bulan dan dirinya menduga bahwa dia hamil anak kembar, seandainya saja di zaman sekarang ini ada USG. Selama kehamilan ini, Li Qin hanya mengalami kesulitan bergerak karena perutnya yang besar dan berat, plus payudaranya yang terasa sakit karena efek susu yang sudah mulai berisi. Namun entah mengapa dirinya tidak tahan hanya duduk diam. Selama kehamilan, Li Qin malah menghabiskan waktunya di dapur untuk memasak makanan yang dia inginkan. Meskipun dirinya suka makan, namun hanya perutnya yang membesar, badannya tidak mengalami perubahan signifikan.
Akhirnya Li Qin melahirkan 3 bayi laki-laki dan 1 bayi perempuan. Li Qin merasa hampir mati karena harus berjuang melahirkan 4 bayi sekaligus, apalagi bayi laki-laki yang dilahirkan berukuran besar. Lao Ye dan Tai Tai sangat senang karena akhirnya mereka mendapatkan cucu laki-laki penerus dan dalam 1 kelahiran ini mereka langsung mendapatkan 3 cucu laki-laki.
Berdasarkan informasi yang diterima Li Qin dari Miao Miao, pelayan pribadinya, Lao Ye dan Tai Tai tadinya mau membawa cucu-cucunya untuk dirawat, namun Jenderal Ye memerintahkan Liang Tianzhi untuk mengurus keempatnya sendiri.
Li Qin menyadari bahwa ini adalah cara Jenderal Ye untuk menyiksa dirinya. Seorang wanita yang baru berjuang melahirkan mempertaruhkan nyawa, malah disuruh untuk merawat 4 bayi sekaligus. Kondisi ini bisa saja membuat 'baby blues ' bagi Ibu bayi. Li Qin pernah melihat kondisi ini sewaktu dirinya co-ass di bagian Klinik Kandungan.
Benar saja Li Qin merasakan tekanan yang luar biasa saat merawat 4 bayi itu. Dirinya sebenarnya tidak mau menyusui mereka, namun jika tidak dirinya mengalami kesakitan di bagian payudaranya. Li Qin kurang tidur karena memang dirinya tidak mendapatkan pelayan untuk membantunya mengurus 4 bayi-nya itu.
Li Qin sangat berjuang untuk tetap menjaga kewarasannya sambil menjaga keempat anaknya sendirian. Dengan uang saku yang diberikan terbatas, Li Qin akhirnya mendapatkan bantuan dari Tabib He untuk diizinkan membantu di Klinik Tabib He.
=====
"Ye Bingwen!!!" teriak Li Qin memanggil nama Putera Sulungnya itu.
Tiba-tiba pintu kamar Li Qin terbuka dan dirinya kaget melihat Jenderal Ye yang sudah berdiri memandangi Li Qin yang mau memukul puteranya. Li Qin kaget karena akhirnya setelah 5 tahun Jenderal Ye pulang. Jenderal Ye sendiri sudah melewatkan 4 kali perayaan Ulang Tahun anak-anaknya, dan kedatangannya ini mungkin ingin menghadiri Ulang Tahun mereka yang ke-5.
"Ternyata kau sama saja dengan ayahmu!!! Wajahmu saja yang mirip dengan Duan Duan. Kau bahkan tega kejam dengan anakmu sendiri!!!"
Li Qin menyuruh Putera Sulungnya itu keluar ruangan, "Ini tidak seperti yang Anda bayangkan, Jenderal Ye. Saya hanya sedang mendidik Ye Bingwen." Li Qin berusaha untuk menjelaskan sambil perlahan mendekati Jenderal Ye, "Mereka adalah anak-anak yang Saya lahirkan dengan pertaruhan nyawa Saya sendiri. Saya harus dapat mendisiplinkan mereka jika diperlukan."
Li Qin kemudian membawa Jenderal Ye ke tempat tidur dan mulai mencium Jenderal Ye. Li Qin meletakkan kedua tangan Jenderal Ye di payudaranya. Li Qin berpikir lebih baik Jenderal Ye menyiksanya kembali di tempat tidur daripada dibunuh seperti Selir Meichun.
=====
Keesokan paginya Jenderal Ye baru secara jelas melihat keempat anaknya, Ye Bingwen, Ye Hongli, Ye Fengyin dan Ye Lanhua. Ketiga Putra sudah terlihat tampan dan gagah, namun untuk putrinya harus diakui bahwa putrinya itu sudah menunjukkan parasnya yang cantik.
Jenderal Ye tidak menyangka bahwa dirinya bahagia melihat keempat anaknya dari perempuan yang selama ini dibencinya. Alasan Jenderal Ye memaksa ingin menikah dengan Liang Tianzhi karena perempuan itu menjadi alasan Liang Duan, wanita yang paling dicintainya, mendapatkan penyiksaan di keluarganya sendiri, oleh ayahnya sendiri yang menyebabkan istri tercintanya itu akhirnya meninggal.
Jenderal Ye sudah banyak menyiksa wanita ini. Pada kehamilan pertamanya itu dia hanya meminta tabib untuk rutin memeriksa keadaannya namun tidak meminta tabib merawat kesehatan wanita itu. Jenderal Ye juga sengaja tidak memberikan pelayan tambahan sehingga wanita itu dipaksa untuk mengurusi sendiri. Tapi ternyata wanita ini masih dapat bertahan meskipun memang dia terlihat sangat letih.
Selama dirinya di Medan Perang sebenarnya kedua orang tuanya sering meng-update tentang anak-anaknya. Sejak mereka berusia 3 tahun, Liang Tianzhi mengirimkan lukisan-lukisan anak-anaknya dan saat anak-anaknya berusia 4 tahun, mereka sudah bisa menulis sehingga mulai mengirimkan surat-surat singkat. Kedua orang tuanya sangat puas dengan tumbuh kembang anak-anaknya yang dikenal sebagai genius.
Sejak dirinya kembali dari Medan Perang, Jenderal Ye sengaja tinggal di kediaman Liang Tianzhi. Jenderal Ye ingin memaksa wanita itu mengurus dirinya dan keempat anak mereka sendiri. Namun nyatanya dirinya sendiri merasa semakin 'addicted' dengan wanita ini. Jenderal Ye ingin terus menerus memaksanya di tempat tidur, dirinya dapat dipuaskan oleh wanita ini. Wanita ini mengurusi makanannya dan makanan keempat anaknya sendiri. Jenderal Ye melihat bagaimana wanita itu bangun lebih pagi karena harus mempersiapkan makanan sebelum keempat anak itu bangun. Di malam hari setelah melayani dirinya di ranjang dan menyakinkan dirinya telah tertidur, wanita ini keluar untuk mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasaknya di pagi hari. Jenderal Ye memperhitungkan wanita ini hanya tidur sekitar 3 jam tiap harinya.
=====
Badan Li Qin rasanya sudah mau hancur. Jenderal Ye benar-benar ingin menyiksa dirinya. Li Qin sekarang merasakan seperti Ibu Rumah Tanggal full timer yang melayani suami dan anak-anaknya, suatu profesi yang sebelumnya direndahkan dirinya.
Bulan selanjutnya keadaan Li Qin lebih parah. Sebelumnya dirinya masih memiliki waktu istirahat sekitar 3 jam setiap harinya sekarang ini hanya sekitar 1-2 jam. Hal ini karena sejak Jenderal Ye kembali dari Medan Perang dan bergabung ke Parlemen, dirinya terkadang meminta Li Qin juga menemani dirinya di ruang belajar.
Setelah 2 bulan dirinya tidak menstruasi, kali ini Li Qin menyadari dirinya kembali hamil. Namun dia merasa tidak ada gunanya memberitahu Jenderal Ye terkait kehamilannya ini. Li Qin tetap melayani suami dan anak-anaknya seperti biasa dan benar saja lagi-lagi kandungannya tidak bermasalah dengan begitu beratnya pekerjaan yang dia lakukan.
"Anak-anakku memiliki daya juang yang tinggi sama seperti aku." kata Li Qin sambil mengelus perutnya di depan cermin.
Tiba-tiba Jenderal Ye masuk kamar dan memandangi Li Qin yang masih mengelus perutnya yang memang sudah terlihat 'baby bump'.
"Kau hamil lagi?" tanya Ye Zhiming sambil menatap tajam Li Qin, "Bunuh atau kau yang aku bunuh?"
Li Qin kaget mendengar apa yang disampaikan oleh Jenderal Ye, dia hanya mengangguk, "Baik, besok pagi saya akan mencari ramuan untuk menggugurkan kandungan ini."
Li Qin mengingat kembali bagaimana Selir Meichun ditusuk oleh Jenderal Ye 2 tahun lalu meskipun wanita itu hamil. Menurut cerita orang, Jenderal Ye tidak menginginkan anak dari selirnya. Li Qin bertanya-tanya mengapa sekarang pria ini tidak menginginkan anak dari dirinya, bukankah dia memang dijadikan sebagai pemberi keturunan bagi keluarga Ye.
"He Lan yang akan memberi obatnya besok." kata Jenderal Ye sambil berjalan menuju tempat tidur. "Sekarang tetap lakukan tugasmu!!!"
Malam itu Jenderal Ye lebih kasar dari biasanya, memar di badan Li Qin pun semakin banyak. Saat dirinya bertemu dengan Tabib He, Li Qin berusaha untuk menutupi memar-memar itu.
"Zhiming menyuruh aku memberimu ini. Kau tega membunuh anakmu sendiri yang bahkan belum memiliki kesempatan melihat dunia?"
"Aku pernah melihat bagaimana dia membunuh Selir Meichun yang tengah hamil. Jika aku tidak melakukan ini, nantinya giliranku yang menjadi korban selanjutnya."
Li Qin segera meminum obat yang diberikan oleh Tabib He. Namun bukan perutnya merasa sakit, tapi jantungnya yang terasa ditikam dan akhirnya Li Qin tak sadarkan diri.
=====
Ketika Li Qin terbangun, dia kaget karena dia berada di rumah gubuk kecil.
"Maaf aku melakukan ini tanpa izin darimu." kata Tabib He, "Aku tidak tahan melihat Zhiming memperlakukan dirimu selama ini padahal mau sudah melakukan bagianmu sebagai seorang istri."
Tabib He bangkit dari tempat tidur dan mengambil semangkuk bubur kemudian memberikannya kepada Li Qin, "Makanlah. Kau bisa tenang. Keluarga Ye mengira dirimu telah meninggal dunia."
Li Qin kaget mendengar hal ini.
"Maaf karena aku tidak bisa membawa keempat anakmu bersamamu. Setidaknya biarkan mereka di keluarga Ye sebagai harga dari nyawamu dan anak di dalam kandunganmu itu."
Li Qin sebenarnya ada sedikit merasa sedih karena harus meninggalkan anak-anaknya, namun benar apa kata Tabib He, itu adalah harga yang harus dibayarnya untuk meninggalkan keluarga Ye, setidaknya dirinya masih memikirkan bayi di kandungannya sekarang.
=====
Tabib He meninggalkan Li Qin karena dirinya harus mencegah ketahuan oleh Jenderal Ye. Li Qin juga setelah mampu berdiri, dirinya mulai ke hutan untuk mencari obat-obatan bagi dirinya. Ia berencana akan kembali ke negaranya setelah melahirkan, dirinya ingin pergi dari negeri ini.
Tak disangka di usia kandungannya sudah memasuki 3 bulan, dengan perut Li Qin sudah agak membesar dirinya menemukan seorang pria yang terluka parah. Seharusnya dirinya mau membiarkan pria itu begitu saja, namun karena pada dasarnya passion dirinya sebagai seorang dokter membuat Li Qin tidak tega. Dengan susah payah dia membawa pria itu dan merawatnya.
Dengan tekun, Li Qin merawat pria itu. Dirinya mempersiapkan obat-obatan dan makanan meskipun makin hari perutnya semakin membesar. Setelah 1 bulan koma, akhirnya pria itu sadarkan diri.
"Akhirnya kau sadar." kata Li Qin setelah menyadari pria itu telah bangun saat dirinya masuk ke dalam ruangan. Li Qin mengambil semangkuk obat dan berjalan memberikannya, kemudian memeriksa denyut nadinya. "Semua sudah membaik. Silahkan minum obat ini."
=====
Pria itu kaget dirinya bangun menemui seorang wanita hamil yang merawatnya, meskipun dengan perutnya yang besar itu. Wanita ini seperti tidak mau tahu dirinya siapa dan tampaknya juga tidak mau memberitahukan dirinya siapa.
Dirinya seorang Raja di negeri ini, dikhianati oleh keluarganya sendiri, orang-orang yang dipercayainya. Raja Qin juga tidak menyangka dirinya masih bisa selamat. Pada saat dia sadar, sebenarnya Raja Qin mengira dirinya telah berada di dunia lain. Tapi nyatanya dia masih hidup, meskipun dia pun merasakan badannya penuh dengan bebat.
Wanita ini sangat rajin pergi ke hutan di pagi hari dan membawa obat-obatan meskipun dengan perutnya yang terlihat semakin besar. Oleh sebab itu, saat dirinya sudah mulai bisa berdiri dan berjalan, Raja Qin juga turut membantu wanita ini mencari kayu dan menemani ke pasar untuk berbelanja. Para pedagang di pasar salah sangka mengira dirinya adalah suami dari wanita hamil ini, namun wanita ini sepertinya tidak ambil perduli untuk mengkoreksi salah paham tersebut.
=====
Di tengah malam tiba-tiba Li Qin menyadari dirinya akan melahirkan, Li Qin segera mempersiapkan air panas dan mulai untuk mendorong bayinya. Tak lama pria yang selama ini dirawatnya datang. Li Qin segera memerintahkan pria itu untuk membantunya, bahkan tidak ragu-ragu meminta pria itu membantu mengambil bayinya dan memotong ari-ari bayinya itu.
Li Qin baru saja berhasil melahirkan 1 laki-laki. Tiba-tiba Tabib He datang.
"Zhiming mengetahui kau masih hidup." kata Tabib He saat masuk ke dalam rumah dan kaget melihat pria disisi Liang Tianzhi yang tampaknya baru memotong ari-ari bayi yang baru dilahirkan itu.
"Kau harus segera pergi. Tinggalkan bayi itu denganku." kata Tabib He sambil segera mengambil bayi yang baru lahir itu.
"Anda juga harus segera pergi membawa Tianzhi pergi."
"Keadaanku seperti ini, aku tidak bisa berjalan jauh." kata Li Qin
"Kalau kau tetap disini, maka Zhiming tidak akan membiarkanmu hidup meskipun kau itu Ibu dari anak-anaknya." kata Tabib He.
"Bantu aku berdiri." pinta Li Qin kepada pria itu dan membantunya berjalan. "Terima kasih." kata Li Qin kepada Tabib He.
Ternyata Li Qin sudah mempersiapkan ruangan persembunyian. Namun dirinya tidak langsung pergi menjauh karena setidaknya dia ingin mengetahui bayi merah yang di tangan Tabib He sekarang setidaknya selamat dan aman.
=====
Jenderal Ye memasuki ruangan itu dan menyuruh anak buahnya tetap di luar.
"Zhiming, biarkan dia pergi." kata Tabib He sambil membawa bayi yang dipelukannya itu ke Jenderal Ye Zhiming.
"He Lan!!!" Jenderal Ye Zhiming berusaha menahan emosinya melihat sahabat baik yang berdiri di hadapannya sambil menggendong bayi laki-laki merah. "Liang Tianzhi itu istriku!!!"
"Kau ingat Liang Tianzhi itu istrimu tapi apa pernah kau sedetik saja memperlakukan dia sebagai istrimu?!?" balas Tabib He, "Bahkan dirimu tidak pernah menghormati dia sebagai Ibu dari anak-anakmu!!!" Tabib He juga berusaha menahan emosinya yang bercampur aduk," Bawa anakmu ini pulang!!!" kata Tabib He sambil menyerahkan bayi itu di pelukan Jenderal Ye Zhiming.
Namun tak terduga Jenderal Ye Zhiming malah ingin melempar bayi itu, tapi untung saja dengan sigap ditangkap oleh Tabib He.
"Ye Zhiming!!!! Kau gila!!!! Ini anakmu sendiri!!! Darah dagingmu!!!"
"Ibunya saja tega meninggalkannya meski dia masih merah seperti ini, untuk apa dia hidup?!?"
"Aku yang menyuruhnya pergi jauh darimu!!! Aku tidak suka dirimu yang sekarang berubah menjadi monster seperti ini." Tabib He menatap Jenderal Ye Zhiming dengan tatapan tak percaya.
"Jangan bohong!!! Kau menyukai Liang Tianzhi, He Lan!!! Kau menyukai istri dari sahabatmu sendiri!!! Kau mengkhianati saudaramu!!!"
Tabib He memandangi bayi di pelukannya yang sedang dia tenangkan. "Iya, aku menyukainya. Aku suka dia yang bekerja di dapur memasak untuk keluarganya. Aku suka dia yang mengurus anak-anaknya. Aku suka dia yang meracik obat-obatan. Aku suka dia yang tidak tega membiarkan orang yang memerlukan bantuan. Aku suka semua tentang dia. Tapi sayangnya dia itu istrimu. Istri dari sahabat baikku, saudaraku sendiri." Tabib He mendekati Jenderal Ye, "Coba kau bayangkan perasaanku melihat wanita yang aku sukai tiap hari mendapatkan siksaan dari suaminya, memiliki memar di sekujur tubuhnya, kurang beristirahat, belum lagi mendapatkan perilaku dingin dari kedua mertuanya sendiri namun tetap telaten dan giat mengurus anak-anaknya dan suaminya, tetap filial kepada mertuanya..." Tabib He berjalan keluar ruangan, "Kalau kau memang tidak mau anak ini, mulai saat ini dia akan menjadi anakku. Aku yang akan mengurusnya. Lagipula saat Liang Tianzhi sedang mengandung saja kau menyuruhnya untuk digugurkan dan baru saja dirimu juga mau membunuhnya. Kau tidak pantas menjadi ayah baginya." Tabib He ingin beranjak pergi membawa bayi itu.
"Xiao Jiao" teriak Jenderal Ye memanggil anak buahnya. "Kejar Liang Tianzhi sampai ketemu!!! Meskipun dia mati, dia harus mati sebagai hantu keluarga Ye!!!"
"Ye Zhiming!!!" Tak disangka Tabib He yang sedang menggendong bayi di salah satu tanggannya malah memukul wajah Jenderal Ye di depan anak buahnya itu.
"He Lan!!! Kau berani memukulku!!!"
"Iya, aku berani. Aku harus melakukannya untuk menyadarkan dirimu."
"He Lan!!! Kau jangan tertipu dengan Liang Tianzhi!!!"
Tabib He memukul kembali wajah Ye Zhiming, Ye Zhiming ingin membalas sahabatnya itu namun dirinya tersadarkan karena tangisan bayi yang digendong pria itu.
"Xiao Bai" Tabib He memanggil pelayannya dan menyuruhnya membawa bayi itu pergi.
"Kembalikan!!!"
Tabib He menghalangi Jenderal Ye dan memukulnya kembali, "Kau telah kehilangan hakmu sebagai seorang ayah!!!"
=====
Mendengar jawaban Tabib He, Jenderal Ye membalas pukulan sahabatnya itu.
"Liang Tianzhi itu penipu. Aku tak menyangka orang pintar sepertimu terjebak dalam sandiwaranya."
"Hati-hati dengan ucapanmu!!! Selama dirimu pergi berperang, tak pernah sekalipun aku melihat Liang Tianzhi berinteraksi dengan pria manapun. Dia merawat anak-anakmu sendirian. Dan kau sendiri tahu bahwa kau yang memerintahkan tidak boleh ada yang membantunya. Kau yang jelas-jelas tahu dia baru saja melahirkan 4 anak untukmu, berjuang diantara hidup dan mati tapi kau membiarkan dirinya sendiri yang mengurus segalanya. Asal kau tahu perjuangannya untuk tetap waras itulah yang membuat aku jatuh cinta dengannya, dia sangat takut untuk mengeluh karena dia sadar tidak ada yang mendengarnya."
"Itu dia!!! Dia menipumu dengan sandiwaranya!!! Dia menggodamu!!! Kau tertipu olehnya!!! Dia itu Liang Tianzhi, dia penyebab Duan Duan meninggal!!!! Karena dia tidak suka Duan Duan menjadi istri sah!!! Memang mengapa kalau Duan Duan lahir dari seorang Selir dan aku mau dia jadi istriku?!? Duan Duan berkali-kali lebih baik daripada dia. Aku selalu bisa merasakan kehangatan dan cinta dari Duan Duan. Liang Tianzhi tidak mencintaiku. Wanita itu tidak pernah sekalipun mencintaiku. Bahkan saat dia berada di pelukanku, dia terasa begitu jauh."
Mendengar perkataan sahabatnya itu, Tabib He akhirnya menyadari Jenderal Ye mengharapkan cinta dari istrinya itu.
"Kau telah jatuh cinta dengannya. Kau harus akui itu. Kau ingin memilikinya 100%, tubuh dan hatinya. Tapi coba kau tanyakan dirimu sendiri, bagaimana Liang Tianzhi memberikan hatinya jika kau terus menerus menyiksanya?"
"Kau salah!!! Aku hanya mencintai Duan Duan. Duan Duan itu satu-satunya istriku. Liang Tianzhi itu hanya alat penghasil keturunan, dia hanya pengurus keturunanku. Dia bukan siapa-siapa."
"Liang Tianzhi itu istrimu. Kau mengharapkan cintanya." Tabib He mendekati sahabatnya itu, "Kau menginginkan Liang Tianzhi lebih dari pemberi keturunan bagimu."
"Tidak. Liang Tianzhi hanyalah pengurus anak-anakku. Lihat saja bagaimana wanita itu mengurus mereka dengan baik, wanita itu menghabiskan waktu dan pikirannya dengan anak-anak, karena itu adalah tugasnya."
"Kau cemburu karena Liang Tianzhi lebih fokus dengan anakmu sendiri?" Tabib He berpikir sejenak, "Jangan-jangan kau menyuruh dia menggugurkan kandungan karena kau tidak mau menambah anak yang akan membuatnya lebih sibuk?"
"Liang Tianzhi itu pencetak keturunan, tugasnya memang melahirkan dan merawat anak-anak."
"Ye Zhiming... Kau harus berani menghadapi kenyataan kalau kau sudah jatuh cinta dengan istrimu, Liang Tianzhi."
=====
Li Qin yang mendengar perintah Jenderal Ye Zhiming untuk menangkap dirinya. Setelah memastikan anaknya sudah dibawa pergi oleh pelayan Tabib He, Li Qin meminta tolong pria itu membawanya berjalan lebih dalam labirin terowongan yang dibuatnya itu. Pria itu membantu Li Qin terus berjalan sampai kepada suatu tempat yang sepertinya sudah dipersiapkan dengan matang sebagai tempat persembunyian. Pria itu kembali membantu Li Qin melahirkan kembali 2 bayi laki-laki. Untuk menahan dirinya tidak pingsan, Li Qin segera memakan obat yang sudah dipersiapkannya, kemudian mengarahkan pria yang bersamanya itu untuk membantunya membersihkan bayinya itu dan membantunya membersihkan diri. Li Qin tidak memperdulikan pria itu akhirnya jadi melihat tubuhnya yang terbuka itu, yang terpenting dirinya memastikan persalinan dirinya itu berjalan lancar meskipun keadaan memprihatinkan.
Setelah memberikan susu kepada bayinya dan meletakkannya, Li Qin segera mempersiapkan makanan untuk dirinya dan pria itu.
"Makanlah. Aku sudah mempersiapkan tempat ini setidaknya untuk 1 tahun, tapi karena sekarang kita berdua, setidaknya kita bisa bersembunyi selama 6 bulan."
"Apa kau yakin tidak akan ditemukan oleh Ye Zhiming dan pasukannya?"
"Mereka tidak akan menemukan tempat ini."
=====
Raja Qin tidak menyangka wanita yang selama ini bersamanya adalah istri dari keponakannya. Dia yang memberikan titah Liang Tianzhi menikah dengan keponakannya Ye Zhiming atas permintaan keponakannya itu. Ye Zhiming mengatakan sudah jatuh hati dengan Putri dari Perdana Menteri Liang. Mengingat keponakannya itu terobsesi dengan mendiang istrinya yang sudah meninggal, akhirnya Raja Qin setuju dengan permintaannya, lagipula Liang Tianzhi adalah adik dari Liang Duan. Raja Qin mengira Liang Tianzhi akan menyembuhkan kesedihan Ye Zhiming kehilangan mendiang istrinya itu dengan menikahi adik iparnya sendiri.
Raja Qin juga mengingat bagaimana Eldest Princess, kakaknya dan keponakannya itu tidak pernah mengikutsertakan Liang Tianzhi dalam acara keluarga Kerajaan, dengan alasan sibuk mengurus anak-anak kembarnya. Raja Qin mengingat kabar sukacita kakaknya mendapatkan 3 cucu laki-laki dan 1 cucu perempuan hanya dari 1 kali proses persalinan dari menantunya itu. Eldest Princess sering membanggakan cucu-cucunya yang jenius di usia 4 tahun sudah dapat menulis. Bahkan setiap saat dirinya menghadiri acara Ulang Tahun cucu Eldest Princess, Liang Tianzhi dikabarkan berada di dapur untuk mempersiapkan jamuan, dengan alasan Liang Tianzhi sangat perfeksionis dengan apa yang diberikan kepada anak-anaknya.
Raja Qin melihat bagaimana Liang Tianzhi mengurus dirinya sendiri pasca melahirkan sepertinya dia sudah berpengalaman menghadapi situasi sendirian ini. Raja Qin menyadari dirinya tidak bisa banyak membantu. Raja Qin melihat bagaimana Liang Tianzhi segera mengurus anaknya yang membutuhkan ASI sebelum mengganggu istirahat dirinya di malam hari. Raja Qin juga melihat bagaimana Liang Tianzhi mempersiapkan makanan untuk mereka berdua.
=====
Setelah bertahan 6 bulan, mereka keluar dari persembunyian dan berjalan ke arah barat dan menemukan sebuah perkampungan kecil. Raja Qin dan Li Qin tinggal di kampung itu, dianggap sebagai pasangan baru yang mencari peruntungan.
Li Qin sebenarnya ingin kembali ke negaranya, namun jika dirinya kembali apakah orang bisa menerima Putera Mahkota yang berubah menjadi perempuan dan mempunyai anak? Akhirnya Li Qin memutuskan untuk tidak kembali ke negaranya dan hidup membesarkan kedua puteranya, Li Qin hanya ingin . Li Qin tidak mengkoreksi anggapan orang mengenai pria yang menemaninya itu, yang mengenalkan dirinya sebagai Qin Huang. Pria itu memberi nama kedua puteranya, Qin Ho dan Qin Heng.
=====
Liang Tianzhi melibatkan Qing Huang saat mengurus Qin Ho dan Qin Heng. Qin Huang bahkan ikut melakukan skinship contact pada saat merawat si kembar demam. Keterlibatan Qin Huang bahkan sejak Liang Tianzhi hamil, melahirkan dan bahkan sekarang merawat kedua bayi ini membuat Qin Huang merasakan ikatan batin dengan Qin Ho dan Qin Heng meskipun mereka sebenarnya adalah cucu dari kakak yang mengkhianatinya. Untung saja keduanya sangat mirip dengan Liang Tianzhi.
Qin Huang melihat bagaimana Liang Tianzhi merawat dirinya pasca melahirkan dan merawat kedua bayi merah ini berbeda dengan apa yang dia ketahui selama ini. Maklum saja sebagai seorang Raja, Qin Huang memiliki Ratu dan banyak Selir untuk memberikannya keturunan, meskipun dirinya tidak terlalu memperhatikan bagaimana mereka selama hamil, persalinan dan pasca persalinan, Qin Huang merasakan apa yang dilakukan Liang Tianzhi berbeda.
Benar saja Liang Tianzhi sangat pintar untuk bersembunyi meskipun mereka berdua membawa 2 bayi dalam perjalanan mereka. Qin Huang mengakui Liang Tianzhi tidak selemah yang terlihat.
Di tengah mereka nomaden, sebenarnya Qin Huang menyusun kembali kekuatannya. Akhirnya setelah 3 tahun bersembunyi, Qin Huang beserta dengan pasukannya berhasil melakukan kudeta. Qin Huang menyadari bahwa Liang Tianzhi sebenarnya tahu apa yang dilakukannya selama ini dan meskipun terkesan tidak peduli, secara tidak langsung Liang Tianzhi terkadang membantu Qin Huang dan pasukannya.
Qin Huang kembali ke istana. Namun Li Qin menolak untuk ikut ke istana. Dia memilih untuk tetap hidup sederhana bersama kedua puteranya.
Setelah kembali ke istana, Qin Huang fokus mengembalikan stabilitas Kerajaan dengan merombak para pejabat dan management. Qin Huang mendapatkan inspirasi saat bersama dengan Liang Tianzhi yang terorganisir dan disiplin manage people.
Qin Huang mengingat akan janjinya kepada ayahnya sehingga dia tidak menghukum mati kakak dan adiknya, namun menjadikan mereka rakyat jelata, mengambil kekuatan militer keluarga Ye dan mengasingkan mereka.
Qin Huang didesak untuk menikah, namun menolaknya karena dengan alasan dirinya harus melakukan stabilisasi pemerintahan dan memulihkan keadaan. Namun di kalangan terbatas di istana mengetahui bahwa Qin Huang sebenarnya memiliki keluarga di luar istana. Qin Huang terkadang mengunjungi Li Qin dan kedua kembar, Qin Ho dan Qin Heng. Li Qin mengatakan Qin Huang pergi untuk berbisnis, Li Qin tidak ingin kedua puteranya mengetahui bahwa Qin Huang adalah raja yang menjabat sekarang ini.
Di hari Ulang Tahun ke-6, Qin Ho dan Qin Heng, keduanya sengaja memasukkan obat perangsang kepada Li Qin dan Qin Huang. Ternyata keduanya menginginkan orang tuanya memberikan adik dan berpikir jika Li Qin hamil maka Qin Huang tidak akan sering pergi bekerja di luar meninggalkan mereka. Kemudian malam itu akhirnya Li Qin berhubungan seks dengan Qin Huang. Keesokan harinya keduanya terasa sangat canggung.
"Saya meminta maaf karena bisa-bisanya saya ditipu Qin Ho dan Qin Heng." kata Li Qin sambil merapikan bajunya. "Sebaiknya kita menganggap ini hanyalah mimpi indah satu malam dan setelahnya kita harus kembali berjuangan menghadapi kenyataan." Li Qin beranjak keluar kamar, "Saya akan mempersiapkan makanan, nanti saya akan meminta Qin Heng untuk mengajak Anda nanti."
=====
Satu bulan kemudian, tiba-tiba saat sedang merawat pasien, Li Qin malah tiba-tiba pingsan dan diberi tahu bahwa Li Qin tengah mengandung. Berita kehamilan ini disampaikan oleh Xiao He, pengawal khusus Li Qin yang diutus oleh Qin Heng. Mendengar hal ini, Qin Heng segera meninggalkan urusannya dan segera ke tempat Li Qin.
"Kalian harus ikut aku ke istana." kata Qin Huang ketika melihat Li Qin di tempat tidur.
"Tidak perlu. Aku bisa mengatasinya sendiri..." Li Qin mau melanjutkan perkataannya namun kemudian dirinya merasa mual.
Berbeda dari 2 kehamilan dirinya, kali ini Li Qin terasa sangat tersiksa. Dirinya sangat susah pada trimester pertama ini, Li Qin tidak dapat makan apapun, dia selalu merasa mual. Akhirnya Li Qin hanya memakan bunga dan meminum sari madu. Qin Huang juga menyadari bahwa kehamilan Li Qin kali ini berbeda dengan sebelumnya.
"Kau terlihat sangat pucat. Aku tak akan tenang meninggalkan dirimu sendiri di sini." kata Qin Huang memaksa Li Qin.
Li Qin benar-benar tidak mau masuk istana, berada di bawah sorotan akan menarik banyak bahaya.
"Jangan paksa aku. Jika memaksa, aku akan pergi hingga membuatmu tidak menemukan aku." kata Li Qin mengancam. Sebenarnya Li Qin pun juga tidak akan melakukannya karena yang dihadapinya sekarang ini adalah seorang Raja, sebelumnya saja karena takut mati dibunuh, dirinya tetap patuh pada Jenderal Ye. Namun Li Qin yakin bahwa pria di hadapannya ini tampak sudah jatuh hati dengannya dan akan menurutinya dengan ancaman itu.
"Baiklah... Aku akan menemanimu selama masa kehamilan."
"Tidak perlu."
"Aku sudah setuju untuk tidak membawa kalian ke istana. Namun kamu harus setuju aku menemani kalian di sini."
Li Qian tahu dirinya tidak bisa mengubah keputusan Qin Huang.
=====
Untuk kehamilan kali ini, entah mengapa Li Qin merasa tidak setangguh sebelumnya. Ia lebih sering merasa letih, akhirnya selama masa kehamilan kali ini, Li Qin semakin sering melukis, calligraphy, menyulam, membuat baju dan bermain Qin. Bagi Qin Huang, ini merupakan sisi lain Li Qin yang belum pernah dilihatnya.
Setelah 10 bulan, dengan kondisi perut yang sangat besar, akhirnya Li Qin . melahirkan 2 bayi perempuan dan 4 bayi laki-laki yang diberi nama Qin Baihe dan Qin Huanglan, serta Qin Bao, Qin Li, Qin Jun, dan Qin Tao. Li Qin memerlukan waktu 1 Hari 1 malam untuk melahirkan 6 bayi kembarnya ini dan pastinya perjuangan. Karena saat melahirkan Qin Ho dan Qin Heng, Qin Huang menemani Li Qin, kali ini Li Qin juga meminta dirinya ditemani oleh Qin Huang.
Qin Huang heran karena persalinan kali ini dilakukan di air bersama-sama dengan Li Qin. Menurut Qin Huang, persalinan ini membuat dirinya dan Li Qin semakin intim serta persalinan kali ini membantu sedikit mengurangi rasa sakit yang dialami oleh Li Qin. Mereka berdua dibantu oleh Tabib Jing.
=====
Bahkan setelah melahirkan 6 anaknya, Li Qin bersikeras tidak mau menerima untuk ke istana. Dan Qin Huang untuk sekian kalinya menurut apa kata wanita yang dicintainya itu.
"Jika kau tak mau ke istana, setidaknya aku mau kau menikah denganku."
Li Qin menyadari bahwa sangat sulit untuk menolak permintaan Qin Huang, setidaknya untuk sekarang Qin Huang dapat menjamin keselamatan nyawanya. Dirinya harus bisa bermain tarik ulur dengan pria ini.
"Bukankah selama ini sudah... Semua orang tahu kau adalah suamiku, ayah dari anak-anakku..."
Qin Huang terlihat kaget bercampur senang mendengar jawaban Li Qin ini.
"Tapi aku juga punya syarat tambahan."
Qin Huang terlihat penasaran dengan syarat yang diajukan oleh Li Qin.
"Aku tidak mau hamil lagi."
"Aku setuju." kata Qin Huang semangat karena dirinya juga takut kehilangan wanita yang dicintainya itu karena melahirkan, dirinya berada di sisinya saat Li Qin berjuang melawan maut. "Kalau perlu aku yang akan minum obat. Aku juga tidak mau memiliki anak lagi. Mereka cukup bagiku."
Li Qin tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Qin Huang.
"Setidaknya akan menjamin apabila ada yang ingin menjebakku, mereka tidak akan berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan."
Li Qin mengerti yang dimaksud oleh Qin Huang, "Oh iya...."
Qin Huang menantikan apa yang akan dikatakan wanita di hadapannya itu.
"Aku ini istrimu, bukan Ratu negeri ini. Mereka ini hanyalah anak-anakmu, bukan calon pewaris tahta." kata Li Qin dengan tegas, "Aku tidak mau apa yang terjadi denganmu dialami oleh mereka."
Qin Huang berusaha mengerti alasan yang disampaikan oleh Li Qin. Sebelumnya Qin Huang mengira kudeta pewaris tahta hanya terjadi karena berasal dari ibu yang berbeda, namun ternyata dirinya mengalami sendiri, dia dikudeta oleh kakak dan adik kandungnya sendiri dari 1 rahim yang sama. Qin Huang tidak mau hal tersebut terjadi.
"Biarkan Da Guo tetap menjadi pewaris tahtamu."
"Tapi Da Guo bahkan tidak dapat dibandingkan dengan Qin Ho dan Qin Heng."
"Mungkin karena kau tidak mengenalnya dengan baik. Seharusnya kau kasihan dengannya, saat dia lahir kau dikudeta dan kalau dia tidak diselamatkan oleh Kasim Ji, kau tidak akan bertemu dia lagi. Saat kau berada di sisinya, kau malah bersama Qin Ho dan Qin Heng." Li Qin tersenyum, "Sekarang waktunya kau mengenalnya lebih baik."
"Istriku..."
Li Qin sebenarnya merasa jijik mendengar seorang Raja manja seperti ini, namun dia pun tidak bisa berkata apa-apa. Qin Huang memeluknya dari belakang.
"Bagaimana kalau kau menjadi gurunya sama seperti kau mendidik anak-anak kita."
Li Qin memikirkan tawaran Qin Huang. "Baiklah. Tapi jika Da Guo di sini, dia tidak boleh melihatmu, dia tak perlu tahu tentang aku dan anak-anak. Dan ingat bahwa aku tidak akan memperlakukannya sebagai anggota kerajaan, aku akan mendidik sama seperti mendidik anak-anak."
Qin Huang tersenyum mendengar jawaban Li Qin.
=====
Raja Qin Huang menyuruh puteranya Qin Da Guo untuk dididik oleh Liang Tianzhi. Seperti yang telah diduganya, anaknya itu juga pasti akan menyukai dekat bersama dengan Liang Tianzhi. Liang Tianzhi memperlakukan Da Guo seperti anak-anak biasa umumnya. Liang Tianzhi menegurnya, memarahinya, mengajarinya sendiri dengan memberikan contoh langsung, namun juga memujinya, menghibur hatinya, dan bahkan memberikan hadiah.
Qin Da Guo sekarang malah menantikan waktu untuk pergi belajar. Karena bukan hanya bertemu dengan gurunya, dirinya sekarang merasakan memiliki adik-adik bersamanya.
Qin Huang baru akan berkunjung ke rumah Liang Tianzhi untuk menemui anak-anaknya pada saat Qin Da Guo tidak berada di kediaman Liang Tianzhi.
Para parlemen terus menerus mendesak dirinya menikah lagi untuk menambah keturunan, namun Qin Huang tidak menghiraukannya.
Sesuai dengan saran Liang Tianzhi, Qin Huang sudah mulai mengajak Qin Da Guo terlibat dengan pemerintahan sejak 15 tahun. Qin Huang setuju karena hal ini membuat Qin Da Guo akan sulit untuk ke kediaman Liang Tianzhi, lagipula dirinya mendengar Liang Tianzhi sedang mempersiapkan pemilihan calon menantu untuk Qin Ho dan Qin Heng, Qin Huang ingin terlibat dalam pemilihan calon menantu pertamanya itu.
Liang Tianzhi memilih putri dari saudagar untuk menikah dengan Qin Ho dan Qin Heng. Liang Tianzhi menginginkan Qin Ho dan Qin Heng merantau bersama dengan istrinya, tidak berada di negara itu namun harus berani merintis masa depannya sendiri.
"Bukankah baik jika Qin Ho dan Qin Heng tetap di sini? Aku dapat menjaga keselamatan mereka. Mereka akan aman."
Liang Tianzhi hanya tersenyum melihat Qin Heng seperti itu.
"Mengapa kau hanya tersenyum saja? Kau memang ibu yang aneh. Kau tidak seperti ibu-ibu lainnya."
Liang Tianzhi akhirnya tertawa, "Iya, aku memang special."
"Mengapa Qin Ho dan Qin Heng harus merintis di tempat lain?"
"Karena aku tidak mau anak-anakku menjadi anak-anak gampangan. Aku mau mereka berjuang untuk dirinya sendiri." Liang Tianzhi mengeluarkan beberapa emas dan uang dari kotak penyimpanannya. "Yang terpenting aku sudah memberikan modal bagi mereka." Liang Tianzhi tersenyum, "Kita tidak dapat selamanya bersama dengan mereka. Yang terpenting kita sudah memastikan mereka siap dapat hidup baik meskipun kita tidak ada."
Qin Huang memikirkan apa yang disampaikan oleh Liang Tianzhi dan dia pun setuju. Yang terpenting dia memastikan anak-anaknya hidup dengan baik dan bahagia bahkan setelah dirinya telah tiada.
Raja Qin Huang memerintahkan Qin Da Guo untuk memimpin pasukan melakukan eksplorasi perang, sehingga dirinya memiliki keleluasaan bersama dengan Liang Tianzhi mempersiapkan pernikahan Qin Ho dan Qing Heng.
Beberapa hari setelah ulang tahun Qin Ho dan Qin Heng ke-16, mereka mengadakan acara pernikahan dan kemudian seminggu kemudian dia harus mengantarkan keduanya berlayar. Bukannya Liang Tianzhi yang berat melepaskan keduanya, malahan Qin Huang sendiri yang sulit melepaskan keduanya. Meskipun mereka bukan darah dagingnya sendiri, namun sejak di dalam kandungan pun dia sudah menemani mereka, dirinya yang membantu persalinan dan memotong ari-ari mereka, dirinya melakukan skin contact pada saat merawat mereka sakit. Qin Huang mengingat perjuangan selama mengurus keduanya di tengah dirinya melarikan diri dan mempersiapkan untuk merebut kembali tahta ini.
Setelah kurang lebih 1 tahun, akhirnya Qin Huang dan Liang Tian Zhi mendapatkan kabar mengenai isteri kedua puteranya sama-sama telah melahirkan. Qin Huang sangat senang karena telah memiliki cucu.
"Qin Huang, sekarang saatnya memilih seorang Puteri Mahkota"
Qin Huang memandangi Liang Tian Zhi. Istrinya itu tiba-tiba membahas hal ini pastinya karena dia sudah mempersiapkannya, "Aku setuju dengan semua pengaturanmu."
"Kau tidak bertanya siapa?"
"Memangnya siapa?"
"Li Furong."
Qin Huang mengingat bahwa nama yang disebutkan istrinya itu juga pernah disebut oleh parlemennya sewaktu Raja Li Guang menawarkan putrinya itu menjadi istrinya, namun sekarang Liang Tianzhi menyarankan menjadi Puteri Mahkota.
"Kau tidak bertanya mengapa?"
"Kalau kau ingin memberitahukannya, kau akan memberitahukannya padaku."
"Kerajaan Li memiliki potensi, kita harus memiliki mereka bukan dengan perang."
Qin Huang percaya dengan visi Liang Tianzhi karena sebenarnya di balik layar, meskipun terkesan cuek dan tidak mau perduli, namun sesungguhnya Qin Huang membantunya.
Seperti yang diatur oleh Qin Huang dan Liang Tianzhi, Qin Da Guo pulang dan terkejut bahwa beberapa hari setelah ulang tahunnya ke-17, dia akan menikah dengan Eldest Princess Kerajaan Li, Li Furong.
=====
Qin Da Guo tidak menyangka bahwa kali ini dirinya pulang karena dia harus menikah dengan Li Furong. Awalnya dirinya sangat bahagia karena ketika dia pulang, dirinya disambut oleh Liang Tianzhi, wanita yang dicintainya. Qin Da Guo menyadari dirinya mencintai gurunya, dirinya mencintai ibu dari teman-temannya sendiri. Tapi dia benar-benar tidak menyangka bahwa gurunya sendiri yang mengatur pernikahan dirinya dengan wanita lain.
"Guo Er..." panggil Liang Tianzhi.
"Iya, Guru..."
"Selamat Ulang Tahun ke-17." Liang Tianzhi memberikan kotak kepada Qin Da Guo. "Guru berharap Qin Da Guo harus menjadi Raja yang baik hati dan memikirkan rakyatnya. Jangan mementingkan ego dan diri sendiri, namun harus bisa melihat gambaran yang lebih besar."
Qin Da Guo membuka kotak itu dan ternyata itu lukisan pemandangan lembah tempat kediaman Liang Tian Zhi, tempat yang sangat menyenangkan baginya.
"Guo Er, kau sekarang sudah diangkat menjadi seorang Raja. Guru hanya meminta dirimu untuk tetap mengingat semua yang sudah Guru ajarkan kepadamu. Guru menaruh harapan yang besar terhadap dirimu."
Qin Da Guo melihat tatapan yang penuh harapan milik Liang Tianzhi kepadanya. Ia takut bagaimana kalau suatu saat gurunya itu mengetahui bahwa dirinya menyukai sang guru dan selama ini memiliki fantasi tentang wanita ini, wanita yang terlihat tidak pernah menua, tetap sangat cantik dan muda.
"Baiklah. Kau sudah menerima hadiahnya. Malam ini beristirahatlah, besok kau memiliki acara yang sangat penting. Akhirnya negara ini akan memiliki Puteri Mahkota." kata Liang Tianzhi sambil berjalan pergi meninggalkan Qin Da Guo.
Qin Da Guo hanya dapat memandangi kepergian Liang Tianzhi, "Tapi aku menginginkan dirimu menjadi Puteri Mahkota."
=====
Baru saja menyelesaikan acara pernikahan, Qin Da Guo langsung pergi berperang di malam yang seharusnya menjadi malam pertama baginya dan Li Furong.
Qin Huang sendiri tidak mengambil pusing dengan Qin Da Guo. Liang Tianzhi berkali-kali melarang Qin Huang untuk terlalu mengatur anak-anak setelah mereka sudah menikah, harus membiarkan mereka memutuskan sendiri. Selain itu, dirinya juga menyatakan telah mengundurkan diri sepenuhnya, dia ingin menghabiskan waktunya dengan istri dan anak-anaknya.
Qin Huang menikahkan keempat puteranya beberapa hari setelah ulang tahun mereka ke-15. Melihat bagaimana Qin Ho dan Qin Heng yang sudah diperantauan, Qin Huang juga ikutan tega mendorong keempat puteranya ini. Ia setuju dengan pilihan Liang Tianzhi, Qin Bao dan Qin Li menikah dengan puteri-puteri saudagar, sehingga mereka bersama istrinya disuruh untuk merantau membuka usaha mereka. Sementara Qin Jun dan Qin Tao menikah dengan kedua tabib yang selama ini menjadi anak didik istrinya itu. Liang Tianzhi memerintahkan mereka untuk menjadi tabib di tempat yang jauh, memberikan layanan pengobatan yang sudah diajarkan Liang Tianzhi selama ini.
Berbeda dengan para puteranya, Qin Huang setuju dengan Liang Tianzhi yang menyarankan puteri mereka baru menikah di usia 20 tahun. Berdasarkan Liang Tianzhi, menikah dan mempunyai anak di usia 20 tahun untuk menjaga kesehatan kedua puteri mereka.
"Qin Huang, aku sudah menemukan kandidat bagi Baihe dan Huanglan."
Qin Huang penasaran dengan laki-laki pilihan Liang Tianzhi bagi puteri mereka.
"Baihe akan menikah dengan Putera Pertama keluarga Fu. Huanglan akan menikah dengan Putera Pertama keluarga Shiao."
Lagi-lagi Liang Tianzhi tidak memilih calon dari keluarga pejabat atau keturunan bangsawan. Keluarga Fu terkenal sebagai keluarga cendikiawan yang menjaga hidup integritas, bahkan Fu Xiwen, calon yang akan dinikahkan oleh Baihe bersedia diutus menjadi guru di sekolah kerajaan di perbatasan, laki-laki ini cocok dengan puteri tertuanya yang suka melakukan kegiatan sosial. Shiao Lan yang akan dinikahkan dengan Huanglan terkenal sebagai koki yang suka memasak, dia merintis usaha restaurannya dan berniat ingin memperluas jaringannya, dia akan cocok dengan puterinya yang suka makan itu.
Qin Huang lebih semangat mempersiapkan pernikahan kedua puterinya tersebut. Apalagi kali ini dia mengetahui lokasi yang akan menjadi tujuan kedua puterinya itu.
Pada saat dirinya mengantarkan kedua puterinya, Qin Huang sebenarnya merasa seperti melihat Qin Da Guo. Namun dia menganggap dirinya hanya salah melihat.
=====
Qin Da Guo tidak menyangka ternyata ayahnya sendiri adalah suami dari wanita yang dicintainya itu. Ayahnya adalah ayah dari teman-teman seperguruannya. Selama ini dia hanya dapat merasa iri mendengar bagaimana teman-temannya itu bersama dengan ayah mereka yang sibuk merantau untuk bekerja bagi mereka. Ternyata sosok ayah hangat dan menyenangkan yang diceritakan oleh mereka adalah sosok ayah yang selalu dingin dengannya selama ini.
Malam itu Qin Da Guo mabuk dan akhirnya malah tidur bersama dengan Li Furong untuk pertama kalinya. Qin Da Guo selalu menyebut nama Liang Tianzhi malam itu.
"Liang Tianzhi. Kau menyebut nama ini berkali-kali saat bersamaku." kata Li Furong sebelum Qin Da Guo beranjak dari kamarnya, "Apa aku harus mengangkatnya menjadi selir sehingga aku dapat menarikku ke istana dalam?"
"Jaga perkataanmu!!!" kata Qin Da Guo sambil keluar dari kamar itu.
Qin Da Guo tak menduga beberapa bulan kemudian, dirinya mendapatkan kabar bahwa istrinya, Li Furong, memerintahkan orang untuk mencari perempuan bernama Liang Tianzhi di sekitar Qin Da Guo untuk disingkirkan. Mengetahui apa yang dilakukan oleh Li Furong itu, Qin Da Guo diam-diam membuat Li Furong keguguran anak dalam kandungannya. Qin Da Guo tidak dapat membunuh Li Furong sekarang ini.
Setelah sekitar 2 bulan, Qin Da Guo menemukan jenazah ayahnya namun tidak menemukan Liang Tianzhi. Kemudian Qin Da Guo menguburkan ayahnya di Kuburan Keluarga Kerajaan, dan terus melakukan pencarian Liang Tianzhi, dirinya tidak percaya Liang Tianzhi meninggal begitu saja.
Selama pencariannya itu, Qin Da Guo menjadi seorang Raja yang bertangan dingin. Dirinya fokus dengan mengatur negara dan rakyatnya, dia tidak perduli dengan Li Furong yang selingkuh dan membiarkan anak hasil selingkuhannya itu hidup di istana. Dirinya berpikir jika anak itu berulah barulah dirinya mengambil tindakan. Meskipun keluarga Ye sudah kehilangan kekuatan militer mereka, namun sepupunya Ye Zhiming masih dihormati, sehingga dirinya harus menjaga hubungan baik itu.
Akhirnya setelah kurang lebih 12 tahun pencairan, Qin Da Guo tak sengaja bertemu kembali dengan Liang Tianzhi. Qin Da Guo yakin itu adalah Liang Tianzhi, ia sudah menduga dari lama bahwa gurunya itu tidak pernah menua, itu benar-benar wajah gurunya, terutama dia mengingat luka kecil dibalik telinga sebelah kanan wanita itu.
"Tuanku Raja, saya mohon selamatkan ibu dan ayah. Xiao Hua bersedia menjadi hamba Tuanku Raja seumur hidup sebagai balas budi ini." kata Liang Tianzhi meminta Qin Da Guo menyelamatkan kedua orang tua angkatnya dari salah seorang pejabat yang sengaja menangkap mereka karena ingin menikahi Liang Tianzhi.
"Baiklah." jawab Qin Da Guo, "Kau akan menjadi selirku dan memberikan anak bagiku."
Liang Tianzhi kaget mendengar syarat yang diajukan oleh Raja Qin Da Guo.
"Xiao Hua hanyalah orang yang tidak jelas asal usulnya. Xiao Hua beruntung ayah dan ibu mau menerima Xiao Hua sebagai anak mereka. Xiao Hua merasa tidak pantas menjadi selir Tuanku Raja."
"Aku yang menentukan kau pantas atau tidak."
Mendengar jawaban ini Liang Tianzhi sepertinya tidak mengatakan apa-apa lagi dan setuju atas permintaan Qin Da Guo.
Qin Da Guo membebaskan kedua orang tua Xiao Hua, kemudian mengadakan pernikahan di hadapan kedua orang tua Xiao Hua. Qin Da Guo ingin melakukan pernihakan suami istri dengan Liang Tianzhi, di matanya wanita ini satu-satunya menjadi istrinya.
=====
Li Qin mengikuti Qin Da Guo kembali ke istana. Sebenarnya dirinya tidak hilang ingatan, namun hanya berpura-pura. Kecelakaan yang dialaminya membuatnya berpikir waktunya untuk melakukan reset kehidupannya, jauh dari orang-orang yang dikenalnya. Namun tak disangka di saat dirinya membutuhkan pertolongan dia mendapatkannya dari Qin Da Guo.
Dirinya sudah menghilang selama 12 tahun, namun wajahnya tidak berubah. Mana mungkin dia mengakui dirinya sebagai Liang Tianzhi, guru Qin Da Guo.
Li Qin mengingat kembali pembicaraan dirinya dan Jessica.
"Mengapa sampai akhir kau tidak mencintai Qin Huang?"
"Aku loyal dengannya sampai akhir."
"Kau tidak cinta padanya."
"Aku menjadi istri dan Ibu bagi anak-anaknya."
"Kau melakukannya bukan karena cinta, bahkan untuk anak-anakmu bahkan kau perhitungan."
"Hidup itu harus menggunakan logika."
"Bukankah Qin Huang berkali-kali lebih baik daripada Ye Zhiming? Ye Zhiming terus menerus menyiksamu, tapi Qin Huang banyak berkorban untukmu."
"Perasaan hanya akan melemahkan diri kita sendiri. Untuk bertahan aku harus kuat, tidak menggunakan perasaan."
"Baiklah kita akan melihat bagaimana selanjutnya?"
"Bukankah aku mati?"
"Kau tidak akan mati. Kau belum menyadari kesalahanmu." Jessica tersenyum, "Selamat berjuang."
Li Qin tidak menyangka akhirnya sekarang ini dirinya harus melayani fantasi pria yang sudah berusia 40 tahun ini di atas tempat tidur, stamina Qin Da Guo masih bagus.
Li Qin dibicarakan seluruh istana karena baru saja 2 bulan ini Selir Hua dibawa ke istana, namun mampu membuat Raja setiap malam ke istana dalam.
Saat sedang mempersiapkan makan malam untuk Raja, Li Qin jatuh pingsan. Saat terbangun dirinya melihat Qin Da Guo yang ada di sisinya.
"Hua Er, aku akan menjadi seorang ayah." Qin Da Guo terlihat sangat bahagia.
Sejak saat itu, Qin Da Guo makin sering menemani Li Qin di kediamannya. Kehamilan kali ini Li Qin mengalami morning sickness setiap harinya. Qin Da Guo selalu menemaninya makan untuk memastikan Li Qin memiliki sesuatu yang dimakan. Qin Da Guo menemani Li Qin membaca, melukis, latihan caligraphi dan bermain Qin.
Akhirnya Li Qin melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama, Qin Luo. Qin Da Guo sangat bangga dengan puteranya ini dan mempromosikan Selir Hua. Qin Da Guo semakin sering mengunjungi Li Qin dan puteranya.
"Mengapa Yang Mulia berdiri saja disana?"
"Aku juga mau."
Li Qin berusaha mencerna apa maksud perkataan Qin Da Guo.
"Aku juga mau seperti Qin Luo."
Li Qin menunjuk payudaranya yang sedang menyusui Qin Luo, dan ternyata Qin Da Guo mengangguk.
Akhirnya malam itu setelah memastikan Qin Luo kenyang, Li Qin memberikan bayinya kepada pelayannya. Setelahnya Li Qin melayani Qin Da Guo, membiarkannya melampiaskan fantasi pria itu minum susu dari payudaranya. Setelah malam itu, selain Qin Luo, Li Qin juga menyusui suaminya, Qin Da Guo.
Karena memulai intensitas seks yang tinggi kembali akhirnya tak lama, Li Qin kembali hamil. Pada kehamilan kali ini, Li Qin lebih aktif dan tidak mengalami morning sickness.
Oleh karena kondisi Li Qin yang semangat ini akhirnya Qin Da Guo merasa tenang pergi ke Medan Perang meninggalkan Li Qin. Li Qin mendukung Qin Da Guo pergi karena ini akan sangat membantunya untuk dapat beristirahat.
=====
Pada usia kandungannya 5 bulan, Li Qin ikut berpartisipasi berburu. Tak disangka terjadi kecelakaan, namun karena dirinya tanggap malah yang terkena adalah Qin Guangli, putera sulung Qin Da Guo. Li Qin akhirnya menyelamatkan Qin Guangli, dia melakukan operasi terhadap Qin Guangli.
"Tenang, racunmu sudah aku keluarkan. Minum obat ini" kata Li Qin kepada Qin Guangli sambil menyerahkan obat yang ditaruhnya di daun yang dibentuknya berbentuk mangkok.
"Mengapa kau menyelamatkanku?"
"Karena aku tidak bisa membiarkan orang mati begitu saja di depanku tanpa aku bisa berbuat apa-apa." Li Qin tersenyum kepada Qin Guangli, "Yah maklum saja aku ini seorang dokter."
=====
Qin Guangli tidak pernah menyangka bahwa wanita yang ingin dibunuhnya pada acara berburu kali ini malah menyelamatkan dirinya. Dia memandangi wanita dengan perut besarnya itu tampak sibuk mempersiapkan obat dan menambahkan kayu bakar.
"Jika kau sudah membaik, kita akan kembali ke camp. Tenang saja. Percaya padaku."
"Mengapa kau tidak kembali sendiri?"
"Kau akan mati."
"Bukankah itu lebih baik? Anakmu bisa menjadi pewaris."
Selir Hua memandangi Qin Guangli, "Tenang saja. Aku tidak akan membiarkan anak-anakku duduk di tahta. Aku mau mereka hidup untuk diri mereka sendiri dengan bebas."
"Tapi Ayahanda akan melakukannya."
"Tidak akan. Aku tidak setuju." Selir Hua memandangi Qin Guangli, "Minum obatmu!!!"
Selir Hua tampaknya benar-benar ingin memastikan dirinya meminum obat itu. Setelah meminumnya, Selir Hua kembali sibuk di depan api.
"Kau akan menjadi Raja."
"Ayahanda tidak melihatku layak sebagai seorang Raja."
"Asal kau bersungguh-sungguh untuk belajar, Ayahmu akan melihat kau layak." Selir Hua memberikan makanan kepada Qin Guangli.
"Kau benar-benar menganggap dirimu sebagai ibuku, padahal kau jauh lebih muda dariku."
Makanan itu disodorkan ke depan wajah Qin Guangli, "Makan dulu."
Qin Guangli mengambil makanan itu Dan mulai memakannya.
"Aku akan membantumu."
Qin Guangli tidak percaya bahwa dirinya terkesima melihat senyum Selir Hua, yang jelas-jelas wanita di hadapannya itu adalah ibu tirinya, wanita ayahnya yang sekarang sedang mengandung adik tirinya.
"Mengapa kau tidak beristirahat?" tanya Qin Guangli melihat Selir Hua yang masih sibuk.
"Aku sedikit kesulitan dengan perut besar ini. Nanti aku akan banyak bergerak dan mengganggu istirahatmu. Kau tidur dulu di sini. Palingan aku akan tidur di sebelah sana. Aku sudah mempersiapkannya."
Qin Guangli melihat tempat yang ditunjuk oleh Selir Hua, yang memang jauh dari posisinya. Qin Guangli membiarkannya karena bagaimanapun mereka tidak boleh terlalu dekat.
Benar kata Selir Hua, keesokannya dirinya merasa lebih baik. Selir Hua mengajak mereka berjalan. Qin Guangli heran melihat Selir Hua dengan perut besarnya itu tidak kalah kuat dan semangat berjalan, hingga akhirnya mereka berhasil tiba di camp. Padahal dia menyadari Selir Hua tidak tidur tenang, mungkin karena kandungannya.
Sesampainya di camp, Qin Guangli ditangani oleh Tabib Istana. Tabib Istana mengatakan bahwa yang menangani dirinya merupakan Tabib Ajaib. Bahkan obat luar yang diberikan di luka Qin Guangli lebih mujarab dari obat yang dimiliki oleh Tabib Istana.
Sekembalinya ke istana, awalnya Qin Guangli hanya berpura-pura melewati kediaman Selir Hua. Berdasarkan kabar yang dia terima dari Tabib Istana, Selir Hua sedikit demam, tapi karena dirinya hamil, dia tidak dapat minum obat apapun. Qin Guangli ternyata diajak masuk ke kediamannya dan Selir Hua memberikan beberapa buku kepada Qin Guangli. Qin Guangli melihat bagaimana Selir Hua tetap tersenyum kepadanya meskipun terlihat dia menahan sakitnya.
"Kita akan mulai dari ini. Aku yakin kamu akan menyukainya juga."
Qin Guangli bingung dengan tumpukan buku yang diberikan kepadanya.
"Aku berjanji untuk membantumu."
Akhirnya diam-diam Qin Guangli bertemu dengan Selir Hua untuk membaca bersama, melukis, calligraphy dan memanah. Ternyata Selir Hua memiliki tempat persembunyian yang privacy, sehingga menjaga tidak ada yang mengetahui mereka berdua sering bertemu.
Suatu hari tak sengaja Qin Guangli melihat Selir Hua yang melakukan skin contact dengan Qin Luo, kabarnya Qin Luo akhirnya demam karena tertular dari Selir Hua.
"Guangli, kau sudah datang. Kemarilah!"
Qin Guangli sedikit ragu untuk datang menghampiri, tapi ternyata Selir Hua menghampirinya dengan kondisi bajunya yang masih belum rapi tertutup.
"Aku mau meminta tolong untuk kamu membuka bajumu."
Qin Guangli terkejut mendengar permintaan Selir Hua, namun kemudian dirinya mengerti setelah melihat Qin Luo yang diserahkan kepadanya.
Qin Guangli membuka bajunya dan melakukan skin contact dengan Qin Luo. Bayi ini dapat mengancam tahtanya, namun dirinya malah menolongnya seperti ini.
Tapi hal ini membuat Qin Guangli merasakan bagaimana Selir Hua memang berbeda, dirinya mengurus sendiri apapun tentang Qin Luo. Hal ini sangat berbeda dengan Ibunya. Dirinya mengingat bagaimana dirinya lebih sering bersama pengasuhnya. Ibunya hanya melihatnya sebagai penjamin masa depannya, menjadi seorang Raja. Selir Hua malah lebih memilih anak-anaknya hidup dengan bebas untuk kebahagiaan mereka.
=====
Li Qin sedang membaca bersama dengan Qin Guangli ketika dirinya tiba-tiba merasa akan melahirkan.
"Guangli, tolong bantu aku kembali. Aku akan melahirkan."
Qin Guangli kaget mendengar Li Qin yang sangat tenang seperti itu. Qin Guangli membantu membawa Li Qin kembali.
"Sekarang kau bisa pergi. Aku mau memanggil pelayanku, aku tak mau mereka melihatku disini."
Qin Guangli tampak khawatir meninggalkan Li Qin sendiri. Namun tampaknya Li Qin sangat tenang. Akhirnya Qin Guangli keluar.
Hari itu Li Qin melahirkan 2 orang bayi kembar, yang kemudian diberi nama Qin Yun dan Qin Yin. Tak lama kemudian Qin Da Guo tiba dan melihat kedua bayi yang baru dilahirkan oleh Li Qin.
Beberapa bulan kemudian, untuk merayakan Ulang Tahun pertama Qin Luo, Qin Da Guo ingin memberikan posisi Putera Mahkota untuk Qin Luo.
"Tidak boleh." protes Li Qin, "Tuanku Raja memiliki Eldest Prince sebagai calon pewaris."
"Dia bukan anakku. Ratu selingkuh dengan Jenderal Ye Bingwen."
"Jenderal Ye?!?"
"Iya, dia bukan anakku. Jadi dia memang tidak pantas mewarisi tahta ini."
Li Qin begitu terkejut dengan fakta yang baru didengarnya itu. Namun belum lagi memproses kabar yang diterimanya itu, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan ada ya kudeta.
Li Qin segera berlari untuk menyelamatkan ketiga puteranya. Li Qin menyuruh pelayannya membawa ketiganya dan berpisah dengan dirinya. Ketika dirinya terbangun, Li Qin terbangun seperti di ruangan rahasia, di dalam sangkar besar. Tak lama kemudian Qin Guangli datang kemudian memaksa Li Qin meminum semangkok obat yang ternyata obat perangsang. Malam itu Li Qin diperkosa oleh Qin Guangli.
=====
Setelah melakukan kudeta, Qin Guangli menjadi Raja dan menikah dengan Li Man Man kemudian mengangkatnya menjadi Ratu. Namun sebenarnya dirinya malam itu tidak menghabiskan malam bersama Li Man Man, namun pergi menemui Selir Hua.
"Apa yang kau lakukan kepada Luo Er, Yun Er dan Yin Er? Sudah ku katakan anak-anakku tidak akan terkait dengan tahta Kerajaan. Lepaskanlah kami, aku jamin kami akan pergi jauh."
Qin Guangli malah tidak mau membiarkan Selir Hua pergi. Dirinya menyadari bahwa dia menyukai istri muda ayahnya ini.
"Kau tidak mau anak-anakmu terlibat dengan pertumpahan darah Kerajaan? Jangan bermimpi!!!!"
"Kau sudah mencapai tujuanmu. Kau sudah mendapatkan tahta ayahmu. Lepaskanlah adik-adikmu. Mereka masih terlalu kecil dan tidak tahu apa-apa."
Mata Qin Guangli tampak sangat marah dan menahan emosinya, "Dia bukan ayahku. Mereka bukan adikku. Aku bahkan bukan seorang legitimate child. Aku hanyalah anak hasil perselingkuhan."
Selir Hua tidak tampak kaget mendengar ini, ternyata wanita ini juga mengetahui rahasia tersebut. Qin Guangli marah menyadari hal ini, "Ternyata selama ini kau juga mempermainkan aku..." kata Qin Guangli emosi mencekik leher Selir Hua, kemudian dirinya kembali malam itu memperkosa Selir Hua.
Keesokan paginya, sebelum meninggalkan ruangan itu, Qin Guangli melihat banyak memar di tubuh Selir Hua. Namun dia menutup mata soal itu dan segera pergi.
Qin Guangli kembali mengingat malam itu dirinya berhasil membawa ketiga bayi itu keluar dari istana. Saat dia menemukan Selir Hua bisa saja dia memberi wanita itu keluar tapi ada perasaan di dalam hatinya yang tidak menerima kehilangan wanita yang ada di pelukannya itu. Akhirnya dirinya menyembunyikan perempuan itu di ruang rahasianya.
Qin Guangli tidak pernah merasakan cinta dari ayah dan Ibunya, tapi dia merasakan kasih sayang yang tulus dari wanita itu. Perasaan kuat ingin memilikinya seutuhnya membuat Qin Guangli memperkosanya, ia ingin menghapus semua jejak Qin Da Guo. Sekarang wanita bukan Selir Hua, namun hanya seorang wanita bernama Hua Er.
=====
"Guangli, aku hamil." kata Li Qin saat tiba di ruangan rahasia itu, namun Qin Guangli hanya diam dan meminta Li Qin menggantikan pakaiannya dan malam itu mereka hanya tidur bersama.
Tapi tak disangka keesokan harinya Li Qin disuruh untuk meminum obat penggugur kandungan. Mau tak mau Li Qin pun meminumnya dan hari itu Li Qin merasa kesakitan. Ternyata kesakitan saat menggugurkan kandungan tidak jauh beda dengan saat dirinya melahirkan.
Setelah 1 bulan tidak datang menemui Li Qin, tiba-tiba di hari seharusnya Ulang Tahun Li Qin ke-68 tahun, Qin Guangli datang kembali.
"Hari ini hamba sangat subur. Jika Tuanku Raja tidak mau hamba hamil, berikan hamba obat."
"Tidak. Aku mau kau melahirkan anakku."
"Sebelumnya Tuanku Raja menyuruh hamba menggugurkan kandungan hamba, tapi sekarang Tuanku Raja memaksa hamba untuk hamil."
"Kau harus memberikan aku seorang anak atau aku tidak bisa menjamin keselamatan ketiga anakmu itu."
Li Qin terkejut mendengar apa yang disampaikan Qin Guangli. Li Qin mengira ketiga puteranya telah meninggal di malam itu.
"Mereka hanya akan menjadi penghalang tahta Tuanku Raja di kemudian hari."
"Karena mereka itu puteramu. Asalkan kau tetap di sisiku, aku akan menjamin kehidupan mereka."
Setelah memikirkan perkataan Qin Guangli, Li Qin menarik pria itu dan membawanya ke tempat tidur, kemudian membuka baju di hadapannya, mencium bibir pria itu dan meletakkan tangan pria itu di payudaranya.
Qin Guangli kemudian menarik Li Qin dan menekannya di tempat tidur, dirinya mulai mencium lehernya, kemudian turun ke dadanya bahkan dia mulai minum Susu ASI Li Qin yang seharusnya cukup untuk bayi-bayinya. Qin Guangli minum langsung dari payudara Li Qin sambil tangannya mengelus perut Li Qin.
"Hua Er berikan aku anak perempuan. Aku mau Putri cantik seperti dirimu." kata Qin Guangli saat dirinya mulai 'menindih' Li Qin. "Putri yang pintar dan manis seperti dirimu." lanjut kata Qin Guangli sebelum menghisap payudara Li Qin.
Berbeda dengan 2 pengalaman sebelumnya, kali ini Qin Guangli sangat lembut dengan Li Qin, pria itu mencium setiap bagian tubuh Li Qin. Qin Guangli seperti mengerti bagaimana memuaskan hasrat wanita, sangat berbeda saat dirinya bersama dengan Ye Zhiming, Qin Huang maupun Qin Da Guo.
Li Qin terkejut karena dirinya kini menikmatinya bersama dengan Qin Guangli karena bersama pria itu, dia seperti terlepas dari perasaan untuk memuaskan namun dirinya malah terasa dipuaskan dan diberikan yang dia inginkan. Qin Guangli memiliki 2 istri dan tak terhitung selir dan gundik yang dimilikinya, tak heran dirinya bisa mengerti wanita dan kebutuhan wanita di atas tempat tidur.
Malam itu mereka benar-benar menikmatinya bersama. Setiap sentuhan dan ciuman yang membuat Li Qin merasakan ingin lagi dan lagi.
Tapi ternyata untuk beberapa malam setelahnya Qin Guangli tidak datang. Saat sekalinya Qin Guangli datang, dia datang dalam kondisi mabuk dan malam itu ia kembali memaksa Li Qin di dalam sangkar di ruangan rahasia itu. Malam itu Qin Guangli kembali kasar dan menyebabkan memar di tubuh Li Qin. Namun kemudian paginya, Li Qin terbangun sudah di tempat tidur dan merasakan Qin Guangli menciumnya dengan lembut. Pagi itu Qin Guangli 'menekan' Li Qin kembali, namun sangat berbeda dengan malam sebelumnya.
=====
Ibu Suri Li, Ibu Qin Guangli, akhirnya mengadakan pernikahan resmi dengan Jenderal Ye Bingwen. Qin Guangli setuju dengan permintaan Ibu-nya ini karena bagaimanapun sebenarnya Ye Bingwen adalah pria yang sangat mencintai Ibunya, Jenderal Ye Bingwen adalah ayah kandungannya. Qin Guangli mengira hal ini akan membuat Ibunya dapat merubah cara pandangnya melihat Puteranya itu. Namun ternyata hal itu tidak seperti yang diharapkannya. Ibunya itu tetap melihat Qin Guangli sebagai alat untuk memuaskan dirinya. Hal ini membuat Qin Guangli kecewa dengan Ibunya itu.
Qin Guangli datang ke ruangan rahasianya, sekarang tempat itu menjadi tempat yang paling membuatnya merasa tenang dan damai. Terkadang hanya dengan memeluk wanita itu di pelukannya seakan-akan dia bisa lebih menenangkan diri untuk dapat berpikir lebih jernih.
"Aku hamil lagi."
Qin Guangli senang mendengarnya. Sebenarnya sebelumnya dirinya juga senang mendengar Hua Er memberitahukan wanita itu telah mengandung anaknya. Tapi saat itu Qin Guangli menganggap kondisi masih belum memungkinkan untuk wanita itu hamil. Sekarang ini dia sudah menyakinkan bahwa orang sekelilingnya adalah orang yang sudah dapat dipercayainya, selain itu setelah pernikahan Ibunya dengan Jenderal Bingwen, mereka tinggal di luar istana.
Qin Guangli memiliki banyak hubungan dengan wanita dan dari hubungan itu, dirinya juga memiliki beberapa anak. Hal inilah yang membuat dirinya aman melindungi ketiga Putra Hua Er sebagai Putera di luar nikahnya. Tapi Qin Guangli sangat menantikan kehamilan Hua Er kali ini.
Qin Guangli menyingkirkan sangkar di dalam ruangan rahasia itu, kemudian membuat ruangan itu lebih nyaman. Qin Guangli bertanya obat-obatan apa yang diperlukan oleh Hua Er. Entah mengapa selain karena dirinya tidak mau banyak orang mengetahui keberadaan Hua Er, dirinya juga tidak suka Hua Er bertemu dengan pria manapun. Bahkan membayangkan Hua Er bertemu pria lain, sudah membuat Qin Guangli panas. Oleh sebab itu, Qin Guangli lebih mengharapkan seorang anak perempuan dari kandungan Hua Er, sudah cukup bagi Qin Guangli mengingat Hua Er sudah memiliki 3 puteranya itu.
Sebenarnya pada saat yang sama ini, Ratu Li Man Man sedang hamil anak pertamanya, Selir Agung Mei sedang mengandung anak kedua baginya, dan ada 2 Selir baru juga yang sedang mengandung anak pertama baginya. Di luar ruang rahasia ini memang Qin Guangli masih sering bergilir mengunjungi para wanitanya itu untuk membuat Ibu nya tidak curiga mengenai keberadaan Hua Er yang disembunyikannya.
Dengan kondisi Ratu, Selir Agung dan 2 Selir hamil, itu memungkinkan dirinya untuk tetap di kamarnya malam-malam ke depan, dengan alasan ingin fokus membaca dokumen.
=====
Li Qin mulai menyadari bahwa sekarang ini Qin Guangli sedang menyusun kekuatan untuk bisa lepas dari pengaruh Ibunya. Karena dirinya juga tidak dapat banyak melakukan kegiatan di ruangan rahasia itu, akhirnya Li Qin pun sering menemani Qin Guangli membaca laporan-laporan rahasia yang diterimanya.
Li Qin berpura-pura bodoh sehingga tidak membuat Qin Guangli curiga dengannya. Namun sebenarnya Li Qin diam-diam memberikan clue untuk masalah yang sedang mengganggu pikiran Qin Guangli.
Setelah melewati waktu 3 bukannya, hormon yang meningkat membuat Li Qin merindukan sentuhan Qin Guangli.
"Kau sedang hamil." kata Qin Guangli sambil mereka berdua berciuman.
"Aku akan mengajarimu sehingga kita bisa tetap bersama tanpa mengganggu dia di perutku ini."
Qin Guangli menarik dirinya dan menatap wajah Li Qin, "Jadi waktu kau sebelumnya hamil, kau tetap melayani dia di tempat tidur."
Li Qin menangkap kecemburuan di mata Qin Guangli, hal ini tak dapat dibiarkan untuk mencegah pria ini menjadi kasar dan emosi karena cemburu.
"Aku melakukan ini karena kamu. Aku merindukan setiap sentuhan kamu. Kamu satu-satunya yang membuat aku menginginkan lagi dan lagi. Itu karena kamu." Li Qin berusaha menyakinkan Qin Guangli, "Apakah kamu tega membiarkan anak kita merasakan kesedihan Ibunya karena ditolak?" kata Li Qin sambil meletakkan tangan Qin Guangli di perutnya.
Melihat mata Qin Guangli yang sudah tidak terlalu emosi, Li Qin segera mencium bibir pria itu dan mengarahkan tangan pria itu ke payudaranya, kemudian menurunkan kepala pria itu ke dadanya, membiarkan pria itu menghisap payudaranya.
Malam itu Li Qin mengajarkan berhubungan seks selama dirinya hamil. Dan sejak saat itu mereka akan berhubungan seks setelah menyelesaikan dokumen-dokumen Qin Guangli, kemudian baru keduanya tidur bersama.
=====
Qin Guangli kemudian membawa ketiga Putra Li Qin ke ruangan rahasia. Saat itu Li Qin mengetahui bahwa Qin Guangli memperkenalkan dirinya sendiri sebagai ayah ketiganya.
Bukan hanya membawa ketiganya, Qin Guangli mempersiapkan kebutuhan ketiga anak-anak itu. Setelah beberapa hari Li Qin meminta beberapa hal untuk menjadi bahan penolongnya mengajar anak-anaknya.
Akhirnya di ruangan rahasia itu, saat Qin Guangli tidak ada, Li Qin mengajari mereka. Dan saat Qin Guangli ada untuk menemani mereka dan kemudian bekerja di sana, mereka juga diperkenalkan dengan tinta dan kertas untuk menggambar atau mencoret-coret kertas. Li Qin membiarkan puteranya bermain kotor-kotoran, namun mereka tidak ada mengganggu Qin Guangli yang sedang bekerja. Namun akhirnya terkadang Qin Guangli ikut bergabung bermain dengan ketiganya.
=====
Setelah beberapa bulan kemudian, Ratu Li Man Man melahirkan seorang Putera, tak lama Selir Agung Shangguan juga melahirkan seorang Putera, kedua selirnya juga melahirkan Putera. Selama 2 bulan terakhir ini dia sudah memiliki 4 orang Putera, sehingga secara total dirinya memiliki 10 Putera dan 5 Puteri. Tapi bahkan dirinya sendiri tidak terlalu perduli dengan anak-anaknya, karena dia sendiri tidak tahu hubungan seperti apa antara orang tua dan anak.
Qin Guangli masuk ke ruangan rahasianya dan disana ada Hua Er yang sedang mempersiapkan makan malam baginya, meskipun perutnya sudah membesar, usia kandungannya sudah memasuki usia 9 bulan. Ketiga puteranya juga sudah duduk rapi di sekitarnya.
"Aku akan melahirkan dalam waktu dekat, aku ingin kamu menyiapkan beberapa persiapan persalinan." kata Hua Er sambil meletakkan piring di atas meja, "Aku akan mempersiapkan semuanya. Tapi karena kondisi kita sekarang, maka aku membutuhkan kamu menemaniku bersalin. Aku akan memandumu."
Qin Guangli menyadari bahwa Hua Er telah mengerti dirinya yang tidak mau siapapun mengetahui keberadaan Hua Er di ruangan rahasianya ini. "Baiklah, akan aku usahakan."
"Kau memang harus berusaha. Karena yang di dalam sini anakmu dan aku mempertaruhkan nyawaku untuk dia." kata Hua Er sambil duduk di samping Qin Guangli setelah meletakkan piring lauk terakhir, "Kau makan ini dulu." kata Hua Er menyodorkan semangkuk mie.
Qin Guangli heran dengan semangkuk mie itu.
"Hari ini Ulang Tahunmu, makanlah mie ini namun jangan sampai putus supaya umurmu panjang." kata Hua Er, "Aku tahu malam ini kamu pasti selesai merayakannya dengan banyak orang dan menerima banyak hadiah. Aku mencium aroma Anggur dari tubuhmu, pasti pestanya sangat meriah."
Qin Guangli tidak menyangka Hua Er mempersiapkan semangkok mie itu untuk dirinya di tengah perut wanita itu yang sudah sangat besar. Qin Guangli memakan semangkuk mie itu dengan sangat bahagia, namun menahan dirinya untuk tidak menunjukkannya di hadapan Hua Er.
Melihat Qin Guangli memakan mie nya, Hua Er akhirnya memulai untuk makan setelah memastikan ketiga puteranya juga makan dengan rapi.
Qin Guangli merasa bangga karena sekarang ini ketiganya sudah dididik dengan disiplin oleh Li Qin. Meskipun lebih muda, Li Qin merupakan Ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya.
Beberapa hari setelahnya, saat dirinya di ruang Parlemen, Qin Guangli merasa tidak tenang. Akhirnya Qin Guangli cepat menyelesaikan perempuan dan kembali ke ruang rahasia. Tak disangka saat dia tiba, melihat Hua Er berdiri dan melihat ada air di bawahnya.
"Aku akan melahirkan. Bantu aku berjalan ke tempat tidur, pasangkan kedua tali, kemudian persiapkan air panas."
Qin Guangli mengikuti semua yang diminta Hua Er. Dirinya melihat bagaimana wanita itu berjuang untuk melahirkan sendiri di ruangan rahasia itu, mengeluarkan banyak darah dan tampak sangat kesakitan namun mencegah suaranya tidak terdengar, Hua Er menutup mulutnya dengan kain.
Setelah 8 jam perjuangan, akhirnya Hua Er melahirkan seorang Puteri untuk Qin Guangli. Dengan arahan Hua Er, Qin Guangli membersihkan puterinya itu.
"Hua Er... Terima kasih, kau sudah berjuang." kata Qin Guangli sambil mencium kening Hua Er.
"Berilah nama kepadanya."
"Ini Puteri terkasihku, namanya Qin Ai Qing."
Qin Guangli kemudian memberikan Qin Ai Qing untuk disusui oleh Hua Er. Qin Guangli kemudian membersihkan sesuai dengan arahan permintaan Hua Er dan memberikan obat bagi Hua Er.
Hua Er mengajari Qin Guangli menggendong anaknya, dia juga belajar untuk memandikan dan membersihkan kotoran puterinya sendiri. Dirinya sudah memiliki anak yang banyak dari beberapa wanita sebelumnya, namun karena Hua Er akhirnya dirinya dilibatkan untuk mengurus Puteri kecilnya itu.
Hua Er mengajarkannya untuk terlibat mengurus anak-anak. Bahkan karena dulu pengalamannya saat Qin Luo sakit dengan contact skin, akhirnya Qin Guangli juga melakukan contact skin saat putera-putera Hua Er itu sedang sakit. Lebih lagi setelah dirinya membawa ketiganya ke ruang rahasia, dia ikut terlibat dalam proses Hua Er mendidik mereka bahkan di usia mereka yang masih kecil.
=====
"Ayah, kapan kita membawa Ai Qing Mei Mei melihat bintang?" tanya Qin Luo dengan cadelnya.
Li Qin terkejut mendengar permintaan puteranya itu. Sebenarnya dirinya juga terkejut melihat ketiga puteranya itu dekat dengan Qin Guangli seperti dengan ayahnya sendiri.
"Qin Luo..." Li Qin memberikan tatapan tajam kepada Qin Luo karena dirinya tak mau dikira penghasut anaknya, "Bukan aku yang mengajari dia." kata Li Qin memandangi Qin Guangli.
"Jenderal Xiao ajak Qin Luo lihat bintang. Bintang sangat cantik seperti Ai Qing Mei Mei." jelas Qin Luo pelan-pelan, "Jenderal Xiao janji mau ajak Qin Yin Di Di dan Qin Yun Di Di juga kapan-kapan."
Li Qin merasa tenang karena Qin Luo membicarakan hal itu karena sebelumnya diajak oleh Jenderal Xiao, tangan kanan Qin Guangli.
"Ayah janji akan membawa Ibu, Luo Er, Yin Er, Yun Er dan Ai Qing jalan-jalan, bukan hanya melihat bintang, ayah akan membawa kalian melihat laut seperti yang dilukis oleh Ibu."
"Ayah janji yah..." kata Qin Luo sambil mencium pipi Qin Guangli. "Ibu, Qin Luo bisa lihat laut." kata Qin Luo kepada Li Qin yang sedang menyusui Ai Qing.
Qin Guangli kembali menemani Qin Luo bermain puzzle yang dibuat oleh Li Qin. Sementara Qin Yun dan Qin Yin sedang bermain dengan kertas dan tinta yang disiapkan oleh Li Qin.
=====
Qin Guangli lebih nyaman tidur di ruang rahasia bersama dengan Qin Luo, meskipun di dalam ruangan itu dia bersama dengan anak-anak. Namun setiap kali dirinya tidur bersama Hua Er, dirinya dapat tidur nyenyak. Apabila dirinya terbangun tiba-tiba karena bermimpi buruk, Hua Er memeluknya dan bernyanyi lullaby songs sama seperti wanita itu bernyanyi untuk anak mereka.
Qin Guangli beberapa Hari ini mengalami mimpi buruk karena Ibu dan Jenderal Ye sering mengunjunginya untuk menyuruhnya mengangkat Putera Li Man Man sebagai pewaris karena dia adalah Putera dari Ratu sekarang ini. Bagi Qin Guangli, Ibunya adalah mimpi buruk baginya.
"Hua Er, apakah kau membenciku karena aku mengurungmu di ruangan Ini?"
Hua Er tampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Qin Guangli.
"Aku tidak mempermasalahkannya." jawab Hua Er, "Namun ruangan ini sudah terlalu penuh dengan kita berenam. Jika memungkinkan, aku ingin anak-anak dapat bergerak dan melakukan eksplore lebih banyak lagi." Hua Er memandang keempat anak-anak yang sedang tertidur. "Tapi aku mengerti dirimu telah memikirkan yang terbaik bagi kami."
"Hua Er, bersabarlah sebentar lagi. Aku akan memastikan anak-anak akan tumbuh dengan baik." Qin Guangli bertekad bahwa dia akan memastikan Qin Luo yang akan menjadi pengganti dirinya nanti. Qin Guangli juga melihat bahwa Qin Luo yang kini sudah berusia 3 tahun, Qin Yun dan Qin Yin 2 tahun, terakhir Qin Ai Qing sekarang 1 tahun, juga harus dapat menikmati dunia luar. Namun Qin Guangli tidak mau anak-anaknya itu dalam bahaya, dia mau memastikan dunia luar itu aman buat mereka.
Qin Guangli tumbuh besar tanpa tahu bagaimana hubungan orang tua dan anak karena baginya ayahnya tidak pernah memperdulikan dia, sedangkan Ibunya hanya memperlakukan dirinya sebagai alat tanpa ada sentuhan dan kasih seorang Ibu. Awalnya dirinya merawat Qin Luo, Qin Yun dan Qin Yin karena Hua Er, dia tidak mau dibenci wanita itu karena membunuh anaknya, anak yang dirawat dan dilahirkan wanita itu, dia sendiri melihat bagaimana Hua Er merawat anak-anaknya. Namun kemudian setelah tahu dirinya bukan keturunan asli dari keluarga Raja Qin, dia yakin akan menurunkan tahta diantara ketiganya.
Qin Ai Qing terbangun meminta Susu akhirnya Hua Er menggendongnya untuk menyusuinya. Melihat hal ini, Qin Guangli berpikir bahwa dia bersyukur memiliki seorang Putri dari Hua Er, namun sesungguhnya dirinya tidak mau Hua Er hamil dan melahirkan lagi, mengingat dirinya melihat banyaknya darah yang tertumpah dan perjuangan Hua Er saat melahirkan puterinya itu. Qin Guangli mengakui dirinya sangat bias, dirinya tidak perduli dengan wanita lain, namun dia tidak mau Hua Er menderita lagi.
Qin Guangli malam itu bertekad untuk lebih mempersiapkan rencananya berjalan lancar sehingga anak-anaknya dan Hua Er dapat aman ketika keluar dari ruang rahasia ini.
Komentar
Posting Komentar