Setelah sekian lama akhirnya sebahagian amarahku keluar juga. Aku benar-benar marah. Aku marah karena hanya diriku yang tersudutkan. Aku benci dengan mereka yang berbicara manis dan ramah di depanku, tapi di dalamnya menyimpan pandangan buruk tentang aku dan di belakang bercerita hal-hal yang menyalahkan aku. Dan yang buat aku tambah kesal, orang lain hanya melihat bahwa hal tersebut hanyalah misscomunication . Yah, aku memang seperti ini. AKu tak pernah suka ataupun pada dasarnya aku malas banget yang namany konfirmasi.Buat apa aku konfirmasi, yang ada di pikiran mereka, aku hanya akan membenarkan diri. Aku malas sekali dipikir seperti itu. Aku juga benci dengan orang yag melimpahkan semua kesalahan kepadaku hanya karena aku tak ada di tempat sehingga orang-orang pun percaya bahwa aku yang salah, bahkan aku benar-benar tak dianggap malah dibenci oleh adik-adik kelasku sendiri. AKu kesal. Aku marah. Ini semua bermula dari satu hal, dari satu orang yang tak pernah habisnya mengganggu da