Aku terbangun di ruangan yang penuh dengan pernak pernik pernikahan. Aku berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Seingatku aku sedang berburu bersama dengan pamanku, Pangeran Xiang, dan ayah mertuaku, Perdana Menteri Liu. Kemudian tak terduga kami mendapatkan serangan dan aku terkena panah lalu terjatuh dari kudaku.
"Nyonya sudah sadar. Sebentar lagi Jenderal Shen akan segera tiba."
Nyonya? Jenderal Shen?
Aku heran mengapa aku mengenakan pakaian pengantin wanita?!? Mengapa aku mengecil? Mengapa tanganku seperti ini?
Aku benar-benar panik dan segera mencari cermin.
Setelah menemukan cermin dan melihat pantulan bayanganku di cermin, aku kaget dan teriak. Namun aku lebih panik lagi karena teriakan ini bukan suaraku.
Ada apa ini? Mengapa aku menjadi seorang wanita? Bagaimana mungkin?
15 tahun lalu aku mengalami ini saat pertama kali aku bertransmigrasi dari abad 21 yang modern ke dunia antah berantah ini yang seingatku tidak pernah ada di sejarah, entah aku masuk ke dalam dimensi yang berbeda atau apa itu namanya, namun setidaknya aku masih seorang pria meskipun saat aku menjadi seorang putera mahkota berusia 5 tahun. Namun 15 tahun berlalu, aku kembali mengalami hal ini lagi. Sekarang aku menjadi seorang wanita???
"Jenderal Shen tiba..."
Aku melihat wajah yang familiar.
Shen Gao Xing?!? Sejak kapan dia menjadi seorang Jenderal???
"Semuanya keluar!!!"
"Tapi masih ada beberapa ritual yang harus dilakukan." kata seorang wanita, aku duga dia adalah matchmaker pernikahan ini.
"Tidak perlu. Semua prosesi pernikahan sudah selesai. Semua keluar dari ruangan ini sekarang!!!"
Aku mendengar langkah orang-orang keluar ruangan dan akhirnya ruangan ini terasa hening dan menakutkan.
"Aku tidak menerima pernikahan ini, kita tidak melakukan semua ritual." kata Shen Gao Xing dingin. "Aku tak menyangka seorang Perdana Menteri seperti Liu Dao begitu licik. Dia berjanji 1 tahun setelah aku berhasil membunuh si brengsek Li Qin, dia akan memberikan puterinya kepadaku. Aku kira akhirnya dia akan memberikan Liu Yue Liang. Tapi nyatanya dia malah memberikan puterinya yang lain seperti ini."
Apa? Dia membunuhku? 1 tahun? Ini sudah lewat 1 tahun?
Tiba-tiba Shen Gao Xing mendorongku ke tempat tidur dan mencekikku, hingga akhirnya pria ini dapat melihat wajahku dengan jelas.
"Aku peringatkan padamu!!! Jangan pernah bermimpi menjadi First Wife Kediaman Shen!!! Hanya Liu Yue Liang yang pantas menjadi First Wife Kediaman Shen!!! Camkan itu!!!"
Aku berusaha mendorong Shen Gao Xing tapi tampaknya percuma saja. Yang ada aku malah mengeluarkan air mata. Tak terduga Shen Gao Xing langsung berhenti setelah melihat air mataku. Aku tak menyangka air mata ternyata memang senjata ampuh seorang wanita.
Shen Gao Xing meninggalkan aku sendirian di kamar pengantin malam itu.
=====
Keesokan harinya, aku malah disuruh pindah ke paviliun west wing yang terpencil dan sudah lama tidak diurus. Aku ditinggalkan tanpa seorang pelayan pun. Akhirnya aku sendiri yang membersihkan ruangan itu.
Shen Gao Xing memang kejam. Dia hanya memberikanku tempat berteduh, namun dia sama sekali tidak peduli denganku sama sekali. Tanpa pelayan dan tidak diberikan uang sama sekali. Untung saja dowry yang aku bawa dari Kediaman Liu tidak disentuhnya sama sekali. Namun jika aku ingin bertahan, aku tidak cukup mengandalkan uang yang aku bawa ini.
Aku pergi ke hutan dan mencari bahan makanan dan herbal. Beberapa aku simpan dan yang lainnya aku jual ke pasar. Begitulah yang aku lakukan sudah selama 1 bulan ini. Untung saja pengalaman di kehidupan pertamaku banyak membantuku sekarang. Aku mulai membuat barang-barang yang aku butuhkan. Selain itu, entah mengapa instingku sendiri mendorongku untuk tetap merawat kulit dan kecantikanku sebagai seorang wanita. Aku suka melihat diriku di depan cermin dan menyentuh kulit mulusku, makanya meskipun aku harus bekerja memenuhi kebutuhan, aku tidak mau kehilangan kulit mulus dan kecantikanku ini.
Dan sebagai wanita pun akhirnya mengalami menstruasi. Begitu menyakitkan dan membuat tidak nyaman. Aku ingat selama 2 hari pertama, aku hanya ada di dalam ruangan, merasa serba salah melakukan apapun dan aku semakin banyak mengutuki Shen Gao Xing karena keadaanku sekarang ini.
Suatu hari pada saat aku kembali dari pasar, aku melihat pelayan Kediaman Shen yang tampak menyiksa anak berusia 4 tahun.
"Hentikan!!!" Aku berjalan mendekati mereka.
"Oh ternyata Nona Liu..." salah seorang pelayan itu mengenaliku.
"Mengapa kalian memukul anak kecil?"
"Anak ini sudah berani mencuri makanan di dapur."
"Kalian bisa memberitahunya pelan-pelan."
"Anak ini tidak tahu diri!!! Dia hanyalah anak haram Jenderal Shen!!! Ibunya menjebak Jenderal Shen. Wanita itu mengira dirinya akan naik hanya karena memiliki anak dari Jenderal Shen. Nyatanya wanita itu dan seluruh keluarganya dihukum mati!!! Noble Consort Liu saat itu yang meminta Jenderal Shen berbelas kasihan kepada anak ini, setidaknya dia membawa darah Jenderal Shen. Tapi nyatanya yang lahir di bibit tidak berkelas menghasilkan anak tak berguna!!!"
Aku memandang anak kecil ini. Dengan label yang mengikutinya dan tidak ada Ibu yang melindunginya, pantas saja keadaannya seperti ini sekarang.
"Siapa namamu?"
Anak ini hanya terdiam memandangiku.
"Dia tidak memiliki nama. Jenderal Shen tidak sudi memberikan nama kepadanya."
"Baiklah. Kalau begitu, aku yang memberi nama. Bagaimana kalau namamu sekarang, Fulin, dia yang diberkahi. Karena kau adalah lucky star untukku mulai sekarang." kataku sambil tersenyum memandang anak itu.
Aku memandang para pelayan itu, "Mulai hari ini, Fulin akan tinggal di west wing bersamaku. Aku yang akan bertanggungjawab atas dirinya."
Aku membawa Fulin ke west wing bersamaku dan memasakkan makanan untuknya. Awalnya anak itu tampak ragu-ragu, namun akhirnya dia mulai berani untuk memakan masakanku. Fulin makan dengan sangat lahap, benar-benar seperti tidak makan berhari-hari.
"Pelan-pelan saja makannya. Mulai hari ini, Fulin akan tinggal disini bersamaku. Aku akan pastikan Fulin akan makan dengan kenyang."
Rasanya puas melihat anak itu makan dengan kenyang. Aku kembali mengingat bagaimana aku juga memasak dan menyediakan makanan bagi anak-anak di panti asuhan. Anak-anak yang dibuang sama seperti diriku.
Mulai hari itu, Fulin ikut denganku ke hutan untuk mengambil tanaman herbal, dia juga ikut berjualan di pasar, kemudian memberi makan ayam. Aku juga mulai mengajari dirinya berbicara secara perlahan dan membaca menulis. Akhirnya aku pun menyadari bahwa sebenarnya Fulin benar-benar diberkahi dengan bakat yang luar biasa, dia memiliki photographic memories.
Hanya dalam waktu 6 bulan, Fulin sudah berbicara dengan lancar dan mampu membaca menulis dengan baik. Kemanapun aku membawa Fulin, orang-orang memuji sebagai anak jenius karena dia mampu berpuisi dengan baik dan melukis caligraphy dengan indah bahkan sebelum dirinya berusia 5 tahun. Fulin juga membantuku saat aku memberikan layanan medis. Selain menjual herbal, aku sekarang mulai berprofesi sebagai Tabib, terutama untuk melayani Nyonya dan Nona Kediaman pejabat dan aristrokat. Namun mereka tidak mengetahui bahwa Tabib Qi dan Fulin yang terkenal itu berasal dari Kediaman Shen.
=====
2 tahun sejak pernikahan itu, akhirnya Shen Gao Xing tiba dan membawa seorang wanita menjadi selir. Nama wanita itu Lin Xiaofan, orang-orang di kediaman memanggilnya sebagai Selir Lin, namun ternyata dia sudah hamil 2 bulan. Akhirnya di acara itu, mau tidak mau aku harus hadir dan bertemu dengan si brengsek Shen.
Saat aku memasuki ruangan, aku mendengar orang-orang yang membicarakan diriku yang sengaja menggunakan cadar. Aku duduk di kursi yang disediakan dan menerima teh dari Lin Xiaofan sebagai tanda menerimanya sebagai Selir bagi suamiku. Setelah semua proses penyambutan Selir itu selesai, aku berpamitan untuk kembali ke ruanganku.
"Liu Xing Yu..." Aku mendengar ada yang memanggil namaku. Aku pun berhenti dan berbalik, kemudian melihat seorang wanita paruh baya menghampiriku.
"Perkenalkan saya Madam Duo, saya adalah kakak dari Ibu Shen Gao Xing." katanya memperkenalkan dirinya kepadaku. "
"Salam, Madam Duo."
"Saya sudah mendengar cerita Xing Yu yang merawat putera Xing Xing. Kamu sangat berbaik hati merawat dan mengajarinya, bahkan memberikannya nama, Fulin, Shen Fulin."
Salah, Li Fulin, dia mengambil nama keluargaku. Mana sudi mengambil nama keluarga si brengsek Shen itu.
"Saya mendengar Shen Fulin terkenal sebagai anak yang jenius." Tampak raut kebahagiaan dan kebanggaan di wajah Madam Duo. "Xing Yu benar-benar pantas menjadi seorang First Wife Kediaman Shen. Namun Xing Yu dan Xing Xing seharusnya mempunyai anak bersama sehingga Kediaman Shen memiliki ligitimate son yang pastinya lebih luar biasa dari Shen Fulin."
"Namun saya mendengar sekarang Selir Lin sedang mengandung. Kediaman Shen tidak akan kekurangan keturunan."
Madam Duo mendekat dan berbisik, "Bayi dalam kandungan Lin Xiaofan itu sebenarnya anak Yang Mulia Raja. Wanita malang itu diperkosa oleh Yang Mulia Raja saat mabuk, namun kemudian keluarganya diancam sehingga dia dipaksa harus mempertahankan kandungannya dan melahirkan bayi itu. Jika bayinya laki-laki, maka anaknya akan diberikan ke Noble Consort Liu untuk mempertahankan posisinya."
Noble Consort Liu? Ternyata perempuan itu berhasil tetap menjadi wanita seorang Raja dan masih dengan ambisinya menjadi seorang Ratu.
"Bagaimana kalau Xing Yu menemani saya ke kamar? Malam ini juga saya harus kembali, namun sebelum pergi saya ingin memberikan peninggalan Ibunda Shen Gao Xing."
"Baiklah..."
Aku menemani Madam Duo ke kamarnya. Namun tak terduga aku dipukul dari belakang dan akhirnya pingsan.
Saat aku sadar, aku malah merasakan sakit yang luar biasa di bagian bawahku, aku merasa ada beban yang berat menimpaku. Aku perlahan membuka mataku dan melihat Shen Gao Xing.
"Shen Gao Xing!!!"
Shen Gao Xing menatapku, mencekik leherku, namun tetap memaksakan dirinya kepadaku. Aku merasakan double sakit sekarang ini.
"Liu Xing Yu!!! Ini hukuman bagimu!!! Berani-beraninya kau berlaku sebagai First Wife Kediaman Shen?!? Sudah aku katakan bahwa posisi itu hanya untuk Liu Yue Liang."
Shen Gao Xing menggigit leherku, kemudian mencium bibirku seperti ingin memakannya bulat-bulat. Lidahnya juga masuk ke mulutku seperti ingin menguasai seluruhnya. Shen Gao Xing bertingkah seperti monster yang kehilangan kendali, dia memaksaku berkali-kali hingga fajar tiba, kemudian akhirnya dia tertidur.
Oleh karena diriku yang terbiasa bangun subuh, aku terbangun pertama kali dan meninggalkan Shen Gao Xing. Aku kembali ke kamarku dan membangunkan Fulin untuk bersiap-siap. Aku dan Fulin pergi ke hutan untuk mencari tanaman herbal, kemudian ke pasar untuk menjual herbal, mengantarkan Fulin ke academy dan membuka layanan medis seperti biasanya.
Pulang ke rumah, aku seperti tidak mau makan apa-apa. Lagipula mulai hari ini Fulin akan tinggal di academy. Akhirnya dengan bantuan Madam Zhuo, yang aku bantu perawatan kulitnya sehingga dia merasa puas dengan perawatan pengurangan wajah berkerutnya, Fulin mendapat kesempatan untuk masuk academy meskipun bukan dari keluarga terpandang, aku tidak mendaftarkan Fulin dengan nama kediaman Shen.
Aku sudah bersiap tidur, namun tak terduga Shen Gao Xing yang mabuk masuk ke ruanganku.
"Liu Xing Yu!!! Dasar perempuan jalang!!! Apa yang kau lakukan kepadaku?"
Aku bingung melihat pria itu berjalan dengan langkah yang tampak terhuyung-huyung.
"Kau mabuk. Dimana Xiao Long? Kau kembalilah ke ruanganmu!!!" kataku sambil berjalan ke arah pintu untuk mencari Xiao Long.
Shen Gao Xing tiba-tiba dari belakang menggendongku dan melemparkanku ke atas tempat tidur, kemudian mencekik leherku kembali.
"Mengapa aku seharian hanya memikirkanmu?"
"Shen Gao Xing!!! Lepaskan!!! Kau mabuk!!!"
"Liu Xing Yu!!!" satu tangannya mencekik leherku, namun tangannya yang lain menjelajah ke seluruh tubuhku. "Ini adalah salahmu!!! Ini hukumanmu!!! Kau sengaja memakai pakaian seperti ini untuk menggodaku."
Lagi-lagi pria brengsek ini menciumku dengan paksa, mendorong lidahnya masuk ke dalam mulutku, benar-benar memakanku bulat-bulat. Tangannya juga segera dengan mudahnya merobek piyama tidurku sehingga meng-expose tubuhku.
Sialan!!! Aku membuat piyama tidur ini bukan untuk dirinya, aku hanya ingin membuatnya karena aku merasa gerah di malam hari sehingga aku membuat piyama tidur seperti ini.
"Shen Gao Xing!!! Lepaskan!!!"
Bukannya melepaskanku, pria ini malah memaksakan dirinya kepadaku lagi seperti malam sebelumnya. Masih terasa sakit meskipun tidak sesakit yang pertama, namun tetap saja aku merasa sangat tidak nyaman.
Pria ini bukan hanya memakan mulutku bulat-bulat, juga menggigit leherku, meremas payudaraku, juga menciumi rambutku, seluruh tubuhku tidak luput dari ciumannya. Aku merasa diriku bukan hanya lengket karena keringat kami berdua tapi air liur dari ciumannya di seluruh tubuhku.
Menjijikkan!!!
Oleh sebab itu, setelah menjelang fajar, Shen Gao Xing tertidur, aku segera keluar dan mandi. Setelah mandi, aku langsung menjalankan aktivitas harianku.
Untuk sekarang ini aku tidak dapat pergi begitu saja dari Kediaman Shen. Mau tidak mau aku harus menelan penghinaan ini. Bagaimanapun di hadapan publik, aku adalah Liu Xing Yu, istri dari Shen Gao Xing. Apa yang dilakukannya memang pantas sebagai seorang suami di zaman sekarang ini. Jika aku kabur dan nanti jika tertangkap, hukuman publik sekarang ini akan sangat tidak menguntungkan bagiku.
Kembali ke west wing, aku masih merasa diriku menjijikkan dan lengket. Akhirnya aku memilih untuk berendam mandi susu dan bunga-bunga. Namun ketika aku sedang menikmati waktuku berendam, Shen Gao Xing langsung masuk dan menarikku keluar lalu membawaku ke kamar tidur, melemparkanku ke tempat tidur.
"Kau tidak mabuk!!! Ada apa ini???"
Shen Gao Xing mencekik leherku kemudian menciumi seluruh tubuhku. "Berani-beraninya kau bersama dengan pria lain!!! Apa saja yang disentuhnya?? Beraninya kau siang bolong begitu malah menggoda pria lain!!!"
Aku mengingat bahwa tadi seorang pria muda membantuku di jalan pada saat kereta kuda Shen Gao Xing lewat di pasar. Berarti dia melihatku tadi di pasar? Namun... Pria itu hanya menolongku dan aku tidak ada interaksi apapun selanjutnya.
"Apa urusannya denganmu?!?"
"Camkan ini Liu Xing Yu!!! Kau ini wanitaku!!! Kau itu milikku!!!"
Malam itu dengan kondisi sadar, Shen Gao Xing memaksaku lagi. Kali ini dengan sadar, dia malah lebih kasar dan buas dari 2 malam sebelumnya. Sepertinya dia benar-benar ingin meng-claim bahwa aku adalah miliknya.
"Mulai besok, kau tidak boleh keluar dari Kediaman Shen!!!"
"Aku perlu mencari uang untuk kehidupanku dan Fulin."
"Kalau kau mau anak brengsek itu hidup nyaman di academy itu, kau harus baik-baik patuh tinggal di Kediaman Shen. Mulai sekarang kau yang melayaniku tiap hari dan kau harus memastikan kesehatan Selir Lin selama kehamilannya."
Aku menatap si brengsek Shen, aku tidak percaya pria ini bukan hanya menjadikanku pemuas nafsunya di ranjang, namun juga menginjak-injak aku seperti budaknya.
"Ingat ini Liu Xing Yu!!! Sebelum aku bosan dengan tubuhmu ini, kau harus memuaskanku." kata si brengsek Shen sambil memaksakan dirinya kembali, dan mau tak mau aku tidak melakukan perlawanan lagi.
Pagi hari aku terbangun dan keluar kamar. Namun ternyata sudah ada Buttler Yang yang menunggu di depan pintu.
"Jenderal Shen berpesan Nyonya sendiri yang mempersiapkan sarapan dan perlengkapan Jenderal setiap pagi."
Pria itu benar-benar tidak menerima penolakan rupanya. Dia memastikan bahwa aku berada dalam kendalinya.
Mau tak mau aku pun harus melakukan apa yang dimintanya. Setidaknya Fulin akan tetap aman di academy. Pagi itu aku mempersiapkan sarapan untuk Shen Gao Xing, dan mengingatkan para pelayan dapur untuk memanaskannya sebelum mengantarkannya ke Shen Gao Xing. Kemudian aku mempersiapkan pakaian yang akan dipakai oleh Shen Gao Xing sebelum aku membangunkannya.
Tapi yang tak aku duga, bukannya bangun, si brengsek Shen ini meminta aku melayaninya di tempat tidur. Kira-kira sekitar 1 jam, akhirnya aku menyarankan Shen Gao Xing untuk mandi. Aku kembali lagi mau tidak mau melayaninya saat mandi.
Hari itu Shen Gao Xing berangkat ke barracks lebih lama dari hari-hari sebelumnya. Namun dapat dilihat dari wajahnya yang tampak puas atas layanan yang aku berikan.
Sejak hari itu, aku melayaninya pagi dan malam. Aku mempersiapkan makanan dan snack untuknya juga. Xiao Long mengantarkan Shen Gao Xing ke kamarku setiap pulang darimanapun, terutama saat pria itu mabuk setelah minum bersama dengan para pejabat atau bangsawan lainnya.
=====
Suatu hari terjadi bencana alam. Saat itu, Xiao Long datang memberi kabar bahwa Shen Gao Xing tidak dapat pulang karena ada bencana banjir. Mengetahui berita itu, aku mengkoordinasi Kediaman Shen bersama dengan Buttler Yang untuk mempersiapkan sumbangan dan membuka posko penampungan. Di posko penampungan aku juga memberikan layanan medis.
"Tabib Qi..." akhirnya ada salah seorang pasien mengenaliku. "Anda kemana saja selama beberapa bulan ini?"
"Saya berkelana untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya. Sekarang saya kembali membantu Kediaman Shen untuk menangani korban bencana banjir ini."
"Saya dengar ini diatur oleh Nyonya Shen. Ternyata Nyonya Shen berhasil menemukan Tabib Qi dan mengajak Tabib Qi kembali ke kota ini."
"Benar. Nyonya Shen yang mengajakku."
"Tabib Qi apakah sudah pernah bertemu dengan Nyonya Shen? Pada pernikahan Jenderal Shen dengan Selir nya 2 bulan lalu, Nyonya Shen hadir dengan menggunakan cadar. Namun dari auranya, Nyonya Shen terlihat sangat cantik dan anggun."
"Bagaimana Anda dapat menyimpulkan Beliau itu cantik dan anggun?"
"Firasat... Aura Nyonya Shen sangat kuat, membuat orang-orang terkesima dengan kehadirannya."
"Tabib Qi..." Buttler Yang memanggilku.
"Saya permisi."
Aku menghampiri Buttler Yang dan disebelahnya ada seorang pria muda yang wajahnya familiar buatku, temanku di academy bersama dengan Shen Gao Xing, Yen Baowen.
Mengapa dia disini?
"Tabib Qi, perkenalkan ini Tabib Yen. Beliau ada teman baik Jenderal Shen. Beliau datang dari Ibukota membawa dana dan obat-obatan bantuan dari Yang Mulia Raja, sekalian akan membantu di posko penampungan ini."
Aku mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan. "Salam kenal."
Aku dan Yen Baowen sedang berjabat tangan, namun tiba-tiba ditempis oleh Shen Gao Xing. Tangan pria itu langsung menarikku sehingga berdiri di belakangnya.
"Akhirnya kau tiba juga." kata Shen Gao Xing sambil mengajak Yen Baowen pergi meninggalkanku.
Aku kembali melakukan tugasku dengan merawat para pasien serta memastikan kondisi para wanita hamil dan sedang menyusui mendapatkan nutrisi yang cukup. Aku memang membedakan lokasi untuk wanita dan anak-anak dengan laki-laki, berhubung aku memberikan komposisi nutrisi makanan yang berbeda bagi kedua kelompok tersebut.
Karena sudah ada Yen Baowen, aku merasa dapat beristirahat kembali ke rumah. Aku kembali ke Kediaman Shen, dan memilih untuk berendam susu dan bunga. Saat sedang menikmati waktu tenangku, Shen Gao Xing datang dan mengangkat keluar, membawaku ke tempat tidur dan mendorongku.
"Sudah aku katakan berkali-kali!!! Jangan pernah sekali-kali menggoda pria lain!!!"
"Menggoda pria lain?!?"
Aku bingung dengan sikap posesif si brengsek Shen satu ini.
Shen Gao Xing memegang tanganku begitu erat.
"Siapa yang menyuruhmu mengulurkan tanganmu ini? Buat apa berjabat tangan?"
Aku akhirnya mengerti bahwa dia membicarakan mengenai aku dan Yen Baowen 8 hari lalu. Tapi itu 8 hari lalu? Selain itu kami tidak memiliki banyak interaksi. Kami hanya saling koordinasi terkait pasien dan metode pengobatan yang efektif.
"Yen Baowen?"
Shen Gao Xing mencekik leherku, "Jangan sebut nama pria lain di telingaku!!!"
"Shen Gao Xing!!! Aku tidak ada apa-apa dengan Yen Baowen!!! Lagipula bukankah dia itu sahabat baikmu?!?"
"Liu Xing Yu, aku ingatkan kau!!! Kau itu milikku seorang!!! Kau tidak akan kemana-mana. Bahkan jika aku sudah bosan denganmu, kau tetap tidak boleh pergi kemanapun!!!"
Malam ini Shen Gao Xing kembali kasar dan buas. Mungkin ini karena sudah hampir 1 bulan pria itu menyentuhku, si brengsek Shen memaksakan dirinya berkali-kali hingga fajar tiba dan akhirnya dia pun beristirahat tidur.
Setelah Shen Gao Xing tertidur, aku ingin keluar, aku tidak mau tidur di sebelahnya malam ini. Namun saat aku membuka pintu, ternyata ada Buttler Yang sudah ada di depan pintu.
"Nyonya, Jenderal Shen berpesan bahwa Nyonya tidak perlu mengurus langsung di posko penampungan, cukup memberikan instruksi di Kediaman Shen, saya akan melakukannya."
Shen Gao Xing benar-benar mengontrol ruang gerakku. Dia benar-benar tidak mengizinkan aku keluar dari Kediaman Shen, dia ini benar-benar control freak.
Bukan hanya tidak mengizinkan aku keluar, Shen Gao Xing juga tidak mengizinkan aku bertemu dengan siapa pun, termasuk Yen Baowen. Saat Yen Baowen datang untuk makan malam di rumah, Shen Gao Xing menyuruh aku untuk masuk ke kamarku. Malam itu Selir Lin yang menemani Shen Gao Xing menyambut Yen Baowen dan para pejabat lainnya.
Setelah jamuan itu, dalam keadaan mabuk Shen Gao Xing masuk ke kamarku. Aku sudah tidur, namun kemudian merasakan dirinya yang menimpa diriku.
"Yen Baowen mencarimu!!!" kata Shen Gao Xing sambil mencekik leherku. "Tapi dia tidak akan pernah menemukanmu!!! Kau itu milikku!!! Bahkan Yen Baowen tidak boleh mengambilmu dariku!!!"
"Shen Gao Xing, kau gila!!! Aku Liu Xing Yu, bukan Liu Yue Liang!!!"
Aku menyebut nama perempuan itu dan ternyata itu menyulut emosi Shen Gao Xing sehingga cekikannya semakin kuat.
"Li Qin!!! Li Xiang!!! Kedua brengsek Lin itu sudah mengambil Yue Liang-ku. Yue Liang-ku begitu cantik sehingga menarik banyak pria-pria brengsek yang hanya menyiksanya di Istana."
Shen Gao Xing menciumi bagian belakang telingaku kemudian turun ke leherku, "Kau adalah Xing Yu-ku yang cantik. Kecantikanmu ini hanya untukku. Aku tak akan membiarkan siapapun mengambilmu dariku. Kau itu milikku."
"Shen Gao Xing, aku itu bukan barang. Aku orang yang memiliki perasaan. Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini." kataku sambil mengeluarkan air mata. Aku tidak tahu mengapa aku merasakan emotional karena perkataan Shen Gao Xing ini.
"Aku tidak akan pernah mengizinkanmu meninggalkanku." Shen Gao Xing perlahan mencium mataku, kemudian perlahan mencium bibirku. Malam itu Shen Gao Xing terasa lebih gentle dibandingkan malam-malam sebelumnya dan ini membuatku merasa lebih nyaman saat bersamanya.
Nyaman??? Aku merasa nyaman berhubungan seks dengannya? Aku menikmatinya sekarang???
Aku menyukai pria??? Otakku benar-benar sudah kacau!!! Perubahan hormon wanita ini benar-benar mengacaukan logika berpikirku.
=====
Mau tidak mau aku harus kembali fokus untuk Kediaman Shen. Aku menyadari bahwa Selir Lin mengalami depresi. Bayangkan saja dia diperkosa dan kemudian keluarganya diancam. Bahkan bayi di dalam kandungannya itu akan diambil oleh wanita lain untuk mempertahankan posisinya di harem.
Aku berusaha mengajak Selir Lin berkebun di taman atau bermain kecapi atau melukis atau caligraphy atau menyulam. Tapi sepertinya semua itu tidak terlalu memberi dampak. Selir Lin masih terlihat tertutup.
"Selir Lin, bagaimana perasaan Anda hari ini?"
"Saya baik-baik saja, Nyonya."
"Kandungan Anda tidak terasa sudah lebih dari 7 bulan? Di tempat asal saya, wanita yang hamil 7 bulan akan dibuat acara untuk menantikan waktu kelahiran yang semakin dekat. Bagaimana kalau saya membuat acara untuk Anda?"
"Tidak perlu. Nanti hanya akan merepotkan Nyonya."
"Tidak repot sama sekali. Selir Lin hanya duduk tenang dan menikmati acaranya."
"Baiklah. Saya menerimanya."
Tidak lama Fulin datang menghampiri aku dan Selir Lin.
"Selir Lin... Ibunda..."
Fulin sekarang sudah kembali ke rumah. 3 bulan di academy akhirnya Fulin mengetahui bahwa aku dikurung oleh Shen Gao Xing di Kediaman Shen. Fulin memilih untuk kembali menemaniku, namun sekarang Shen Gao Xing memberikannya ruangan tersendiri sehingga tidak menggangguku dan Shen Gao Xing.
Aku membuka tanganku untuk memeluk Fulin dengan erat.
"Ibunda, mengapa pakaian Ibunda basah?"
Aku heran melihat pakaianku bagian depan basah. Aku izin ke kamar untuk memeriksa dan menyadari bahwa payudaraku mengeluarkan air susu. Aku pun memeriksa nadiku dan baru menyadari bahwa diriku hamil.
Bagaimana aku memberi tahu Shen Gao Xing aku hamil? Dan kehamilanku sudah 5 bulan? Aku mengingat kembali bahwa Shen Gao Xing pernah berkomentar mengenai perutku yang telah membesar.
"Kau hamil?" kata Shen Gao Xing sambil memegang perutku saat aku berada dalam pangkuannya.
"Jika aku hamil, kita tidak akan pernah seperti ini. Hubungan seks intens seperti ini akan membahayakan janin."
Shen Gao Xing diam sejenak dan kemudian sepertinya setuju dengan perkataanku. Pria ini lanjut mencium bibirku dan memaksakan dirinya lebih dalam lagi.
Aku mengingat malam itu kami bahkan baru keluar kamar hampir tengah hari. Sepertinya Shen Gao Xing sangat lapar setelah 1 minggu sibuk memastikan pembangunan perumahan untuk warga yang terkena dampak bencana banjir.
Aku mengadakan acara untuk merayakan 7 bulan Selir Lin dan juga bersamaan dengan merayakan ulang tahun Fulin. Aku memasak untuk acara malam itu. Seperti ulang tahun Fulin sebelumnya, aku memasakkan mie ulang tahun dan kue untuknya. Untuk kali ini, ulang tahun Fulin dapat dirayakan oleh lebih banyak orang, bukan hanya aku dan Fulin saja seperti 2 tahun sebelumnya.
Malam itu aku setuju untuk Fulin tidur bersamaku karena sudah beberapa hari ini Shen Gao Xing tidak kembali ke rumah. Namun saat aku dan Fulin kembali ke kamar, Shen Gao Xing sudah ada di sana.
"Kau kembali ke kamarmu sendiri." kata Shen Gao Xing memandang Fulin.
Fulin terlihat sangat kesal memandang Shen Gao Xing.
"Malam ini Fulin tidur di kamar Fulin sendiri ya."
"Tapi Ibunda sudah berjanji untuk membacakan cerita sebelum tidur."
"Lain kali." kataku sambil mengaitkan jari kelingkingku untuk membuat janji dengan Fulin.
"Baiklah." kata Fulin sambil beranjak ke arah ruangannya.
Aku melihat Fulin berjalan menjauh sampai aku tidak dapat melihat bayangannya lagi, kemudian masuk ke dalam dan menutup pintu.
"Apa kau sudah makan? Apa kau ingin aku memanggil pelayan untuk mempersiapkan makan?"
"Aku ingin memakan dirimu sekarang."
"Kalau begitu, apa kau sudah mandi? Apa mau aku persiapkan air untuk mandi?"
"Tidak perlu. Aku mau sekarang..."
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
"Nyonya, Selir Lin bunuh diri!!!"
Aku terkejut mendengar kabar itu.
Bunuh diri??? Mengapa dia tiba-tiba bunuh diri???
Tapi mengapa Shen Gao Xing terlihat seperti tidak terkejut???
Aku segera menuju ke ruangan Selir Lin, diikuti dengan Shen Gao Xing. Aku memeriksa denyut nadinya dan ternyata Selir Lin benar sudah meninggal. Namun dari posisi bekas kain di lehernya, ini tidak seperti bunuh diri, melainkan dibunuh.
Tapi mengapa Selir Lin dibunuh? Bukankah mereka membutuhkan bayi dalam kandungannya?
"Buttler Yang, segera bawa tubuh Selir Lin keluar." perintah Shen Gao Xing.
Mengapa Shen Gao Xing begitu tenang?
"Tunggu dulu. Aku akan menyelamatkan bayi dalam kandungan Selir Lin. Bayi di dalam kandungannya belum meninggal."
"Tidak perlu." jawab Shen Gao Xing.
"Shen Gao Xing!!! Aku tidak perduli ada apa yang terjadi di balik semua ini. Tapi aku tidak mau nyawa tidak berdosa seperti bayi ini menjadi korbannya. Biarkan bayi ini melihat dunia. Jika dia bisa bertahan, berarti itu adalah takdirnya." Aku menatap Shen Gao Xing dengan tatapan penuh harap.
"Bagaimana kau mengeluarkan bayi itu dari dalam perut Lin Xiaofan?"
"Aku akan membelah perutnya dan mengeluarkannya."
Shen Gao Xing terkejut dengan metode yang aku sampaikan. Untuk zaman sekarang ini, metode yang aku sampaikan itu sangat tidak manusiawi.
"Aku minta tolong panggilkan Yen Baowen."
"Untuk apa kau memanggilnya sekarang?"
"Untuk bisa melakukan metode yang aku sampaikan tadi."
Shen Gao Xing tampak sedikit ragu-ragu, namun aku memandangnya dengan penuh harap.
"Xiao Long, panggil Yen Baowen ke sini."
Sambil menunggu Yen Baowen tiba, aku meminta pelayan mengambil kotak pisau operasiku. Aku mulai melakukan sterilisasi peralatanku. Setelah kurang lebih 30 menit, Yen Baowen tiba.
"Tabib Qi, ternyata Anda ada di sini." kata Yen Baowen melihatku yang sudah bersiap dengan jubah operasiku.
"Tuan Muda Yen, apa Anda pernah membaca proses pengeluaran anak dari dalam perut seorang wanita hamil?"
"Saya pernah membacanya. Namun saya belum pernah melihatnya secara langsung."
"Mari kita lakukan sekarang!"
"Apa?" Yen Baowen tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Mari kita keluarkan bayi yang ada di dalam perut Selir Lin. Selir Lin sudah meninggal dunia."
"Tabib Qi, Anda benar-benar berani."
"Setidaknya kita harus punya keberanian itu untuk menyelamatkan 1 nyawa."
Yen Baowen memandangiku dan tersenyum melihat wajahku yang sangat optimis atas keberhasilan operasi ini.
"Baiklah."
"Kalau begitu, Tuan Muda Yen silahkan bersihkan tangan Anda di sana. Kemudian pakailah jubah itu. Jenderal Shen, saya harap Anda dapat menunggu di sebelah sana." Kataku memberikan instruksi ke kedua pria yang fokus mendengarku.
Aku dan Yen Baowen melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi Selir Lin. Aku berusaha memukul bayi itu untuk membuatnya menangis, lalu membersihkannya. Setelah membersihkannya, aku membawanya bersembunyi di belakang tempat tidur.
"Jangan ikuti saya. Saya akan mengurus bayi ini dulu."
Bayi ini premature. Oleh sebab itu, aku memberikannya skin to skin dan kemudian menyusui bayi ini dengan air susu yang keluar dari payudaraku.
Ketika aku sedang menyusui bayi itu, ternyata Shen Gao Xing menghampiriku.
"Apa yang kau lakukan?"
"Anak ini membutuhkan kehangatan, makanya aku memeluknya, sekaligus aku menyusuinya. Air susu ibu adalah obat yang mujarab untuk anak yang premature."
"Mengapa kau bisa menyusui bayi itu? Kau..."
"Aku hamil. 5 bulan. Air susuku sudah mulai keluar."
Aku melihat Shen Gao Xing tampak terkejut mendengar pengakuanku.
"Tabib Qi, bagaimana dengan bayi itu..." Yen Baowen tampaknya ingin berjalan ke arahku.
"Berhenti!!! Kau jangan ke sini!!!" Shen Gao Xin melarang Yen Baowen mendekat.
"Ada apa? Mengapa tangis bayinya tidak terdengar lagi?"
"Dia sedang disusui."
"Disusui?" Yen Baowen kaget mendengar jawaban Shen Gao Xing. "Shen Gao Xing, jika bayi itu sedang disusui untuk apa kau di sana?!? Bagaimana kalau istrimu tahu kau melihat wanita lain menyusui?!?"
"Wanita lain apa?!? Dia ini istriku!!!" jawab Shen Gao Xing yang terlihat kesal dengan tuduhan Yen Baowen.
"Istrimu??? Liu Xing Yu???"
"Maaf, Tuan Muda Yen. Nama saya Liu Xing Yu, atau Anda mengenal saya sebagai Tabib Qi. Saya harap Anda dapat merahasiakan hal ini."
Yen Baowen menarik Shen Gao Xing ke dekatnya. "Lao Shen, bukankah katamu Liu Xing Yu itu perempuan desa yang tidak bisa apa-apa?!? Mengapa dia menjadi Tabib Qi yang luar biasa itu? Kau beruntung, Lao Shen. Bahkan menurutku dia jauh berkali-kali lipat lebih baik dari wanita jahat si Yue Liang."
Shen Gao Xing memukul Yen Baowen atas komentarnya. Sepertinya Yen Baowen termasuk orang dekat Shen Gao Xing yang tidak menyukai Liu Yue Liang.
"Saya akan membawa bayi ini ke kamar saya." kataku sambil berjalan keluar tempat persembunyian. Aku telah membungkus bayi ini dengan kain yang hangat. Sebelum aku pergi, aku menghormat ke jenazah Selir Lin. Selir Lin benar-benar memiliki akhir yang menyedihkan.
=====
Keesokannya Fulin heran melihat bayi yang ada di gendonganku dan aku menyusuinya.
"Ibunda, dia siapa?"
"Ini bayi Selir Lin. Selir Lin kemarin malam meninggal dunia, Ibunda hanya berhasil menyelamatkan bayi ini."
"Apakah Ibunda akan merawatnya juga seperti Fulin?"
Aku memandang Fulin, "Apakah Fulin mau Ibunda merawat bayi malang ini juga?"
Fulin memandangi bayi yang ada di dalam gendonganku, "Bayi ini kasihan sekali, ditinggal oleh ibunya sama seperti Fulin. Fulin mau Ibunda juga merawatnya, tapi Fulin tidak mau Ibunda melupakan Fulin."
"Mana mungkin Ibunda melupakan lucky star milik Ibunda." kataku sambil mencium kening Fulin. "Malah sekarang Ibunda mau meminta tolong Fulin untuk bisa membantu Ibunda. Sekarang Fulin harus menjadi seorang kakak laki-laki yang menjadi bayi yang di dalam gendongan bunda ini." Aku mengambil tangan kecil Fulin dan meletakkannya di perutku, "Dan juga di dalam perut Ibunda." Aku menggerakkan tangan kecilnya di perutku. "Mulai hari ini, Ibunda akan memanggil Fulin Ge, karena Fulin sudah resmi menjadi seorang kakak. Ibunda percaya Fulin Ge bisa menjaga adik-adik Fulin Ge."
Fulin tampak sangat bangga dengan panggilan barunya dariku.
"Sebagai tugas pertama Fulin Ge memberikan nama untuk adik bayi di gendongan Ibunda ini."
Fulin tampak berpikir. "Fulan." katanya sambil tersenyum memandang bayi dalam gendonganku itu. "Fulin Ge dan Fulan"
"Nanti Fulin Ge dan Fulan Jie akan bekerja sama menjaga adik yang ada di dalam perut Ibunda ini yah..."
"Baik, Ibunda."
"Fulin Ge nantinya harus bisa menjadi pelindung adik-adik. Makanya untuk sekarang Ibunda mau mengirim Fulin Ge ke Royal Academy. Ibunda sudah mengurus semuanya."
"Tapi Fulin mau bersama dengan Ibunda."
"Fulin Ge sudah berjanji mau menjadi pelindung bagi adik-adik. Jadi Fulin Ge harus menjadi yang terbaik dalam literatur dan bela diri."
Aku meletakkan Fulan di tempat tidur, kemudian menggendong Fulin di pangkuanku.
"Fulin Ge kebanggaan Ibunda. Ibunda mau menunjukkan putera kesayangan Ibunda dapat menjadi yang terbaik di Ibukota."
"Tapi Ibunda... Jenderal Shen..."
"Kalau Fulin Ge mau melindungi Ibunda, Fulin Ge harus menjadi lebih baik di atas Jenderal Shen..."
Fulin memelukku erat, tampaknya anak ini benar-benar tidak mau jauh dariku.
=====
"Aku tahu Selir Lin bukan bunuh diri. Tapi aku tidak akan memperpanjangnya." kataku sambil menggosok punggung Shen Gao Xing. "Aku hanya meminta 1 permintaan."
"Memang kau kira dirimu siapa? Apa hakmu mengajukan permintaan padaku?"
"Aku hanya minta kau mengizinkan Fulin untuk masuk Royal Academy dengan nama Kediaman Shen. Fulin itu anak yang jenius, sangat disayangkan jika kita membatasi bakatnya di sini. Nanti Yen Baowen bisa membawanya dan mengenalkannya kepada Tuan Bai."
Shen Gao Xing heran karena aku menyebutkan Tuan Bai. Tuan Bai adalah guru untuk aku, Pangeran Xiang, Shen Gao Xing dan Yen Bao Wen.
"Aku dengar Beliau adalah gurumu saat di Royal Academy."
Setelah menyiramnya dengan air, aku mengolesi sabun di tubuh Shen Gao Xing, dengan gerakan yang sedikit menggoda.
"Liu Xing Yu, kau bermain api." kata Shen Gao Xing menghentikan tanganku. Kemudian dia menarikku masuk ke dalam pemandian dan mencium bibirku.
"Aku tidak bermain api, aku hanya sedang menyenangkanmu." kataku berbisik di telinga Shen Gao Xing.
Shen Gao Xing memangkuku kemudian memaksa masuk lebih dalam lagi, sambil tetap mencium bibirku dan lidahnya bergulat dengan lidahku.
"Jika kau menyenangkanku malam ini, aku akan mengizinkannya." kata Shen Gao Xing lirih sambil terus menciumku.
Setelah dari bak mandi, Shen Gao Xing menggendongku ke tempat tidur. Kemudian dia menatap payudaraku.
"Apa kau ingin mencobanya juga?" Aku mendekatkan payudaraku di dekatnya.
Meskipun awalnya ragu-ragu, akhirnya Shen Gao Xing menghisap payudaraku, seperti bayi yang kehausan, dia terus menghisapnya. Kemudian tangannya mengelus bagian perutku.
"Kita akan memiliki anak bersama. Dia akan menjadi pewarisku."
=====
Shen Gao Xing mendaftarkan Fulin ke Royal Academy, tidak dengan identitas sebagai Shen Fulin, namun menggunakan nama yang sebelumnya kudaftarkan di Academy di kota ini, Li Fulin. Shen Gao Xing menolak mendaftarkan Fulin dan Fulan dalam daftar keluarga Shen. Aku tidak masalah mengenai itu, aku hanya mementingkan Fulin mendapatkan kesempatan untuk belajar di bawah bimbingan Master Bai.
Mengenai Fulan, nanti akan kupikirkan di kemudian hari setelah aku mengenali bakat apa yang bisa aku kembangkan dari bayi cantikku ini. Yang pasti aku akan merawatnya menjadi bayi cantik yang menggemaskan.
Sejak dari malam kelahiran Fulan hingga akhirnya Yen Baowen berangkat ke Ibukota bersama dengan Fulin, Shen Gao Xing tidak mengizinkan aku bertemu dengan Yen Baowen. Aku pun tidak ambil pusing mengenai hal itu dan aku tidak mau mengungkitnya karena aku menghindari si posesif Shen berpikir yang macam-macam. Untuk menjaga semuanya damai dan tenteram, lebih baik aku mengalah dan tetap di inner hall Kediaman Shen.
Sejak aku menyusui, aku membuat pakaian yang cocok untuk aku dapat mudah dan nyaman menyusui Fulan dimanapun dan kapanpun. Selain itu, aku juga membuat pakaian-pakaian lucu dan cantik untuk Fulan. Aku mendandani bayi cantik ini seperti boneka.
Hari-hariku diisi dengan melayani Shen Gao Xing dan merawat Fulan. Shen Gao Xing semakin clingy dan posesif denganku. Sekarang ini Shen Gao Xing lebih banyak menghabiskan waktunya di Kediaman Shen, dia membawa pekerjaannya di ruang belajar sehingga mempersingkat waktunya dibandingkan dari Kediaman Shen ke barracks.
Perayaan Ulang Tahun Shen Gao Xing hanya dengan mengirimkan kue yang aku buat untuk para tentara di barracks dan aku juga membuat kue dan teh susu untuk para pelayan di Kediaman Shen. Di pagi hari, aku memberikan semangkuk mi untuk Shen Gao Xing. Kemudian untuk makan siang aku memberikannya rice box berisikan telur, daging dan sayur, disertai dengan buah potong yang segar. Ketika tiba di rumah, aku membuatkan kue ulang tahun dan memintanya untuk meniupkannya. Berhubung beberapa hari sebelumnya, Shen Gao Xing pernah menyinggung mengenai kue ulang tahun ini.
"Xing Yu, aku mau kue seperti kue yang selalu kau buat untuk Fulin. Aku mau yang lebih bagus dan enak, aku tidak mau sama seperti dia." kata Shen Gao Xing sebelum dia meninggalkan ruanganku pagi ini.
Sepertinya pria manja ini tidak cukup dengan mie yang aku siapkan untuknya pagi ini. Akhirnya dengan semampuku, aku membuat kue ini untuk Ulang Tahun Shen Gao Xing. Selain itu aku juga memberikan jubah yang aku jahit sendiri dan sepasang sepatu baru.
"Selamat Ulang Tahun." kataku sambil memberikan kotak hadiahku.
Shen Gao Xing melihatnya dan tampak puas dengan hadiah yang aku berikan.
"Akhirnya aku mendapatkan pakaian dan sepatu yang kau buat sendiri. Selama ini aku hanya melihatmu membuat pakaian dan sepatu untuk Fulan. Aku kira dipikiranmu hanya ada Fulin dan Fulan. Aku tidak pernah termasuk di dalamnya."
Aku tersenyum dan mengajaknya duduk, kemudian tersenyum memandang pria manja satu ini, "Jika aku tidak memikirkanmu, bagaimana aku mempersiapkan semua diet mealmu setiap hari? Bagaimana aku mempersiapkan tonik untuk kesehatanmu?"
Shen Gao Xing mengingat kembali apa yang aku sebutkan. "Baiklah. Kau memikirkanku juga."
"Sekarang kita bisa mulai makan. Malam ini aku membuat menu khusus untuk merayakan ulang tahunmu."
"Tapi aku tetap mau kau jadi menu penutupku malam ini."
Pria brengsek satu ini memang susah menahan diri. Padahal aku sedang hamil 6 bulan, namun tetap saja pria ini meminta aku tetap melayaninya.
"Xing Yu..."
"Ada apa?"
Shen Gao Xing menunjukkan pakaianku yang sudah basah karena air susuku keluar lagi.
"Sepertinya aku mau langsung menyantap menu penutupku sekarang." kata Shen Gao Xing sambil menggendongku dan membawaku ke tempat tidur.
Malam itu Shen Gao Xing melewatkan makanan yang aku siapkan dan seperti binatang buas kelaparan, dia tidak melewatkan satu pun bagian tubuhku.
"Xing Yu, dia bergerak. Aku merasakan gerakannya." Shen Gao Xing tiba-tiba berhenti karena merasakan gerakan bayi dalam kandunganku.
"Dia sangat aktif menendangku akhir-akhir ini."
"Puteraku sayang, baik-baik di dalam sini yah." Shen Gao Xing mengelus perutku dan membiarkan aku tertidur dalam pelukannya.
Keesokan paginya aku bangun lebih dahulu dan segera ke ruangan Fulan untuk menyusuinya. Setelah itu aku mempersiapkan sarapan untuk Shen Gao Xing. Berhubung perutku yang semakin besar, aku semakin cepat letih sehingga aku lebih sering mengambil waktu untuk tidur. Aku sudah mengurangi waktu untuk berkebun di tamanku. Sekarang aku mulai menggunakan waktuku untuk membuat caligraphy dan melukis.
Aku melukis Fulan dan kemudian mengirimkannya ke Fulin. Kemudian Fulin akan mengirimkan surat menceritakan bagaimana dia mulai berteman atau mendapatkan pujian dari gurunya. Aku bersyukur karena Fulin sudah dapat beradaptasi di asramanya.
Suatu hari pada saat aku sedang mempersiapkan lukisan yang akan dikirimkan ke Fulin, Shen Gao Xing datang ke ruanganku.
"Aku juga mau dilukis oleh Xing Yu."
"Baiklah. Aku akan melukismu." Aku mengambil kertas baru dan kuas, kemudian mulai melukis pria yang ada di hadapanku ini.
"Sudah selesai." kataku sambil menunjukkan lukisan yang baru aku selesaikan.
Shen Gao Xing terdiam memandang lukisan potrait hitam putih yang aku buat.
"Xiao Long, simpan lukisan ini di ruangan belajarku dan gantung dekat mejaku."
Xiao Long segera mengambil lukisan itu dan membawanya keluar.
"Terima kasih Xing Yu. Aku suka dengan lukisanmu. Ternyata aku sangat tampan dan gagah menurut pandanganmu."
Shen Gao Xing memelukku dengan satu tangannya mengelus perutku. "Semoga Putera kita juga mewarisi kehebatanmu."
Hari-hariku selanjutnya diisi dengan Shen Gao Xing yang clingy dan memastikan perkembangan Fulan semakin membaik karena Fulan adalah bayi premature maka tubuhnya lebih lemah dari bayi pada umumnya. Tak lupa mengontrol keadaan Fulin dengan ibukota dengan surat.
Sampai akhirnya tiba waktu buatku bersalin. Karena ada bencana longsor, membuat bidan tidak dapat datang ke Kediaman Shen. Mau tidak mau aku mengarahkan para pelayan untuk mempersiapkan persalinan. Yang tak aku duga ternyata Shen Gao Xing bertahan ada di sebelahku. Aku merasakan tangannya yang memegangku basah. Pria ini ternyata bisa juga keringat dingin saat melihatku berdarah-darah seperti ini.
"Buttler Yang, ini sudah lebih dari 10 baskom darahnya keluar. Bagaimana ini?" Shen Gao Xing berjalan keluar pintu kamarku, "Dimana Bidannya? Apa ada yang bisa meringankan sakitnya? Mengapa darahnya keluar terus tapi bayinya belum keluar?"
"Jenderal Shen, sebaiknya Anda menunggu di luar saja. Ini adalah proses normal persalinan."
"Tidak. Kalau begini terus, Xing Yu bisa meninggal."
"Jenderal Shen, persalinan itu memang perjuangan hidup dan mati bagi setiap wanita. Kita hanya dapat berdoa semoga Tuhan yang menolong."
"Berdoa. Bagaimana aku berdoa? Tanganku penuh dengan darah, bagaimana mungkin doaku didengar?"
"Buttler Yang, panggil biksu untuk berdoa bagi Xing Yu."
Aku mendengar sayup-sayup suara Shen Gao Xing di tengah aku berjuang untuk mendorong bayi ini keluar. Setelah perjuangan hampir 11 jam, akhirnya aku berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki yang besar dan panjang. Pantas saja aku susah mengeluarkannya.
Setelah terdengar suara tangis, Shen Gao Xing masuk ke dalam ruangan dan langsung mencium keningku. "Terima kasih, Xing Yu, kau sudah berjuang keras."
"Jenderal Shen... Nyonya... Bayi laki-laki yang sehat dan sempurna." kata Mama Wu menyerahkan bayi itu ke dalam pelukanku.
"Bukan hanya sehat, namun bayi ini terlihat sangat tampan." kata Shen Gao Xing yang tampak bahagia melihat bayi yang ada di gendonganku. "Dia akan menjadi pewaris Kediaman Shen, Shen Longwei."
Berbeda dari Fulin dan Fulan, Shen Gao Xing tampak sangat menantikan kehadiran bayi ini sehingga dia sudah mempersiapkan nama untuknya. Bahkan Shen Gao Xing meminta Buttler Yang bertanya ke biksu untuk pemilihan nama ini.
Setelah melahirkan, aku harus melalui masa nipas. Aku juga sudah mempersiapkan segalanya sehingga dapat dengan mudah kembali ke bentuk badanku yang semula. Ditambah aku harus menyusui bayi perempuan premature 5 bulan dan bayi laki-laki yang sangat mudah lapar. Untunglah setelah 5 minggu melahirkan aku dapat kembali ke bentukku semula.
Belum juga masa nipas 40 hariku berakhir, Shen Gao Xing harus pergi meninggalkan kami untuk melakukan ekspedisi militer. Dan kali ini Shen Gao Xing pergi selama kurang lebih 5 tahun. Tapi yang mengejutkan kali ini kedatangan Shen Gao Xing dengan membawa Liu Yue Liang ke Kediaman Shen.
"Xing Yu, terjadi masalah dengan Kediaman Liu. Aku menggunakan military meritku dengan mengambil Liu Yue Liang menjadi First Wife dan kamu akan menjadi Side Wife." kata Shen Gao Xing perlahan kepadaku, sepertinya pria ini khawatir aku kecewa dan marah.
Meskipun aku sedikit kecewa, namun aku sudah bersiap karena pria pada zaman ini sudah terbiasa memiliki lebih dari 1 istri. Jadi sudah dari awal aku sudah bersiap untuk tidak menggantungkan hidupku kepada suami.
"Aku akan memasukkan Fulin dan Fulan ke dalam silsilah keluarga Shen." sambung Shen Gao Xing.
Aku tersenyum mendengarnya karena akhirnya Shen Gao Xing berbesar hati untuk menerima Fulin dan Fulan menjadi bagian dari Keluarga Shen.
"Longwei akan tetap menjadi pewaris Kediaman Shen. Jadi, aku akan mendaftarkannya menjadi putera Liu Yue Liang."
Aku terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Shen Gao Xing.
"Kau tahu bahwa Yue Liang tidak dapat melahirkan anak. Selain itu, Longwei akan tetap menjadi pewaris Kediaman Shen dengan terdaftar menjadi anak pertama dari First Wife."
"Shen Gao Xing, aku tidak masalah jika mau menjadikan Liu Yue Liang sebagai First Wife. Sudah aku katakan aku sendiri tidak perduli. Bahkan kalau aku hanya menjadikan aku seorang gundik, aku tidak masalah." Aku menatap Shen Gao Xing dengan emosi, "Namun satu hal yang pasti!!! Jangan pernah ganggu anak-anakku!!!" Aku melemparkan cangkir yang ada di tanganku ke lantai hingga pecah. "Aku kira kau sudah berbaik hati menerima Fulin dan Fulan. Ternyata itu hanya kompensasi kau ingin merebut anakku. Anak yang aku kandung dan aku bawa kemana-mana selama 10 bulan. Kau sendiri melihat bagaimana perjuanganku antara hidup dan mati untuk Longwei. Tiba-tiba kau minta aku memberikannya begitu saja?"
"Xing Yu... Bagaimanapun kau tetap Ibu yang mengandung dan melahirkan Longwei, hanya saja Yue Liang membutuhkan seseorang untuk mempertahankan posisinya dan menjamin masa depannya."
"Shen Gao Xing!!!!"
Aku benar-benar emosi saat ini, namun tiba-tiba wanita itu malah masuk ke dalam ruangan.
"Mei Mei, jangan emosi. Aku akan memastikan masa depan Shen Longwei cerah sebagai pewaris Kediaman Shen. Mei Mei silahkan fokus dengan mengurus kedua anakmu lainnya itu."
Aku benar-benar marah melihat tatapan Liu Yue Liang yang merendahkan itu.
"Suamiku, ingat kau telah berjanji untuk memberikanku posisi yang stabil dan masa depan yang aman."
"Aku ingat. Aku akan melakukan apa yang sudah aku janjikan."
"Suamiku, aku sudah melihat Kediaman Shen. Secepatnya setelah acara, kita harus melakukan renovasi. Aku tidak suka dengan dekorasinya."
"Baiklah. Kau adalah First Wife Kediaman Shen, kau yang akan mengaturnya."
Aku semakin tidak tahan lagi dengan percakapan 2 makhluk menyebalkan ini.
"Shen Gao Xing!!! Kau benar-benar lebih parah dari binatang!!! Meskipun ibu Fulin menjebakmu, Fulin itu tetap darah dagingmu sendiri. Dan Fulan. Jangan kira aku tidak tahu bahwa malam itu kau yang menyuruh Xiao Long membunuh Selir Lin karena Yang Mulia Raja mengetahui bahwa yang hamil itu Selir Lin yang ada di Kediaman Shen, bukan perempuan ini yang sedang pura-pura hamil di istana?!? Hanya karena perempuan ini kau tega membunuh seorang wanita hamil!!!"
Tak terduga Shen Gao Xing menampar pipiku.
"Liu Xing Yu!!!"
"Sekarang kau berani menamparku!!! Sebentar lagi aku akan bernasib sama seperti Selir Lin. Kau akan membunuhku juga demi perempuan ini kan?!?"
"Liu Xing Yu, cukup!!!"
Aku melemparkan barang-barang yang ada di sekitarku ke arah Shen Gao Xing dan Liu Yue Liang, "Keluar!!!"
Tak lama Fulin, Fulan dan Weilong datang ke ruangan. "Ibunda!!!!" Mereka bertiga tampak panik melihat keadaanku. Fulan dan Weilong segera berlari memelukku, sementara Fulin mendorong Shen Gao Xing dan Liu Yue Liang dari kamarku dan menutup pintu.
"Shen Gao Xing, kau tidak akan mengambil anak-anakku. Jika kau mengambil anakku, langkahi dulu mayatku." teriakku dari dalam kamar sambil memeluk ketiga anakku.
Aku menangis sambil memeluk ketiga anakku.
"Ibunda, ayo kita keluar dari Kediaman Shen." kata Fulin.
Aku bingung dengan usulan yang disampaikan oleh Fulin.
"Ibunda, sebenarnya selama Fulin di Ibukota, Fulin bertemu dengan Nenek. Nenek selalu membantu Fulin selama di Royal Academy. 2 Hari lalu Fulin mendapatkan kabar dari Nenek mengenai Jenderal Shen membawa perempuan itu pulang ke rumah. Kata Nenek, jika Ibunda tidak menerimanya, Nenek sudah mempersiapkan jalan keluar. Jika Ibunda bersedia, maka malam ini juga kita akan pergi dari Kediaman Shen."
Fulin keluar memanggil masuk seorang pria yang dia bawa dari Ibukota yang menjadi pengawalnya. Pria itu menunjukkan giok milik Ibunda, aku mengenalinya.
"Nona, kami sudah mempersiapkannya jika Anda bersedia meninggalkan Kediaman Shen hari ini juga." kata pria itu menyakinkan aku.
"Baik. Kita pergi hari ini juga. Kita tinggalkan Kediaman Shen."
Aku, Fulin, Fulan dan Longwei melewati jalan rahasia yang sudah dipersiapkan di dalam ruanganku. Kemudian pria itu beserta beberapa pria lainnya mempersiapkan beberapa tubuh yang serupa seperti kami berempat. Sepertinya mereka akan membuat ilusi seakan-akan kami mati. Tapi aku tak memikirkannya lagi. Aku hanya ingin segera keluar dari Kediaman Shen secepatnya.
Setelah 12 hari perjalanan akhirnya kami tiba di sebuah mansion indah di atas bukit. Kemudian aku melihat wajah dan perawakan yang familiar bagiku. Aku segera berlari mendapatkannya dan memeluknya.
"Ibunda..." Aku memeluknya dan menangis di pelukannya.
"Maafkan Ibunda baru bisa menyelamatkan sekarang."
"Nenek..." sapa Fulin, Fulan dan Longwei.
Ibunda melihat ketiga putera puteriku. "Apa kabar cucu-cucu Nenek? Kalian semua tampan dan cantik." Ibunda memeluk ketiganya.
"Mama Shu... Temani mereka menikmati hidangan. Aku ingin berdua bersama Li Qin."
Mama Shu membawa Fulin, Fulan dan Longwei pergi dan meninggalkan aku bersama dengan Ibunda.
"Ibunda mengetahui aku menjadi seorang wanita?"
"Sebenarnya Ibunda yang mengatur ini untuk menyelamatkan Li Qin dari Li Xiang dan Perdana Menteri Liu. Kemudian supaya semakin aman, Ibunda yang mengirimkan Li Qin menjadi pengantin wanita bagi Shen Gao Xing. Liu Xing Yu yang sebenarnya bunuh diri karena mengetahui bahwa dirinya hanya bidak yang dipakai oleh ayah dan kakaknya untuk mengontrol Shen Gao Xing. Ibunda memanfaatkan hal ini dan mengirimkan Li Qin menjadi istri Shen Gao Xing. Dengan kegilaan Shen Gao Xing kepada Liu Yue Liang, Ibunda mengira dia tidak akan menyentuh dirimu. Namun Ibunda tak mengira setelah 2 tahun aman, karena tindakan bodoh Madam Duo, Jenderal Shen berkali-kali menyentuhmu hingga kau hamil. Namun Ibunda mendengar bahwa Jenderal Shen posesif dan clingy terhadapmu, makanya Ibunda membiarkannya, Ibunda mau Li Qin bahagia dengan keluarga baru Li Qin. Tapi ternyata Li Xiang mulai mengkhawatirkan pengaruh Perdana Menteri Liu di istana, sehingga dia pun mulai menyingkirkan Perdana Menteri Liu. Dan si wanita licik itu memanfaatkan Shen Gao Xing untuk menyelamatkan dirinya. Tak disangka Shen Gao Xing itu benar-benar bodoh!!!"
Aku mendengar cerita Ibunda dengan pikiran yang sudah lebih tenang. Sejak meninggalkan kediaman Shen, aku sudah tidak mau perduli lagi dengan Shen Gao Xing dan wanita licik itu. Jadi sekarang mendengar nama mereka berdua tidak lagi membuatku emosi.
"Ibunda sudah merusakkan reputasi Shen Gao Xing dan wanita jahat itu!"
"Terima kasih, Ibunda." kataku tersenyum manis.
"Ibunda..." Fulin datang menghampiriku. "Ibunda, Paman Fu memberi kabar. Kediaman Shen dilempari oleh publik. Publik mengetahui kabar Jenderal Shen memaksa Ibunda menjadi Side Wife demi memberikan posisi First Wife untuk perempuan itu, serta memaksa mengambil Weilong menjadi putera wanita jahat itu untuk mengamankan posisinya. Lalu publik juga akhirnya tahu Tabib Qi dan Nyonya Shen selama ini orang yang sama. Publik bahkan pelayan kediaman Shen membicarakan bagaimana baik dan luar biasanya Ibunda dibandingkan wanita jahat itu." Fulin tampak sangat bersemangat menceritakannya kepadaku. "Jenderal Shen dan wanita jahat itu benar-benar dibenci oleh publik sekarang."
Aku memeluk Fulin dan mengecup keningnya. "Fulin, bagaimanapun Jenderal Shen itu ayah Fulin. Meskipun Ibunda membawa kalian keluar dari Kediaman Shen, Ibunda tidak mau Fulin membenci ayah Fulin. Itu hanya akan menghalangi berkat kebaikan bagi Fulin"
"Tapi Jenderal Shen saja tidak pernah menganggap Fulin sebagai anaknya. Untuk apa aku menghormati pria brengsek seperti itu sebagai ayah Fulin?"
"Setiap anak tidak dapat memilih dari orang tua seperti apa dia dilahirkan. Namun setiap anak bisa memilih akan menjadi seperti apa nantinya. Sekarang Fulin melihat contoh yang kurang baik dari Jenderal Shen, makanya Fulin malah tidak boleh menjadi pribadi yang Fulin tidak suka ini."
Kali ini tiba-tiba Ibunda yang mengecup keningku. "Ibunda bangga melihat Li Qin yang dewasa seperti ini."
"Lihat. Nenek saja setuju dengan apa yang Ibunda katakan." kataku sambil mengusap rambut Fulin. "Sekarang Fulin kembali bermain bersama dengan Fulan dan Weilong."
"Ibunda, Ananda mau meminta tolong Ibunda untuk menjaga Fulin, Fulan dan Weilong. Ananda akan kembali ke Istana."
"Istana?"
"Saatnya Ananda membalas dendam kepada mereka. Ananda akan ikut dalam pemilihan Selir. Ananda akan perlahan naik dan menjadi seorang Ratu untuk membalaskan mereka."
Ibunda menggenggam tanganku erat. "Baik, Ibunda akan mendukung Li Qin."
Komentar
Posting Komentar