Ini sebenarnya sama seperti yang sebelumnya tapi seperti komitmenku. Aku harus mencoba untuk konsisten menamatkan ide ini, supaya bisa nanti aku upload di Wattpad. Boleh lah nanti coba-coba yah kan...
=========
Aku terbangun di ruangan dengan pernak pernik kemeriahan pernikahan. Aku juga menyadari bahwa aku mengenakan pakaian pengantin wanita.
"Bai Wei Wei..."
Bai Wei Wei menghampiriku dan memberikan cermin kepadaku. Aku benar-benar terpukau dengan pantulan bayangan yang aku lihat. Aku tidak menyangka bahwa sekarang aku memiliki penampilan wanita ideal idamanku.
Tidak lama sang mempelai pria memasuki ruangan. Aku mengenali pria ini. Dia adalah Jenderal Shen. Pria yang selama ini aku waspadai akan merebut tahtaku. Ayahnya adalah saudara laki-laki Ibunda Ratu, dan mati di Medan Perang. Karena Ibu nya meninggal saat melahirkannya, Ibunda Ratu membawanya tinggal di istana dan dia pun mendapatkan perlakuan sebagai seorang Pangeran, sama denganku. Meskipun aku adalah Putra Mahkota saat itu, tapi aku hanyalah putra dari seorang Noble Consort, sedangkan pria ini adalah Putra dari seorang Jenderal besar. Dan sekarang dia benar-benar mewariskan nama besar Jenderal Shen.
Pria itu tampak patuh mengikuti semua urutan prosesi yang harus mereka lakukan.
"Kalian semua keluar."
Semua keluar ruangan itu termasuk Bai Wei Wei juga keluar bersama-sama dengan pelayan lainnya. Tiba-tiba Jenderal Shen menatap tajam diriku dan tatapan itu benar-benar terasa mengintimidasi.
"Aku tahu kau bukan 2nd Miss Keluarga Lu. Aku tak akan membiarkan wanita seperti dirimu ini menjadi First Wife Keluarga Shen."
Wanita seperti diriku? Aku kembali mengingat kembali paras sempurna yang aku lihat di cermin tadi. Apakah selera sang Jenderal sangat rendah atau sang Jenderal Agung di hadapanku ini memang buta sehingga tidak bisa melihat wanita cantik?
Aku melihat Jenderal Shen berjalan keluar namun kemudian tiba-tiba dia terdiam dan tampak berdiri terdiam aneh. Dan aku pribadi pun tiba-tiba merasa ada yang salah dengan diriku. Aku merasa sangat panas dan ingin membuka bajuku. Aku juga merasa sangat ingin menyentuh Jenderal Shen.
"Sialan!!! Kau benar-benar luar biasa!!! Beraninya kau meracuni anggur pernikahan?!?"
Aku tidak dapat menahan diri lagi. Aku menarik Jenderal Shen ke tempat tidur, dan aku berada di atas tubuhnya, serta segera memaksa membuka pakaiannya. Aku merasakan otot-otot tubuhnya dan hal ini membuat diriku terasa lebih panas.
Aku menarik wajah Jenderal Shen mendekat dan mencium bibirnya. Tak disangka untuk pertama kalinya aku mencium seorang pria, dan tampaknya Jenderal Shen masih perjaka yang belum berpengalaman. Aku terus mencium bibirnya dan akhirnya memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Jenderal Shen seperti terkejut tapi akhirnya dia selanjutnya mulai menikmatinya. Sang Jenderal mulai mengikuti apa yang aku lakukan.
Aku menarik tangan Jenderal Shen untuk memegang kedua payudaraku yang indah. Akhirnya pertama kali aku merasakan sensasi tangan kasar Jenderal Shen yang menyentuh keduanya, sambil aku mencium leher Jenderal Shen. Awalnya aku yang menahan kedua tangannya di payudaraku, namun setelah Jenderal Shen mulai menikmati ciuman dan sentuhanku, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudaraku.
Aku sangat menyadari bahwa aku sangat menginginkan Jenderal Shen. Meskipun terasa sakit, aku merasakan ada sensasi yang luar biasa. Sensasi yang tidak pernah aku rasakan selama ini bersama dengan para wanita, apalagi di dunia ini aku memiliki 1 istri, 300 selir dan 700 gundik.
Jenderal Shen juga akhirnya malah lebih ganas dari yang aku duga. Jenderal Shen tampak tidak perduli dengan kesakitan yang aku rasakan. Jenderal Shen seperti binatang buas yang memakan setiap sudut tubuhku ini. Aku sendiri lupa untuk menghitung berapa kali kami berdua mencapai klimaks kenikmatan kami.
=====
"Nyonya, Jenderal Shen sudah pergi ke barracks tadi pagi. Sekarang Selir Jiang dan Selir Xi sudah menunggu untuk morning hello."
"Bai Wei Wei, kau lancang!"
"Maaf, sekarang Nyonya adalah First Wife Keluarga Shen. Ini adalah Kediaman Jenderal."
"Kapan aku bisa pulang?"
"Bukankah Nyonya bisa menikmati dulu posisi sebagai First Wife Keluarga Shen. Selain itu Nyonya tidak pernah keluar dari Ibu Kota, dan ini adalah perbatasan Utara. Nyonya juga bisa melakukan tugas dari Perdana Menteri Lu dan Raja."
Aku pun teringat bahwa beberapa saat lalu aku mengeluarkan titah pernikahan Jenderal Shen dengan Lu Xi Yan, 2nd Miss Keluarga Xiao, putri Perdana Menteri Lu, dan juga adik dari Ratu Lu Qin Hua, istriku.
"Kalau aku di sini sekarang, dimana Lu Xi Yan?"
"Lu Xi Yan hamil anak Pangeran Xuan, paman Paduka Raja. Akhirnya Perdana Menteri Lu mengirimkan Lu Yue, illegitimate daughter keluarga Lu untuk memenuhi titah Raja karena sesungguhnya titah Raja tidak menyebutkan nama."
Aku mengingat kembali bahwa memang benar pada titah yang aku buat itu tidak mention nama Lu Xi Yan sebagai mempelai wanita, aku hanya membuat Putri Keluarga Lu. Aku tidak menyangka Perdana Menteri Lu akan membuat seorang illegitimate daughter untuk menyelamatkan nama baiknya. Aku memang menyadari bahwa ayah mertuaku ini sangat scheming, sama seperti putri tertuanya, Sang Ratu.
Sebenarnya aku tahu bahwa Sang Ratu yang menyebabkan meskipun aku punya banyak wanita di haremku, tapi aku hanya memiliki 1 anak laki-laki dari Ratu, dan sangat disayangkan kesehatannya kurang. Jika dia lahir di zaman modern, mungkin ilmu kedokteran dapat membuatnya bertahan. Aku sendiri dapat memprediksi usia anak ini tidak akan lama. Tapi aku memang tidak ambil pusing dengan intriks harem dan membiarkannya.
Asalkan apa yang dilakukannya itu tidak mengusik kebahagiaanku. Aku membiarkan Perdana Menteri Lu menggunakan nama Keluarga Kerajaan di luar untuk menerima suap dan membuat keresahan. Namun selama ini Keluarga Lu masih bisa menangani berita dan protes itu sampai ke telingaku langsung. Jadi aku hanya berpura-pura tidak tahu.
"Tapi Jenderal Shen sudah mengetahui bahwa aku hanyalah pengganti dan dia sendiri menolakku menjadi istrinya."
"Nyonya, bukankah tetap saja ini merupakan hal yang baik?"
Aku melihat Bai Wei Wei dengan wajah penuh kebingungan.
"Sebelumnya Nyonya pernah membicarakan tentang gambaran ideal seorang Noble Lady."
"Gambaran ideal seorang Noble Lady?"
"Benar. Kita membicarakan ini sebelum kita tiba di kediaman Jenderal."
Aku pun mengingat kembali pembicaraanku bersama Bai Wei Wei. Saat itu aku membicarakan tentang apa yang sebenarnya aku harapkan dari Lu Qin Hua sebagai istri sah, Ibu dari anak-anakku, dan sebagai pemimpin harem.
"Pelajaran terbaik itu berasal dari pengalaman pribadi. Jadi ini adalah kesempatan yang baik."
Tapi tetap saja aku adalah seorang Raja, aku harus kembali ke Istana. Aku tidak mungkin terlalu lama berada di perbatasan utara ini. Meskipun aku sekarang ini segera bergegas kembali ke Ibukota, akhirnya pun akan memakan waktu sekitar 3 Minggu perjalanan.
"Aku tidak boleh terlalu lama di perbatasan utara ini, bagaimana dengan Ibukota?"
"Ini bukan kali pertama kita jauh dari Ibukota. Lagipula mengenai yang ada di Ibukota, masih ada Perdana Menteri Lu dan Pangeran Xuan."
Perdana Menteri Lu, ayah mertuaku adalah orang yang licik dan serakah, tapi sampai sekarang dia adalah orang yang setia padaku. Pangeran Xuan, pamanku juga selama ini yang menjadi pendukungku.
"Tanggung jawab Nyonya di Kediaman Jenderal ini juga tidak mudah. Jenderal Shen mempunyai 2 selir sebelum menikah dengan Nyonya. Keduanya memasuki kediaman Jenderal dalam waktu yang bersama-sama 3 bulan yang lalu karena suami keduanya meninggal di Medan Perang. Suami sebelumnya Selir Jiang dan Selir Xi adalah bawahan Jenderal Shen. Selir Jiang saat ini sedang mengandung 4 bulan dan Selir Wen baru saja melahirkan seorang bayi perempuan 1 bulan lalu, namun tampaknya bayi nya sangat lemah."
Akhirnya setelah bertahun-tahun aku tiba di dunia ini, aku berada di luar istana. Jika aku ingin kembali ke Ibukota, masih belum 1 hari perjalanan, mungkin saja aku sudah ditangkap kembali oleh Jenderal Shen dan disiksa atau malah dibunuh. Seorang istri yang baru menikah namun malah kabur? Pada zaman ini, hukuman mati sangat mudah dan aku tidak mungkin menggunakan identitas sebagai Raja. Tidak mungkin orang percaya aku ini adalah seorang Raja. Bisa-bisa aku juga dikira gila atau malah dihukum hati.
"Bai Wei Wei, bagaimana aku bisa dikirim ke Kediaman Jenderal? Bukannya kita berada di Kediaman Musim Panas?"
Bai Wei Wei terlihat terkejut aku mengajukan pertanyaan ini.
"Sejak malam itu Nyonya koma selamat 3 Hari, mungkin itu karena tubuh Nyonya menerima perubahan yang sangat besar. Tapi setelah saya melihat kembali, semuanya memang sangat sempurna dan luar biasa. Memang sesuai dengan yang Nyonya harapkan."
Bai Wei Wei mengarahkan aku di depan cermin dan kembali aku melihat tampilanku.
"Nyonya terlihat sangat cantik dan anggun, benar-benar memancarkan pesona seorang Noble Lady, penangkap hati sang Suami dan pemimpin harem. Anda akan menunjukkannya mulai hari ini. Anda sudah harus memimpin harem kediaman Jenderal. Orang lain menantikan bagaimana reaksi Nyonya sebagai Istri baru Jenderal Shen terhadap kedua selir Jenderal Shen."
Responseku kepada kedua selir Shen Gao Xing pagi ini akan menentukan bagaimana pandangan orang terhadap aku sebagai seorang Istri sah dan utama. Tapi mana mungkin aku memiliki perasaan cinta kepadanya lagi pula aku juga seorang pria?!? Tapi karena aku butuh posisi ini untuk mengamankan nyawaku sendiri, aku harus melakukan peran First Wife ini. Lagipula meskipun malam itu, Shen Gao Xing menolakku, namun di mata umum aku tetap First Wife Keluarga Shen, aku ini istri sah dan utamanya, dia tidak bisa menolak titah Raja. Shen Gao Xing brengsek itu juga pasti tidak berani bertindak kurang ajar, bisa-bisa dia kena cibiran membunuh istri demi selir.
"Nyonya, sudah selesai. Anda terlihat mengagumkan."
Selagi aku berpikir ternyata Bai Wei Wei mempersiapkan aku dengan baik. Aku merasa puas dengan tampilanku sekarang.
"Mari kita bertemu Selir Jiang dan Selir Xi."
=====
Harus aku akui bahwa kedua selir Shen Gao Xing ini cantiknya di atas rata-rata. Meskipun sedang hamil 4 bulan, Selir Jiang masih terlihat sangat menarik dengan pipi-nya chubby merah merona. Yang perlu diacungkan jempol adalah Selir Xi yang baru saja melahirkan 1 bulan lalu, tapi tampak sangat anggun dan keibuan, meskipun tampaknya kesehatan Selir Xi tidak terlalu baik.
Setelah menerima salam kedua selir, aku mengajak mereka untuk makan sarapan bersama-sama. Melihat makanan yang disajikan, aku meminta Bai Wei Wei memanggil Buttler Yang yang bertanggungjawab atas Kediaman Jenderal. Aku meminta dapur mengatur diet meal baru untuk bisa memenuhi kebutuhan Selir Jiang selama masa kehamilan dan Selir Xi selama masa waktu menyusui bayinya.
Aku menjaga diriku tidak banyak berbicara dengan keduanya. Aku menyadari bahwa semua pelayan di kediaman ini memperhatikan bagaimana sikapku terhadap kedua selir ini. Untuk aku pribadi, merasakan cemburu untuk mendapatkan posisi di mata si brengsek Shen itu sungguh membuang waktu dan tenaga. Untuk sekarang ini, aku malah harus memikirkan bagaimana aku bisa keluar kediaman Jenderal dengan alasan tepat.
Hidangan yang disajikan tidak sesuai seleraku. Hanya memakan beberapa suap, aku kembali ke kamar dan membiarkan kedua selir melanjutkan sarapannya.
"Bai Wei Wei, bagaimana kita ke Kediaman Jenderal? Aku masih belum menemukan cara dan alasannya. Mengapa aku jadi illegitimate daughter Perdana Menteri Lu?"
Akhirnya aku menyadari bahwa Bai Wei Wei tetap diam di tempatnya, tidak mengikuti aku berjalan menuju kamarku. Aku melihat dia panik dengan pertanyaanku.
"Maafkan hamba, Nyonya."
Aku melihat Bai Wei Wei seperti sangat ketakutan.
"Tak lama Nyonya pingsan koma, tiba-tiba ada yang memukul hamba pingsan. Saat hamba terbangun, kita sudah setengah Hari perjalanan menuju kediaman Jenderal. Hamba hanya disampaikan bahwa hamba akan menemani Nyonya menikah dengan Jenderal Shen. Saat kita tiba di kediaman Jenderal, Nyonya langsung dibawah ke kamar pengantin."
Untuk sekarang ini sepertinya yang terpenting adalah memastikan kami tetap dapat bertahan hidup sebelum memastikan kebenaran di balik semua ini. Ini bukan kali pertama aku harus beradaptasi terlebih dahulu dan kemudian perlahan mempelajari fakta yang terjadi.
Aku kembali mengingat 20 tahun lalu bagaimana tiba-tiba aku yang adalah seorang pria mapan 30 tahun yang sukses sebagai seorang dokter bedah tiba-tiba terbangun menjadi seorang bocah berusia 8 tahun. Untung saja otak jeniusku tidak hilang dan akhirnya aku dapat terlihat menonjol diantara Pangeran & Ayahanda melihatku untuk menggantikan dirinya sebagai Raja, beruntungnya wanita yang melahirkan aku ini adalah cinta pertamanya.
Sebelumnya saja aku berhasil menjaga nyawaku dan akhirnya naik sebagai Raja, apalagi sekarang untuk bertahan di kediaman Jenderal. Lagipula aku juga mengenal si brengsek Shen itu. Si brengsek Shen selalu berhasil melampaui apa yang telah aku capai, aku selalu menjadi si nomor 2 dan dia menjadi si nomor 1. Untung saja bagaimanapun dia bukan bagian dalam garis pewaris sehingga sebagus apapun dirinya Ayahanda tidak akan memilihnya.
Namun setelah menjadi Raja, aku malah mulai khawatir karena beberapa pejabat menyukai nama besar kepahlawanan Jenderal Agung Shen. Aku sendiri pun khawatir si brengsek Shen ini akan memberontak dan melengserkan aku dari tahta. Makanya aku pun berniat untuk mengirimkan putri Perdana Menteri Lu menjadi Istri Jenderal Shen, setidaknya aku sudah terlalu sering Ibunda mengatakan khawatir dengan Shen Gao Xing yang mengambil 2 janda bawahannya menjadi selir. Tapi ternyata malah aku sendiri yang ada di sini.
"Bangkitlah. Nasi sudah menjadi bubur. Yang terpenting kita harus dapat bertahan di sini dengan baik."
Aku harus mulai memikirkan apa yang harus aku lakukan di Kediaman Jenderal sebagai First Wife si brengsek Shen itu. Meskipun aku tidak menyukainya, namun sekarang hidupku ada di tangannya. Dan sekarang aku berada sangat jauh dari Ibukota. Aku harus memikirkan cara bagaimana mendapatkan informasi apa yang terjadi di Ibukota.
=====
Seharian ini aku bersama dengan Bai Wei Wei melakukan pendataan atas mas kawin yang aku miliki sekarang. Setidaknya aku perlu mengetahui seberapa banyak kekayaan yang aku miliki. Namun ternyata hasilnya mengecewakan, itu semua masih kurang untuk memastikan keamanan perjalananku kembali ke Ibukota.
Tak lama tiba-tiba si brengsek Shen masuk ke kamarku. Dia menatap tajam ke Bai Wei Wei, sehingga segera Bai Wei Wei keluar ruangan. Setelah Bai Wei Wei keluar ruangan, Shen Gao Xing menggendongku dan melemparku dengan kasar ke tempat tidur. Bajingan ini membuka pakaianku dengan kasar, bahkan dia merobeknya. Dia benar-benar seperti monster yang kelaparan untuk memakan aku hidup-hidup.
Meskipun awalnya aku merasa tidak nyaman dengan perlakukan bajingan ini. Tapi entah mengapa sentuhan membuat aku menggila juga. Aku pun merasa tidak mau kalah dengan kegilaan dan keliaran bajingan ini. Aku yang sudah memiliki banyak pengalaman, pastinya paling mengerti apa yang diharapkan seorang pria. Aku akan membuat bajingan Shen ini menjadi monster gila yang tidak dapat menahan kewarasannya, aku akan membuatnya menginginkan aku lagi dan lagi.
Akhirnya aku menemukan satu hal yang aku yakin menang telak dari si brengsek Shen ini. Aku akan membuatnya selalu kalah di tempat tidur. Dia hanya akan jadi pecundang terus menerus di hadapanku sekarang.
=====
Sudah 2 bulan aku berada di kediaman Jenderal. Tidak tahu mengapa aku selalu tidak memiliki nafsu makan dan merasa mual, sehingga aku hanya formalitas menemani Selir Jiang dan Selir Xi sarapan bersama. Selanjutnya aku kembali ke kamar untuk tidur dan setelahnya akan berlatih yoga di kamar. Dengan bantuan Bai Wei Wei yang keluar mencarikan bahan-bahan yang aku butuhkan, aku men-design dan menjahit untuk pakaian yang aku gunakan untuk berlatih yoga dan juga pakaian yang aku gunakan di malam hari.
Si brengsek Shen itu datang ke kamarku setiap malam tanpa absen dan kami bersama semalaman suntuk, si brengsek itu memang memiliki vitalitas yang luar biasa karena dia bisa baru berhenti ketika hampir menjelang pagi. Selain itu selama 2 bulan ini aku merasa kram perut. Apakah ini akibat dari berhubungan seks yang terlalu sering?
2 bulan ini aku benar-benar merasa tidak nyaman. Aku tidak punya nafsu makan dan sering merasa mual pusing. Tapi yang membuat aku kesal, aku merasa baik-baik saja kalau ada si brengsek Shen. Apa ini karena perubahan hormon yang mengambil alih logika?
Buttler Yang baru saja menginformasikan laporan keuangan dan rencana penggunaan untuk bulan yang akan datang kepadaku. Aku memeriksa kembali dan mengangguk setuju atas apa yang disampaikan oleh Buttler Yang.
Seorang Jenderal Agung seperti si brengsek Shen ini membiarkan aku mengatur rumah tangga namun tidak mengizinkan aku memegang kunci keuangan. Dia hanya mengizinkan aku memeriksa laporan keuangan dan memeriksa rancangan anggaran yang dibuat oleh Buttler Yang. Kunci keuangan masih dipegang oleh si brengsek itu. Tapi setelah dipikir-pikir itu masih lebih baik daripada dia menyerahkannya kepada salah seorang selirnya. Hal ini akan membuat aku kehilangan posisi di kediaman Jenderal ini.
Beberapa hari setelah di kediaman ini aku juga menyadari bahwa Selir Xi mengalami baby blues bahkan ini sudah kali kedua dirinya ingin membunuh bayinya sendiri, untunglah Bai Wei Wei melihatnya. Aku pun dengan pengetahuan CPR standard ku akhirnya bisa menyelamatkan bayi mungil ini dan sekarang aku membawa Shen Hua ke sisiku. Setidaknya setelah hampir 2 bulan ini terlihat bahwa Selir Xi terlihat semakin membaik. Berhubung Shen Hua lahir dalam kondisi premature, tubuhnya lebih lemah dibandingkan bayi seumurnya. Untung pengetahuan medisku pun masih aku ingat. Dengan obat-obatan yang terbatas sekarang ini, aku harus dapat meningkatkan imunitas Shen Hua. Namun bagaimanapun untuk bayi premature yang baru mau 3 bulan, obat yang paling mujarab adalah air susu ibunya. Oleh sebab itu, aku berusaha menaikkan mood Selir Xi dengan mengajak berkebun di taman yang aku buat. Aku juga mengajak Selir Jiang namun tampaknya Selir yang satu ini masih memiliki aura Nona Besar angkuh yang menyebalkan.
Apa yang aku lakukan ini sepertinya didengar si brengsek Shen dan membuat point positif di mata pria itu. Suatu malam tiba-tiba pria itu berterima kasih karena apa yang aku lakukan untuk Shen Hua dan Selir Xi. Sejak malam itu, si bajingan Shen itu lebih gentle dibandingkan malam-malam sebelumnya.
=====
Aku terkejut melihat Shen Gao Xing masuk ke kamarku dengan wajah yang sangat menyeramkan. Tak lama aku melihat Xiao Lin membawa masuk Bai Wei Wei.
"Ada apa ini?"
Shen Gao Xing meletakkan secarik kertas di atas meja. Aku segera mengambil kertas itu dan membacanya. Ternyata itu surat rahasia ke kediaman Perdana Menteri Lu.
Gawat!!! Jangan-jangan Shen Gao Xing menganggap aku ini mata-mata. Dia sekarang mempunyai alasan yang kuat untuk membunuhku.
"Jenderal Shen, Nyonya tidak tahu menahu tentang ini. Beliau dipaksa untuk datang ke kediaman Jenderal oleh Tuan Besar Lu. Anda ingat bagaimana Nyonya tiba dalam kondisi tidak sadar? Nyonya bahkan tidak tinggal di kediaman Perdana Menteri Lu. Anda pasti dapat dengan mudah memastikan kebenaran cerita ini."
Shen Gao Xing tampak seperti percaya dengan perkataan Bai Wei Wei yang membebaskan aku dari masalah ini.
"Jenderal Shen..."
Bai Wei Wei tampak memberi kode ke diriku untuk tidak ikut campur. Namun bagaimana aku bertahan di kediaman Jenderal tanpa Bai Wei Wei? Dia satu-satunya yang dapat membuktikan jati diriku sebenarnya, serta dia pastinya yang bisa membantuku kembali normal.
"Nyonya, hamba berterima kasih untuk semua kebaikan Anda selama ini. Hamba tahu bahwa Nyonya sangat baik hati dan tidak tega. Tapi Nyonya masih harus menjaga Nona Shen Hua dan bayi dalam kandungan Nyonya."
Apa? Bayi?
Aku pun segera memeriksa nadiku. Aku benar-benar terkejut bahwa benar saja bahwa ini adalah nadi dari wanita hamil. Seharusnya aku menyadari bahwa aku mungkin saja hamil karena kondisiku 2 bulan ini menunjukkan morning sickness yang luar biasa. Namun mengapa selama 2 bulan trimester pertama ini aku tidak ada masalah dengan aktivitas seks aku bersama dengan Shen Gao Xing?
"Bawa wanita ini ke penjara dan pastikan apa saja informasi yang telah ia kirimkan ke Kediaman Perdana Menteri." Shen Gao Xing memberikan perintah ke Xiao Lin, "Panggilkan juga Xiao Wen."
Xiao Wen? Aku mengingat-ingat bahwa Xiao Wen adalah tabib militer yang juga teman baik Shen Gao Xing. Aku sering melihatnya setiap kali di akademi, Du Wen adalah putra dari Tabib Istana Du.
Tak lama pengasuh Shen Hua tampak panik berlari ke arahku.
"Nyonya, Shen Hua demam."
"Segera bawa Shen Hua ke sini."
Pelayan itu segera berlari keluar, ke ruangan sebelah dan segera membawa kembali Shen Hua yang rewel menangis dan memberikan bayi mungil itu ke dalam gendonganku.
"Mama Wu bisa meninggalkan Shen Hua disini. Kemudian coba perhatikan apakah Selir Xi memungkinkan untuk menyusui Shen Hua."
Setelah mendengar instruksi, pengasuh Shen Hua tampak segera berlari ke arah ruangan Selir Xi.
Aku segera membawa Shen Hua ke ruangan dalam. Aku membuka baju Shen Hua dan bajuku sehingga aku dapat skin to skin dengannya. Setelah sekitar 2 menit aku memeluk Shen Hua dan skin to skin dengannya, akhirnya Shen Hua berhenti menangis dan mulai tertidur.
Tak lama pengasuh Shen Hua masuk kembali. Ia sedikit takut karena saat membuka ruangan ada Jenderal Shen yang tampak diam menakutkan.
"Bagaimana? Apakah Selir Xi bisa menyusui Shen Hua?"
Sang pengasuh tampak ragu-ragu untuk menjawab, sambil melihat ke arah Jenderal Shen.
"Dia ada di sana, kau masuk saja."
Sang pengasuh segera masuk ke ruangan dalam kamarku dan berbisik memberi tahu bahwa air susu milik Selir Xi sedang tidak keluar.
"Baiklah. Ambillah beberapa pakaian milik Shen Hua dan bawa ke sini. Sampai demamnya turun, biarkan Shen Hua tetap di sini."
Pengasuh Shen Hua menganggukkan kepala dan perlahan keluar dari ruangan dalam dan berjalan hati-hati melewati Jenderal Shen.
20 menit kemudian Xiao Lin datang bersama dengan Xiao Wen.
"Xiao Wen sudah tiba."
Aku menurunkan keranda ranjangku.
"Tuan Muda Du silahkan. Maafkan saya tidak memungkinkan turun dari ranjang, aku sedang menggendong Shen Hua."
Du Wen masuk ke ruangan dalam kamarku dan memeriksa nadiku. Setelahnya dia segera berjalan keluar menemui Jenderal Shen.
"Selamat Lao Shen!!! Istrimu hamil kembar 3."
Kembar 3? Aku benar-benar tidak menyangka bahwa aku begitu subur sehingga akan kembar 3 sekaligus seperti sekarang.
"Apa kau yakin?"
"Aku sangat yakin. Kehamilan istrimu sudah berusia 2 bulan."
"2 bulan? Berarti..."
"Wah kau benar-benar hebat Lao Shen. Kau langsung tepat sasaran di malam pengantinmu!!!"
"Tapi saat itu aku dalam pengaruh obat? Apakah tidak akan menjadi masalah?"
"Jika aku periksa dari denyut nadi istrimu, semuanya sehat. Ketiga putramu sehat dan kuat."
"Sehat dan kuat..."
Anak di dalam kandunganku memang benar-benar sehat dan kuat, meskipun aku dan Shen Gao Xing memiliki aktivitas seks brutal setiap malam, tapi mereka sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda fleks pendarahan atau keguguran.
"Lao Shen, kau harus memperlakukan istrimu dengan baik. Dia mengandung anak laki-lakimu bukan hanya satu tapi 3 anak laki-laki sekaligus."
"Kenapa kau tidak sekalian periksa Shen Hua juga?" tanya Shen Gao Xing kepada Du Wen.
"Shen Hua sekarang tertidur di pelukan saya. Tuan Muda Du, silahkan kalau ingin memeriksanya." aku memanggil Xiao Wen untuk ke ruangan dalam kamarku.
Aku sudah merapikan pakaianku dan pakaian Shen Hua. Aku menggendongnya keluar dari tempat tidur dan membiarkan Xiao Wen memeriksa Shen Hua.
"Shen Hua lahir premature, kondisi fisiknya tidak sama dengan bayi pada umumnya. Apalagi Shen Hua masih berusia 3 bulan, aku pribadi tidak berani memberikan ramuan obat kepadanya."
Aku tersenyum menatap Xiao Wen.
"Terima kasih, Tuan Muda Du. Saya akan mencoba dengan apa yang saya ketahui di kampung halamanku dulu."
"Xiao Wen!!!"
Jenderal Shen tampak enggan membiarkan aku hanya bersama dengan Xiao Wen di ruangan dalam kamarku. Xiao Wen pun akhirnya keluar dari kamarku bersama-sama dengan Jenderal Shen.
=====
Sejak malam itu, Jenderal Shen tidak pernah kembali ke Kediaman Jenderal. Dan karena Shen Hua sakit demam, aku memang teralihkan dengan merawat kondisi kesehatan Shen Hua. Aku juga berusaha menjaga mental Selir Xi sehingga dia dapat menghasilkan air susu untuk Shen Hua karena sesungguhnya air susu ibu merupakan obat alami terbaik untuk bayi.
Selama 1 bulan ini, Jenderal Shen seperti menyembunyikan dirinya di Pangkalan Militer. Aku sendiri karena harus memastikan kebutuhan selama masa kehamilan Selir Jiang yang sudah memasuki 7 bulan, trimester ketiganya. Aku juga masih harus menjaga kesehatan mental Selir Xi karena baby blues-nya. Serta merawat Shen Hua. Aku benar-benar tidak dapat mencari tahu bagaimana kabar selanjutnya Bai Wei Wei setelah dibawa pergi oleh Xiao Lin.
Untung saja memasuki bulan ke-3 kehamilanku, aku sudah tidak mual dan pusing lagi seperti sebelumnya. Namun aku harus akui bahwa aku merindukan aktivitas seks bersama dengan Jenderal Shen, aku merindukan pelukannya sebelum tidur. Akhirnya selama 1 bulan ini aku membiarkan Shen Hua tidur bersamaku, berhubung aku juga insomnia.
Suatu hari aku menyadari bahwa payudaraku basah karena air susu. Aku menganggap hal ini merupakan hal yang baik setidaknya Shen Hua dapat meminum air susu milikku. Mungkin saja dengan begini, dapat meringankan beban mental Selir Xi.
Di minggu ke-12 kehamilanku ini, bukan hanya payudaraku sudah menghasilkan air susu, baby bump ku juga mulai terlihat. Aku juga mulai memakai pakaian-pakaian yang nyaman, termasuk supaya aku nyaman dapat menyusui Shen Hua. Aku menghabiskan waktuku dengan men-design pakaian yang aku inginkan dan sekarang aku sudah mempunyai seseorang untuk menjadi penjahit polanya, aku hanya akan melakukan finishing dengan menambahkan sulaman.
Setelah Bai Wei Wei tidak ada disisiku, aku sangat tergantung dengan Mama Wu dan Buttler Yang. Tapi aku lebih sering menghabiskan waktuku dengan Mama Wu.
"Nyonya, kemampuan tangan Anda lebih mahir dibandingkan para pembuat baju di luar sana. Anda membuat apa yang Nyonya butuhkan dengan baik." kata Mama Wu yang melihat aku sedang menyulam gaun malam menyusui-ku sedangkan dirinya menggoyang-goyang tempat tidur Shen Hua.
"Setidaknya aku membutuhkan pakaian yang memudahkan aku dapat menyusui Shen Hua. Beberapa bulan ke depan, masih ada 3 lagi yang harus aku urus. Jadi aku tidak boleh direpotkan dengan urusan pakaian."
"Menurut saya, Nyonya dapat memanggil Wet Nurse untuk Nona Shen Hua. Nyonya tidak perlu menyusui Nona Shen Hua sendiri."
"Mama Wu, apakah Mama Wu mau bertanya mengapa aku tidak mengizinkan Selir Xi memanggil wet nurse untuk Shen Hua?"
Mama Wu terlihat malu-malu karena sepertinya pertanyaanku itu adalah pertanyaan yang disimpannya diam-diam di dalam hati.
"Sebenarnya aku mengharapkan Selir Xi dapat tetap menyusui Shen Hua. Aku berharap dengan begitu dia dapat perlahan sembuh. Selain itu dengan Selir Xi menyusui Shen Hua, aku harap antara dirinya dan Shen Hua akan ada koneksi batin. Bagaimanapun Shen Hua adalah bukti nyata cinta antara Selir Hua dengan ayah Shen Hua. Aku tahu Selir Xi masih sering merindukan ayah Shen Hua, tapi setidaknya Selir Xi kuat bertahan hidup untuk Shen Hua."
"Menurut saya, seharusnya Selir Xi menyadari bahwa dirinya sekarang adalah Selir kediaman Shen. Jenderal Shen sudah berbaik hati menerimanya dan Shen Hua di kediaman Shen. Selain menangisi mendiang ayah Nona Shen Hua, Selir Xi melupakan hal lainnya. Bahkan sekarang malah Anda sendiri yang menyusui Nona Shen Hua."
"Mama Wu, Shen Hua menggunakan nama keluarga Shen, dia adalah 1st Miss Keluarga Shen. Meskipun bukan aku yang melahirkannya, tapi aku tetap adalah Ibu Shen Hua, maka tidak ada salahnya aku menyusui Shen Hua."
"Nyonya, umumnya Noble Lady lainnya sangat enggan menyusui bayi mereka sendiri karena menyusui akan merusak tubuh. Hamba harus akui bahwa Nyonya memiliki tubuh ideal idaman para wanita, namun jika Nyonya menyusui bisa saja itu akan merusak tubuh ideal Nyonya."
"Mama Wu, aku sudah dianugerahi payudara dengan susu yang dapat menyusui, berarti aku harus memberikannya. Malah jika aku tidak membiarkan susunya keluar secara alami, itu yang akan membuat aku sakit. Aku pernah membaca buku kesehatan bahwa ada penyakit berbahaya yang disebabkan benjolan di payudara karena susu yang ada di dalam sini tidak dikeluarkan maksimal. Selain itu, untuk bayi yang lahir premature seperti Shen Hua, air susu Ibu merupakan obat paling mujarab." Aku menatap Shen Hua yang tidur di gendonganku, "Lihat saja bagaimana Shen Hua terlihat lebih baik. Aku yakin berat badan dan panjangnya akan segera bertambah."
"Salam hormat, Jenderal Shen..." terdengar suara pelayan di pintu ruanganku.
Tanpa kusadari ternyata Shen Gao Xing sudah berada di luar kamarku. Aku tidak tahu sejak berapa lama dia berada di sana dan mendengar percakapanku dengan Mama Wu. Aku membuka pintu kamarku.
"Salam hormat, Jenderal Shen..." aku menyapanya sama seperti semua orang menyapanya.
"Mama Wu, bawa Shen Hua ke kamar sebelah, biarkan dia tidur di sana." kata Shen Gao Xing berjalan masuk ke dalam ruangan kamarku.
Pengasuh Shen Hua segera menggendong Shen Hua pergi dan seluruh pelayan lainnya juga ikut keluar dan menutup pintu.
Jenderal Shen menatapku tajam dari atas sampai bawah. Karena aku baru menyusui Shen Hua, aku hanya memakai pakaian menyusui yang aku buat. Melihat pandangannya itu seperti membuatku seperti merasa kena setrum listrik dan tanpa aku sadari pakaianku basah karena air susu dari payudaraku.
"Dadamu..."
Aku menghampiri Jenderal Shen dan membuka pakaianku di atasnya.
"Apakah Jenderal Shen ingin mencobanya juga?"
Aku mendekatkan payudaraku yang basah itu di depan Shen Gao Xing sambil aku sedikit mendorong Jenderal Shen mendekat. Meskipun awalnya kaget, kemudian Shen Gao Xing mulai menghisap seperti Shen Hua yang kelaparan.
Jenderal Shen kemudian bangkit berdiri dan menggendong aku ke tempat tidur. Shen Gao Xing mulai mencium bibirku dan tangannya mulai menjelajah tubuhku. Aku benar-benar merindukan keintiman ini. Tapi tiba-tiba Jenderal Shen berhenti ketika menyadari baby bump yang sudah terlihat.
Aku menariknya kembali dan kali ini aku berada di atas tubuh kekar Jenderal Shen.
"Mereka ini kuat dan sehat. Jenderal Shen mengingat bahkan 2 bulan pertama sekalipun mereka tetap aman. Mereka malah sekarang merindukan Jenderal Shen selama 1 bulan ini."
Aku menarik tangan Jenderal Shen untuk merasakan baby bump ku ini.
"Mereka ingin menunjukkan bagaimana lincahnya mereka menendang dan menggeliat di dalam sini."
Selagi Jenderal Shen masih takjub dengan apa yang dia rasakan, aku segera menyerang mencium bibirnya. Aku benar-benar rindu dengan ciuman pria ini. Sentuhan tanggannya yang kasar di seluruh tubuhku membuat diriku semakin bersemangat.
=====
Setelah 1 bulan absent akhirnya aku mendapatkan kembali kepuasan seks ku bersama dengan Shen Gao Xing. Dan untuk sekarang ini tekniknya sudah lebih baik dibandingkan dengan malam pengantin.
Sejak malam itu, Jenderal Shen mulai kembali rutin pulang ke Kediaman Shen. Dan mau tidak mau Shen Hua harus kembali tidur di kamar sebelah bersama dengan Mama Wu. Jenderal Shen bahkan sekarang setidaknya kembali sebelum jam makan malam sehingga sudah 2 hari ini pria itu selalu makan malam bersama denganku. Shen Gao Xing sepertinya akhirnya mengetahui aku sendiri yang membuat makananku di dapur.
"Apa kau masih merasa mual?"
"Dibandingkan 2 bulan pertama, pastinya sekarang sudah semakin membaik. Ditambah lagi jika saya yang memasaknya sendiri maka akan terasa lebih baik."
"Apakah kau ingin menggantikan orang-orang di dapur?"
"Tidak perlu. Saya juga menikmati sarapan dan makan siang yang mereka persiapkan. Saya hanya mempersiapkan makan malam, hanya untuk memastikan asupan yang diperlukan cukup kualitasnya. Orang-orang dapur adalah orang yang dapat diandalkan, mereka dapat mengikuti dengan baik diet meal yang saya persiapkan untuk Selir Jiang dan Selir Xi."
"Jika ada yang kau butuhkan, beritahu Buttler Yang."
"Baik. Ada beberapa hal yang saya perlukan. Untuk mempermudah saya akan menggambarkannya dan memberikannya ke Buttler Yang."
Kemudian terdengar suara tangis Shen Hua dari kamar sebelah. Aku pun segera menghentikan makanku dan segera berdiri.
"Lanjutkan makannya. Biarkan Mama Wu yang menemani Shen Hua."
"Tadi saat waktunya menyusui, Shen Hua masih tidur. Sekarang ini Shen Hua pasti merasa haus."
"Kau juga perlu makan. Sekarang ada 3 bayi di dalam kandunganmu dan kau masih harus menyusui juga. Habiskan dulu makananmu."
Akhirnya aku segera menyantap makananku. Aku tidak tenang mendengar suara tangisan Shen Hua.
"Jangan terburu-buru makannya. Kau juga perlu belajar jangan terlalu panik mendengar suara tangis Shen Hua."
"Sepertinya saya mengerti penyebab Selir Xi mengalami stress pasca melahirkan. Selir Xi kehilangan suami namun belum selesai mendiang harus diganggu dengan tangisan Shen Hua."
Dasar!!! Pengaruh hormon sialan!!! Mengapa aku lemah begini?!?! Mengapa aku malah menangis karena ini?!?!
Shen Gao Xing menarikku untuk menatapnya. Tak diduga Shen Gao Xing mencium mataku yang sudah basah karena air mata.
"Terima kasih, Jenderal Shen."
Shen Gao Xing malah mencium bibirku. Aku pun sebenarnya sedikit merasakan risih karena kami sedang makan, tidak terlalu segar. Tapi si brengsek Shen ini malah menggendongku ke tempat tidur.
"Fokus denganku!!!!"
Shen Gao Xing tampak sangat mengintimidasi diriku. Si brengsek ini mau aku fokus ke dirinya dan melupakan tangisan Shen Hua. Akhirnya mau tidak mau aku menuruti permintaan si cabul ini.
Bisa-bisanya masih jam segini langsung minta jatah.
Aku juga menemani Shen Gao Xing mandi malam ini. Karena sekarang sudah sering turun hujan, jubah, pakaian hingga sepatu Shen Gao Xing sangat kotor.
=====
Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 1 Minggu, Butter Yang berhasil menemukan barang-barang yang aku minta. Sepertinya Buttler Yang benar-benar kerja keras untuk memenuhinya dalam waktu singkat.
Berhubung tidak ada Bai Wei Wei disisiku, aku harus membuat hidupku semakin mudah dan nyaman sebelum akhirnya aku kembali. Apalagi sekarang aku harus hamil, kembar 3. Ke depannya pastinya tidak akan mudah. Aku harus mempersiapkan diriku dalam masa kehamilan ini, memastikan aku dapat melahirkan dengan lancar.
Ternyata pengalaman kerja serabutan aku dulu benar-benar sangat berguna sekarang. Pertama aku membuat toilet untukku, aku akan semakin sering ke toilet selama masa kehamilan ini. Apalagi ini kehamilan kembar, semakin lama ruang gerakku akan terbatas. Selanjutnya aku harus mempersiapkan lebih matang lagi untuk asupan yang diperlukan selama kehamilan serta periode aku menyusui ini. Untuk menjamin ketersediaan di masa akan datang, aku juga mempersiapkan beberapa bibit dan menanamnya di kebun yang aku buat di belakang kamarku.
Sebagai bentuk terima kasih kepada si brengsek Shen, aku membuat sepasang sepatu bots supaya dapat dipakai selama di barracks. Setelah 2 Minggu proses pembuatan dan juga berkali-kali memastikan bahwa sepatu ini akan tahan air dan bisa aman dipakai, selanjutnya aku meminta tolong Buttler Yang memberikan kepada Shen Gao Xing.
Tak disangka di malam harinya, tanpa bicara apapun. Aku yang sedang menyulam untuk membuat sepatu Shen Hua, tiba-tiba si pervert Shen datang dan langsung menggendongku ke atas tempat tidur sambil mencium bibirku. Kemudian dengan gentle, si brengsek ini membuka pakaianku sehingga payudaraku ter-ekspose. Si brengsek ini sudah lihai membuka gaun tidur menyusui-ku, tapi untunglah dia tidak merusakkannya.
Aku juga bersyukur dengan tubuhku ini. Meskipun Shen Hua dan Shen Gao Xing rutin meminum susu dari payudaraku sekitar 3 Minggu ini, tapi puting payudaraku tetap berwarna merah muda. Selain itu, tidak ada stretch mark di bagian perutku, mungkin juga karena usia kandunganku mungkin baru memasuki Minggu ke-15. Aku sendiri menilai bahwa penampilanku sangat menarik meski dalam keadaan perut yang membesar seperti ini.
Perlahan si cabul ini mengatur aku duduk di atas pangkuannya dan kemudian dia mulai meminum air susuku. Setelah sepertinya puas, dia mulai mencium leherku dan bagian belakang telingaku serta sambil semakin menekanku, semakin mendekat dengan tubuhnya hingga akhirnya kami sama-sama mencapai klimaks kenikmatan.
Setelah itu, Shen Gao Xing membiarkan aku yang sudah naked tidur di pelukannya.
"Aku sudah mencobanya. Sepatu itu benar-benar berguna di musim hujan akhir-akhir ini. Airnya tidak masuk ke dalam. Selain itu lebih mudah membersihkan kotorannya."
Shen Gao Xing mencium keningku dan kemudian memelukku di dalam pelukannya.
"Tadi ada longsor di dekat daerah penduduk desa. Aku dan para tentara membantu warga membersihkan jalanan sehingga membuka akses warga keluar masuk."
"Jika Jenderal Shen ingin sepatu bots itu bagi para tentara lainnya sehingga memudahkan saat di musim hujan sekarang ini, saya akan memberikan designnya dan Jenderal Shen dapat mencari seseorang untuk membuatnya."
Pria ini menatap aku tak percaya setelah mendengar yang aku sampaikan kepadanya.
"Itu adalah sepatu tahan air. Jadi memang sangat bagus dipakai pada saat musim hujan seperti sekarang ini."
Shen Gao Xing kembali mencium bibirku sambil mengelus-elus baby bump milikku. Pria itu menatapku kembali. Jujur saja bulu kudukku berdiri karena aku melihat pandangan yang tidak biasa dari Shen Gao Xing, pandangan seorang yang menjadi bodoh karena cinta.
Tak mungkin si cabul Shen jatuh cinta padaku bukan?
Kalau saja dia tahu aku ini siapa?!?
"Tutuplah matamu. Mari kita beristirahat. Aku sangat letih."
Kalau memang seharian letih di luar, kenapa masih saja minta jatah?!?
Aku kadang-kadang suka tidak mengerti logika si cabul Shen. Tapi ya sudahlah, aku pun sudah letih memikirkannya.
=====
Kandunganku sudah memasuki Minggu ke-16. Setelah melewati trimester pertamaku, perubahan kondisi baby bump ku makin terlihat jelas. Aku juga harus direpotkan dengan semakin sering buang air kecil dan lebih sulit buang air besar.
Akhirnya aku pun harus menambahkan asupan asam filofat dan kandungan nutrisi lainnya di dalam makananku. Aku sekarang ini semakin menambah periodik makan dengan tipe makanan yang berbeda-beda. Aku selalu merasa lapar, berkali-kali lipat dengan Selir Jiang yang juga sedang hamil.
Akhir-akhir ini sepertinya nafsu makanku sangat baik. Hari ini aku sangat ingin semangkuk bubur manis kacang hijau dan kacang merah, akhirnya aku memasaknya dari hasil panen kebunku. Puas dengan rasa yang aku rindukan, aku juga membagikan kepada para pelayan di ruanganku, kemudian mengirimkan kepada Selir Jiang dan Selir Xi. Akhirnya aku pun meminta Buttler Yang mengantarkan bubur manis ini ke Shen Gao Xing. Ini karena Mama Wu mengingatkan bahwa si brengsek Shen itu sangat menyukai bubur manis.
Namun kemudian pelayan kembali dan menyampaikan bahwa Shen Gao Xing sedang mengatasi para pengungsi yang terkena dampak longsor.
Mendengar itu, aku memerintahkan Buttler Yang mengeluarkan beberapa beras dan beberapa orang dapur untuk membuat posko darurat. Kemudian meminta Mama Wu mencari banyak selimut hangat yang sudah lama tidak digunakan namun masih bagus untuk juga diberi ke pengungsi.
Buttler Yang dan Mama Wu segera bergerak melakukan apa yang aku perintahkan.
=====
Untunglah aku bisa menyalurkan pengetahuan medisku di saat seperti ini. Kondisi pengungsi dapat dengan mudah menimbulkan wabah. Oleh sebab itu, aku segera memintah para pelayan kediaman Shen dan beberapa tentara membantuku di posko penampungan.
Untunglah ketiga kembar di kandungan ini bisa diajak kerja sama olehku. Aku menyibukkan diriku di posko penampungan sementara Shen Gao Xing mengatasi longsor dan memastikan pencegahan longsor lainnya.
Setelah dari posko penampungan, aku masih ke dapur untuk membuat makan malam, aku sedang mau makan steam ikan ditambahkan tofu udang buatanku serta rebusan sayur bayam. Pada saat aku sedang bersiap untuk menyantap makan malamku, akhirnya Shen Gao Xing tiba di kamarku. Si brengsek ini langsung duduk di sebelahku tanpa basa basi dan memberikan isyarat para pelayan untuk meninggalkan kami.
Setelah pelayan keluar ruanganku, mau tidak mau aku yang melayani sang Tuan Besar Shen ini. Aku meletakkan satu per satu hidangan di hadapannya, kemudian membiarkan pria ini mencicipinya. Tapi nyatanya dia minim reaksi. Pria ini menyantap apa yang aku sajikan di hadapannya.
Karena di ruangan itu terasa sangat sunyi, akhirnya aku mencari topik pembicaraan.
"Besok adalah hari ulang tahun Selir Xi. Jadi, saya tidak akan mengunjungi posko pengungsian. Saya akan merayakan ulang tahun Selir Xi di rumah. Aku harap dengan merayakan Ulang Tahun dengan bahagia, kondisi Selir Xi akan semakin membaik." kataku sambil mengambil sayur bayam dan meletakkannya di piringku.
"Kau tidak perlu sibuk memasak, minta saja Buttler Yang mempersiapkannya."
"Baik, saya akan meminta Buttler Yang mempersiapkannya. Namun sebenarnya saya tidak tahu menahu bagaimana mempersiapkan acara, biasanya Bai Wei Wei..."
Tanpa kusadari aku menyinggung mengenai Bai Wei Wei.
"Maaf. Tanpa sadar saya menyinggung Bai Wei Wei. Sejak saya ada, dia adalah orang pertama yang baik kepada saya, saya mengingat kebaikannya. Bai Wei Wei..."
"Jangan bicarakan soal pengkhianat itu. Bai Wei Wei mengaku bahwa sebelum kau dibawa ke sini, kau hidup sendirian dan dikucilkan di rumah mungil di dekat perbatasan sini. Perdana Menteri Lu baru mengingat dirimu saat dia membutuhkan seseorang yang harus dikorbankan. Jika misi ini gagal, setidaknya tidak masalah jika akhirnya kau mati di perbatasan utara. Aku tidak menyangka, kau selama ini diperlakukan buruk seperti itu."
Aku tidak tahu cerita apa yang dikarang oleh Bai Wei Wei tentang diriku.
"Tidak perlu membicarakan itu lagi. Sekarang saya disini dalam keadaan baik-baik saja. Saya mengakui bahwa apa yang dilakukannya tidak benar dan tidak setia kepada Kediaman Shen, namun jika melihat dari sisi yang lain, Bai Wei Wei juga hanya seorang hamba Kediaman Perdana Menteri Lu." kataku sambil tersenyum.
"Jangan memaksa dirimu sendiri mentertawakannya. Kau terlihat sangat jelek seperti itu!!"
"Saya sekarang ini sangat beruntung memiliki Jenderal Shen di belakang saya. Ini keberuntungan saya menjadi First Wife kediaman Shen. Oleh sebab itu, saya mengharapkan Jenderal Shen setidaknya dapat sempat hadir untuk makan bersama dengan Selir Jiang dan Selir Xi. Mereka adalah Selir Jenderal Shen, namun sejak saya masuk ke Kediaman Jenderal, Jenderal Shen hanya menemani saya. Saya takut dikira menjadi istri pencemburu dan memonopoli Jenderal. Selir Jiang sedang hamil tua dan Selir Xi sedang dalam masa pemulihan pasca melahirkan. Jika memungkinkan Jenderal Shen dapat sesekali mengunjungi kamar mereka."
Si brengsek Shen memandangiku lama. Aku mengira-ngira apa yang ada di pikirannya.
"Selir Jiang dan Selir Xi adalah istri dari mendiang bawahanku. Aku membawa mereka masuk ke Kediaman Shen untuk melindungi keturunan mereka, tapi yang pasti aku tidak akan menyentuh wanita dari saudaraku sendiri."
"Saya mengerti. Saya akan berusaha sebaik mungkin sharing beban Jenderal Shen dalam mengurus kebutuhan Selir Jiang dan Selir Xi. Kalau begitu tidak ada salahnya untuk makan bersama sebagai keluarga, dengan begitu akan membuat Selir Xi bahagia di Hari Ulang Tahunnya..."
Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah ruangan Selir Xi.
"Jenderal, Selir Xi bunuh diri." kata Xiao Lin melapor setelah sebelumnya dia segera berlari ke arah teriakan seorang pelayan.
Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar. Mengapa Selir Xi akhirnya memutuskan mengakhiri nyawanya sendiri? Bukankah dia sudah semakin membaik?
"Nyonya, Nona Shen Hua demam kembali." kata Mama Wu sambil membawa Shen Hua yang sudah menangis kencang.
"Kau urus saja Shen Hua." kata Jenderal Shen kepadaku sebelum pergi.
"Nyonya, tidak baik untuk wanita hamil melihat jenazah orang yang sudah meninggal. Sebaiknya Nyonya menemani Nona Shen Hua disini." kata Xiao Lin sebelum pergi mengikuti Jenderal Shen.
Jenderal Shen melarang aku yang hamil 4 bulan dan Selir Jiang yang hamil 8 bulan menghadiri pemakaman Selir Xi. Aku pribadi juga harus mengurus Shen Hua yang demam, mungkin Shen Hua mengalami kontak batin, menyadari bahwa saat itu ia telah menjadi seorang yatim piatu.
Selama 3 hari 3 malam aku benar-benar selalu menggendong Shen Hua di pelukanku, dia benar-benar manja. Setiap kali Mama Wu mengambilnya dari gendonganku, dia seakan-akan tahu dan segera menangis menyedihkan. Akhirnya aku pun selalu menggendongnya dalam pelukanku dan melakukan skin to skin supaya panasnya turun.
Pada malam ke-4, Jenderal Shen masuk ke kamarku. Tampaknya dia melihatku dengan wajah yang khawatir.
"Ini sudah malam ke-4, sebaiknya kau memberikan Shen Hua bersama dengan Mama Wu malam ini."
"Nanti Shen Hua menangis lagi. Izinkan Shen Hua tidur bersama dengan saya malam ini, Jenderal Shen."
"Bukannya kau meminta aku menemanimu tidur tiap malam?"
Aku mengingat bahwa itu pembicaraan singkat kami sebelum tidur setelah akhirnya 1 bulan si brengsek Shen absent. Aku memang mengatakan bahwa aku menginginkan dia menemaniku tidur.
"Bolehkah Shen Hua tidur bersama dengan kita?"
Si brengsek ini tampak tidak setuju dengan usulanku.
"Sekarang dirimu butuh istirahat." Shen Gao Xing menatapku dengan tegas, seperti menunjukkan tidak ada ruang untuk negosiasi.
"Mama Wu..."
Mama Wu masuk ke dalam ruangan dan kemudian mengambil Shen Hua dari pelukanku.
Benar saja Shen Hua langsung menangis keras.
"Mama Wu, bawa Shen Hua keluar. Nyonya harus istirahat malam ini. Dan panggil Xiao Wen juga untuk memeriksa Shen Hua."
Aku masih terus melihat Mama Wu yang membawa Shen Hua keluar dari kamarku.
"Yuer, malam ini harus beristirahat dengan tenang."
Aku kaget mendengar panggilan pria di hadapanku ini. Mengapa dia memanggilku Yuer?
Shen Gao Xing menarikku tidur berbaring bersamanya.
"Tutup mata. Yuer harus beristirahat. Besok Yuer bisa mengurus Shen Hua kembali. Pokoknya malam ini Yuer harus benar-benar tidur dengan nyenyak."
Malam itu setelah 3 malam kurang tidur karena menjaga Shen Hua, aku akhirnya tidur di pelukan Shen Gao Xing.
Aku benar-benar berterima kasih karena Shen Gao Xing membiarkanku dapat tidur dengan nyenyak. Namun tetap saja aku terbangun pagi-pagi sekali dan segera ke kamar sebelah untuk melihat Shen Hua. Mungkin karena pengaruh hormon, aku menjadi sangat sensitif dan perasa. Sejak melihat kondisi Selir Xi dan Shen Hua saat pertama datang ke kediaman Jenderal, aku jatuh hati dengan bayi mungil ini. Apalagi sejak aku sendiri yang mulai menyusui Shen Hua.
"Nyonya... Nona Shen Hua menangis semalaman, akhirnya tertidur karena kelelahan menangis."
Aku menggendong Shen Hua. Rasanya sedih melihat matanya yang bengkak dan pipinya yang basah bekas air mata. Shen Hua ternyata terbangun dengan kemudian dia seperti menarik bajuku, tampaknya Shen Hua kehausan. Aku pun segera memberi akses ke Shen Hua untuk segera minum. Tampaknya bayi kecil ini marah karena aku membiarkannya menangis semalaman, dia menggigit payudaraku. Tapi aku membiarkannya karena melihat ini sangat menggemaskan.
"Ternyata Yuer disini."
Aku berbalik dan melihat Shen Gao Xing yang berjalan memasuki ruangan itu. Aku sudah memodifikasi semua pakaianku sehingga memudahkan aku menyusui Shen Hua bahkan jika ada orang lain. Aku juga sudah mempersiapkannya untuk Selir Jiang, beberapa Hari lalu aku memberikannya dan menunjukkan langsung cara pemakaiannya sehingga memindahkan Selir Jiang untuk memakainya.
"Apakah Jenderal Shen akan segera berangkat ke barracks?"
Jenderal Shen berjalan ke arahku.
"Mungkin Yuer mau membiarkanku kenyang dulu sebelum keluar rumah. Aku lapar."
Melihat senyum nakalnya akhirnya aku mengerti kode yang disampaikan si brandalan Shen ini.
"Saya akan mengembalikan Shen Hua tidur dulu. Kita kembali ke kamar kita."
Aku meletakkan Shen Hua dan menarik Shen Gao Xing keluar kamar.
"Mama Wu, Shen Hua sudah kenyang biarkan dia tidur."
Aku menarik Shen Gao Xing ke kamarku. Setelah menutup pintu kamar, aku langsung mencium bibirnya dan loncat di pelukannya. Dia kemudian meletakkanku di atas meja. Aku menarik wajahnya ke arah payudaraku dan membiarkanku menghisap air susu di bagian lain yang tidak dihisap oleh Shen Hua tadi. Aku sudah merasakan bagian bawahnya yang sudah mengeras dan aku membantunya mengeluarkannya, membantunya melampiaskan hasratnya. Aku menyukai kehidupan seks bersama Shen Gao Xing.
=====
"Jenderal Shen, bolehkah saya menjadikan Shen Hua sebagai ligitimate daughter?"
"Bukankah Shen Hua memang puteri Yuer? Bukankah anak yang dilahirkan Selir Jiang juga akan menjadi anak Yuer?"
Aku kemudian teringat dengan Selir Jiang yang sedang hamil 8 bulan. Jika aku mengangkat Shen Hua menjadi ligitimate karena Selir Xi sudah meninggal, kemungkinan besar aku dianggap pilih kasih. Aku harus adil juga dengan anak yang dilahirkan Selir Jiang.
"Benar juga. Bagaimanapun Shen Hua itu anak saya, meskipun bukan saya yang melahirkannya, namun saya yang membesarkannya."
Malam ini aku menemani Shen Gao Xing mandi bersama. Aku duduk di pangkuannya dan membiarkannya merasakan baby bump yang sudah semakin membesar di bulan ke-4 ini. Aku melihat Jenderal Shen merasa sangat semangat merasakan ketiga puteranya.
"Mereka sangat aktif. Mereka bertiga sering kompak menendang saya apalagi kalau saya sedang menggendong Shen Hua. Mereka bertiga pencemburu seperti ayahnya."
Shen Gao Xing membuatku berbalik untuk bisa memandangnya, dan langsung mencium bibirku.
"Yuer harus ingat. Sebelum Yuer menjadi Ibu mereka, Yuer adalah Istriku."
Aku tersenyum memandang Shen Gao Xing. Pria ini benar-benar sudah jatuh cinta denganku. Sepertinya aku harus mencoba untuk mencari informasi terkait ibu kota. Tapi ini masih kurang lebih 2 bulan setelah kejadian Bai Wei Wei. Aku harus menundanya dulu. Aku harus membuatnya benar-benar tidak bisa tanpa aku.
=====
Memasuki Minggu ke-17 kehamilanku, aku menambah asupan dengan susu dan memakan buah-buah dan kacang-kacangan sebagai snack. Untung saja, meski berkali-kali Aku makan banyak, aku tidak mengalami kenaikan berat badan signifikan, yang terasa semakin berat adalah perutku. Seandainya saja Aku bisa mengukur berat dan panjang ketiganya sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, aku masih di zaman yang tidak ada teknologi. Aku pun harus memastikan asupanku sehingga nanti proses melahirkan lancar dan tidak membahayakan nyawaku.
Baru saja aku minum segelas susu, Shen Gao Xing memasuki kamarku.
"Aku sudah menemukan semua yang Yuer minta ke Buttler Yang "
"Terima kasih, Jenderal Shen."
"Yuer, bisakah mengubah panggilan untukku?"
Aku memandang pria di depanku ini. Selama ini aku selalu memanggilnya 'Jenderal Shen' meskipun pria ini sudah mengubah panggilannya padaku menjadi lebih intimate. Aku berusaha memikirkan apa yang diinginkan pria ini dariku.
"Zhang Fu?"
Shen Gao Xing tersenyum tapi tampaknya dia masih kurang puas dengan panggilanku itu.
Shen Hua yang aku biarkan tidur di kotak bayinya di kamarku menangis. Aku pun segera ke arahnya dan menggendongnya, tampaknya bayi cantik ini terbangun karena buang air kecil. Aku menggantikan pakaiannya dan sebelum menggantikan pakaiannya, aku mengoleskan beberapa salep dan wewangian yang aku buat sendiri. Kemudian sambil menggendong Shen Hua, aku mengganti kain di kotak bayinya dengan yang baru. Pakaian dan kain kotor itu aku taruh di keranjang, namun saat aku ingin mengangkat keranjang itu, aku mendengar Shen Gao Xing memanggil Mama Wu untuk masuk ke kamar.
"Mama Wu, bawa Shen Hua kembali ke kamarnya dan bawa pakaian kotor itu keluar."
Mama Wu mengambil Shen Hua dari gendonganku dan memberi kode kepada pelayan yang lain membawa keranjang itu keluar kamar.
Setelah Mama Wu dan para pelayan keluar kamar, Shen Gao Xing menggendongku ke tempat tidur.
"Yuer sudah bekerja keras."
Aku melihat kekhawatiran di wajah si brengsek ini. Sepertinya ini karena aku terlihat menarik napas pendek-pendek mirip orang baru selesai berlari keliling lapangan. Sebenarnya perutku terasa semakin berat bagaikan Ibu normal hamil 8 bulan, padahal ini masih mau memasuki Minggu ke-15. Aku harus segera membuat penyangga perut supaya janinku tidak turun.
"Mengapa Yuer tidak membiarkan Mama Wu dan pelayan yang mengurus Shen Hua? Mereka bertiga sudah semakin besar di dalam sini dan membuat Yuer letih." kata Shen Gao Xing sambil mengelus-elus perutku.
"Mereka bertiga memang sangat aktif, tapi di malam hari, mereka bertiga berbaik hati denganku, tidak mengganggu ku saat tidur." jawabku sambil mengelus perutku yang sudah membesar.
"Aku dengar keluarga Jiang mengirimkan beberapa orang dari Ibukota."
"Selir Jiang sudah memasuki masa kehamilan Minggu ke-33. Selir Jiang akan semakin sering mengalami konstraksi. Jadi saya sudah mengatur bidan dan wet nurse yang dikirim oleh keluarga Jiang tinggal di dekat ruangan Selir Jiang."
"Apakah Yuer juga mau dicarikan wet nurse dan bidan?"
"Terima kasih, Zhang Fu. Saya masih memasuki Minggu ke-17, saya masih belum memerlukan bidan untuk stand by. Dan mengenai wet nurse, sepertinya saya tidak memerlukannya. Saya akan memastikan saya dapat mengeyangkan anak-anak kita."
Sebenarnya beberapa Hari lalu aku mendengar rumor bahwa salah satu penyebab Selir Xi memutuskan bunuh diri karena Selir Xi merasa tidak berguna, dan itu disebabkan olehku. Dengan aku melarang wet nurse, Selir Xi kewalahan dengan menyusui Shen Hua sehingga Shen Hua yang memang bayi premature hanya menangis terus menerus. Kemudian setelah akhirnya aku dapat menyusui Shen Hua, aku memonopoli Shen Hua dan sepertinya membuat Selir Xi tidak kompeten sebagai Ibu kandung Shen Hua. Karena rumor ini juga akhirnya keluarga Jiang juga mengirimkan wet nurse supaya puterinya tidak mengalami stress pasca melahirkan.
"Yuer, aku senang karena Yuer sudah mengubah panggilan Yuer. Tapi sebenarnya jika hanya kita berdua, aku ingin mendengar Yuer memanggilku 'Xing Ge'." kata Shen Gao Xing yang membuat diriku tak habis pikir si cabul Shen ini benar-benar super cabul. Bisa-bisanya si brengsek ini memintaku memanggilnya 'Xing Ge'? Tapi tampaknya si cabul ini benar-benar ingin aku memanggilnya seperti itu.
"Xing Ge..."
Shen Gao Xing sangat senang mendengar aku memenuhi permintaannya. Shen Gao Xing langsung mencium bibirku dan tangannya mulai menjelajah tubuhku, membuka pakaianku. Si cabul ini sudah mengerti cara membuka pakaian khususku ini.
"Yuer..." si cabul ini terus menerus memanggil namaku sambil menciumku.
"Xing Ge..."
Responseku ini membuatnya semakin bersemangat. Meskipun semangat, Shen Gao Xing tiba-tiba berhenti, mungkin karena dirinya merasakan tendangan para bayi di kandunganku ini.
"Yuer, aku perlu mandi dulu. Yuer istirahatlah dulu."
Shen Gao Xing segera keluar kamarku dan memerintahkan pelayan mempersiapkan air dingin untuk mandi. Aku memanggil Mama Wu untuk mempersiapkan wanita yang sudah aku pilih untuk melayani si cabul ini. Kemudian aku berbaring untuk mencari posisi nyaman untuk tidur.
Karena kondisi perutku yang sudah mulai membesar ini, aku tidak bisa tidur nyaman dalam waktu yang lama. Aku terbangun dan kaget karena ternyata di sebelahku adalah si brengsek Shen. Karena aku terbangun, Shen Gao Xing juga terbangun.
"Maaf. Yuer telah mengganggu istirahat Xing Ge." Kataku sambil berusaha mencari posisi nyaman untukku. "Mengapa Xing Ge disini? Apakah Nona Wang kurang memuaskan Xing Ge?"
"Yuer, aku tidak butuh wanita lain untuk memuaskanku. Aku cukup dengan Yuer."
"Tapi sekarang aku dalam kondisi yang kurang memungkinkan untuk melayani Xing Ge."
"Sebelum ada Yuer, aku juga bisa melewati malam sendirian. Yang aku butuhkan sekarang adalah Yuer yang tidur di sebelahku."
Aku tidak menyangka seorang Jenderal Agung seperti Shen Gao Xing dapat mengucapkan kata-kata gombalan seperti itu.
"Sekarang mari kita kembali tidur. Aku harap Yuer beristirahat dengan nyaman."
Malam itu aku tertidur di pelukan Shen Gao Xing. Apakah sekarang pria ini sudah addicted dengan kehadiranku? Apakah dia sudah sepenuhnya di bawah kendaliku? Tapi dia itu seorang Shen Gao Xing? Apa dia begitu mudah tunduk dengan seorang wanita?
=====
Beberapa hari kemudian dari Mama Wu aku mendengar rumor yang mengatakan bahwa aku terlalu dominant atas Shen Gao Xing. Pada saat pelayan yang aku pilih untuk melayani Shen Gao Xing, wanita itu malah diusir keluar dan bahkan sekarang dijual dari kediaman. Menurut cerita Mama Wu, sekarang tidak ada yang berani menerima tawaran untuk menjadi bedwarmer bagi Shen Gao Xing.
Pada saat aku masih mendengar informasi dari Mama Wu, tiba-tiba pelayan masuk dan mengatakan bahwa Mama Zhang ingin bertemu denganku, aku pun mengizinkannya masuk. Aku juga meminta pelayan memanggil Buttler Yang, siapa tahu Mama Zhang memerlukan sesuatu untuk Selir Jiang.
"Nona Besar kami tidak membutuhkan pakaian ini. Saya kembalikan lagi kepada Anda. Nona Besar kami terbiasa dengan pakaian yang terbuat dari bahan sutera. Nona Besar kami adalah seorang legitimate daughter bukan illegitimate daughter yang terlupakan. Pakaian ini tidak cocok untuk sekelas Nona Besar kami."
Aku melihat pakaian khusus menyusui yang aku persiapkan untuk Selir Jiang dan yang aku berikan beberapa saat lalu. Aku hanya menanggukkan kepala dan tersenyum, aku tidak menanggapi sindirannya terkait statusku sebagai illegitimate daughter.
Tak lama Buttler Yang tiba dan langsung berdiri di sebelah kiriku.
"Apakah ada hal lain yang diperlukan oleh Selir Jiang? Jika ada, silahkan Mama Zhang menyampaikannya langsung ke Buttler Yang."
Mama Zhang tampak kesal dengan responseku. Namun tampaknya dia juga bingung untuk berkata-kata lagi.
"Pasti saya akan mencari Buttler Yang langsung jika ada yang diperlukan. Aku tidak akan capek-capek bertemu dengan Anda. Bagaimanapun seorang illegitimate daughter tidak akan mungkin dipercaya untuk memegang kunci kediaman sehebat Kediaman Shen?"
Kali ini Mama Wu yang tampaknya sudah sangat marah ingin membalas perkataan Mama Zhang. Tapi aku menahan Mama Wu dengan lirikan mataku.
Aku hanya menatap Mama Zhang dengan senyuman.
"Buttler Yang, kira-kira berapa upah yang diterima oleh seorang clerk di Kementerian Financial? Apakah upahnya memang lebih besar dari seorang Jenderal seperti Jenderal Shen?"
"Nyonya, upah bulanan yang diterima Jenderal Shen seharusnya 5 kali lebih besar dari seorang clerk." jawab Buttler Yang tampaknya sudah mengerti arah pertanyaanku ini.
"Sepertinya aku harus mengajak Buttler Yang dan Jenderal Shen sama-sama memeriksa laporan keuangan kita. Bagaimana Jenderal Shen yang mendapatkan upah 5 kali lebih besar tidak sanggup membeli kain sutera seperti yang selalu dipakai Selir Jiang di kediamannya padahal ayah Selir Jiang mendapatkan upah lebih kecil dari Jenderal Shen? Apakah ada yang tidak beres dengan keuangan keluarga kita?"
Response aku ini akhirnya membuat Mama Zhang khawatir.
"Mengapa Anda membicarakan tentang upah Tuan Besar Jiang dan Jenderal Shen?"
"Mama Zhang yang mengatakan bahwa Selir Jiang terbiasa dengan kain sutera dan pakaian yang saya berikan ini tidak sekelas dengan Selir Jiang. Sekarang Buttler Yang di sini, pastinya saya harus memastikan apakah kediaman Jenderal tidak mampu memberikan pakaian yang cocok dengan kelas seorang Selir Jiang."
"Buttler Yang tolong catat keperluan apa saja yang diperlukan sesuai dengan kelas seorang Selir Jiang. Jangan sampai orang-orang membicarakan kediaman Jenderal yang mempunyai upah 5 kali lebih besar dari ayah Selir Jiang, malah tidak mampu memberikan seperti yang biasa diperolehnya di rumahnya. Ini memang salah saya, saya kira untuk kenyamanan menyusui, pakaian ini akan memudahkan dan praktis, tapi saya salah. Jadi saya harus memperbaiki kesalahan ini."
"Kami sudah membawa wet nurse. Nona Besar kami tidak akan menyusui sendiri bayinya."
"Apa?!? Tidak akan menyusui bayinya sendiri? Bukankah wet nurse itu hanya sebagai cadangan apabila air susu Selir Jiang tidak cukup? Mengapa Selir Jiang tidak mau menyusui sendiri bayinya?"
"Nona Besar kami tidak perlu merusak tubuhnya..."
"Merusak tubuh?!?!"
Aku tidak percaya wanita paruh baya di hadapanku ini malah mengatakan menyusui anak sendiri malah merusak tubuh?!?!?
"Nona Besar kami masih akan melayani Jenderal Shen yang sudah bersedia menerimanya di Kediaman Jenderal."
Ternyata Selir Jiang ingin mengukuhkan posisinya sebagai wanita Shen Gao Xing. Selir Jiang ingin memanjat ranjang si brengsek Shen itu. Demi posisi, Selir Jiang bahkan tidak mau menyusui bayinya sendiri.
"Bagaimana kalau Selir Jiang setidaknya menyusui bayinya nanti 6 bulan pertama?"
"Meskipun Anda adalah First Wife Kediaman Shen, jangan mengira Anda diterima sebagai First Wife. Jenderal Shen tidak memperkenalkan Anda secara resmi. Pastinya seorang Jenderal Agung seperti Jenderal Shen akan malu jika First Wifenya hanya seorang illegitimate daughter."
"Mama Zhang, dari awal Mama Zhang menyinggung mengenai illegitimate daughter tapi setidaknya saya dari Kediaman Perdana Menteri Lu. Saya harap Mama Zhang mengingat bahwa Mama Zhang hanya seorang pengasuh di kediaman keluarga Jiang. Antara kediaman keluarga Lu dan keluarga Jiang, menurut Anda bagaimana gap antara keduanya? Selain itu saya menjadi First Wife karena titah Raja, apakah Mama Zhang dan seluruh keluarga Zhang mau menanggung kesalahan melawan titah Raja? Kalau saya pribadi dan seluruh keluarga Lu tidak mau melawah titah Raja dan hukuman 9 keturunan."
Mama Zhang tampak ingin melawan ucapanku lagi.
"Buttler Yang, ajak Mama Zhang untuk mencatat apa saja yang dibutuhkan Selir Jiang. Waktu persalinan Selir Jiang semakin dekat."
Buttler Yang langsung menarik Mama Zhang keluar dari ruangan kamarku.
"Mama Zhang itu memang kurang ajar!!! Nyonya sudah berbaik hati memperhatikan Selir Jiang, malah sekarang melonjak seperti ini." Mama Wu yang dari tadi menahan diri di sebelahku akhirnya meluapkan emosinya.
"Sudahlah. Ini waktunya kita mulai berjalan-jalan keluar. Oleskan dulu krim di kulit Shen Hua."
Aku berjalan-jalan di sekitar tamanku sambil membiarkan Shen Hua berjemur matahari. Setelahnya aku kembali ke kamar untuk mengerjakan kembali penahan perut untukku.
Sekitar menjelang petang, aku melihat ada suara berisik dari arah ruangan Selir Jiang. Mama Wu keluar untuk mencari tahu keributan yang terjadi. Setelah mencari tahu, Mama Wu kembali dengan penuh semangat.
"Nyonya, si Mama Zhang itu dipaksa Xiao Lin untuk keluar dari kediaman Jenderal. Kabarnya Jenderal Shen sangat marah dengan apa yang dilakukan Mama Zhang terhadap Nyonya, bahkan Jenderal Shen mengajukan petisi untuk melakukan pemeriksaan ayah Selir Jiang karena Mama Zhang selain datang bersama dengan bidan dan wet nurse membawa barang-barang berharga yang harganya melampaui gaji 1 tahun ayah Selir Jiang."
"Nyonya... Nyonya..." seorang pelayan terburu-buru menemuiku.
"Tenangkan dirimu, kemudian beri tahu aku ada apa."
"Selir Jiang akan melahirkan..."
"Ini masih Minggu ke-34, mudah-mudahan Selir Jiang dapat melahirkan dengan baik." Aku segera bangkit berdiri dan berjalan keluar. Namun ternyata Shen Gao Xing datang menghampiriku.
"Yuer, kamu mau kemana?"
"Yuer mau mengunjungi Selir Jiang. Ayo kita bersama-sama ke sana."
"Untuk apa Yuer ke tempat orang yang hanya tahu merendahkan orang lain? Setelah Jiang Wei melahirkan, aku akan meminta dia kembali ke ibukota, kembali ke keluarga Jiang bersama dengan orang-orang yang baru datang itu."
=====
Setelah perjuangan 8 jam akhirnya Selir Jiang melahirkan seorang putri. Shen Gao Xing tidak ada mengunjungi Selir Jiang dan putrinya itu, malah menyampaikan pesan bahwa Selir Jiang akan diantar kembali ke Ibukota setelah 3 bulan masa istirahat pasca melahirkan.
Sebagai First Wife Keluarga Shen, aku mengunjungi Selir Jiang dan bayinya yang baru lahir. Tapi baru saja sebentar tiba, Buttler Yang memanggilku kembali. Menurut Buttler Yang, aku tidak perlu mengakui puteri Selir Jiang sebagai puteriku dan memberi nama kepadanya.
"Baik lah, Buttler Yang. Namun saya harap selama Selir Jiang & puterinya ada di kediaman Shen, kita harus memastikan tidak ada yang mencari kesalahan kediaman Shen di Ibukota."
Buttler Yang sepertinya mengerti maksud dari perkatanku. Aku tidak mau saat Selir Jiang kembali ke Ibukota, ada rumor jelek tentang diriku.
=====
Shen Hua memasuki usia 6 bulan, aku sudah mulai memberikannya makanan pendamping ASI. Sejak Shen Hua aku rawat, aku mengukur perkembangannya, dan untunglah dari grafiknya membaik. Shen Hua juga sudah jarang jatuh sakit.
Untuk hari ini aku memberikan pisang yang dilembutkan dicampur dengan ASI yang aku persiapkan. Dan sepertinya Shen Hua menyukainya. Aku menyuapi Shen Hua sambil membiarkannya berlatih motorik tangannya. Aku memberikan mainan yang aku buat sendiri sehingga dapat digenggam, diangkat dan digoyang-goyangkan oleh Shen Hua.
"Ma... Ma..."
Aku tertegun melihat Shen Hua yang melihatku sambil berkata 'Mama'. Aku yang tidak pernah merasakan kasih seorang Ibu, dan sekarang bayi lucu ini memanggilku Mama. Tanpa aku sadari malah mengeluarkan air mata.
"Nyonya... Anda menangis..." pelayan muda di sebelahku tampak panik melihat aku menangis.
"Tidak apa-apa. Aku hanya bahagia karena Shen Hua memanggilku 'Mama'. Akhirnya..."
=====
Kehamilan 5 bulan dengan kembar 3 benar-benar melelahkan. Perutku terasa berat, aku juga sering merasa nyeri di kaki dan pinggangku. Yoga hamil yang rutin tetap aku lakukan terasa membantuku, setidaknya membantuku untuk dapat mengatur pernapasan supaya tidak mudah terlihat mengambil napas pendek-pendek. Aku juga selalu memakai penopang perut dan tidak mampu lagi menggendong Shen Hua, karena harus berjalan sambil menopang perutku.
Meskipun dalam keadaan perutku seperti ini, sesekali aku masih bercumbu dengan Shen Gao Xing. Dan akhirnya untuk pertama kalinya aku melakukan blowjob untuk Shen Gao Xing. Shen Gao Xing awalnya sedikit bingung dengan apa yang aku lakukan, namun karena aku mengatakan tidak suka melihat dirinya tersiksa sendiri, dan meminta izinnya melakukan tugasku sebagai istri yang melayani suaminya, akhirnya si cabul Shen itu menerimanya dan tampak menikmatinya juga. Pokoknya kondisi perutku yang besar ini tidak menghalangi kami menikmati kehidupan seks suami istri kami bersama.
=====
Aku mendapatkan undangan resmi dari pejabat daerah untuk pertama kalinya. Tak terduga Shen Gao Xing ikut menemaniku dan dia membantuku berjalan dengan perut yang besar. Si brengsek ini benar-benar tahu tempat dan waktu berpura-pura menjadi sosok idaman wanita. Aku dapat melihat pandangan wanita yang kagum dengan Shen Gao Xing yang menemaniku berjalan tapi tatapan iri dan dengki kepadaku karena mendapatkan perlakuan manis dari Shen Gao Xing.
Tapi untung saja meskipun perutku besar seperti ini, aku dapat dengan bangga mengatakan bahwa wajahku tetap yang tercantik di acara itu. Bahkan pada saat mereka mengajakku bermain puisi, diriku seorang jenius dari Abad 21 mana mungkin kalah dengan mereka.
Sejak perjamuan itu, nama Nyonya Shen semakin terkenal. Bukan hanya cantik, namun juga pintar dan baik hati. Aku cukup puas dengan nama baik yang aku bangun, semoga itu juga membangun trust Shen Gao Xing kepadaku.
=====
Di usia kehamilanku ke-7 bulan, ini waktunya untuk Selir Jiang akan diantar kembali ke Ibukota. Namun ternyata Selir Jiang berniat ingin menjebak Shen Gao Xing untuk tidur bersamanya. Tapi Selir Jiang malah tidur dengan salah satu pelayan pria. Apa yang ingin dilakukan Selir Jiang ini benar-benar membuat Shen Gao Xing marah besar, dia langsung memerintahkan Xiao Lin mengeluarkan Selir Jiang dan puterinya saat itu juga.
Meskipun Selir Jiang tidak berhasil, namun ternyata pelayan yang sebelumnya kupilih untuk bedwarmer Shen Gao Xing berhasil menaiki ranjangnya. Akhirnya aku menjadikan Nona Wang sebagai Gundik bagi Shen Gao Xing, namun keputusan aku ini sepertinya membuat Shen Gao Xing marah.
=====
Sejak kejadian itu, Shen Gao Xing tidak kembali ke Kediaman Shen. Shen Gao Xing berada di barracks. Aku masih tidak mengerti alasan Shen Gao Xing yang marah kepadaku. Namun dalam kondisi si brengsek ini tidak pulang, aku selalu mengirimkan makanan ke barracks meskipun sebenarnya itu karena di-mention oleh Mama Wu.
Karena sudah 2 Minggu, akhirnya selain mengirimkan bubur manis kesukaannya, aku juga mengirimkan pakaian baru untuk Shen Gao Xing, dengan pesan bahwa ini akan menjadi baju seragam orang tua anak untuk aku, dirinya, dan Shen Hua.
Saat sedang menunggu response dari Shen Gao Xing, pelayan Nona Wang berteriak-teriak meminta tolong. Aku bersama Mama Wu dan pelayanku Xiao Mei segera ke kamar Nona Wang.
"Segera panggilkan Xiao Wen." kataku setelah melihat ada darah yang mengalir.
"Nyonya... Mengapa Anda tega membunuh anak Jenderal Shen? Padahal Anda sendiri sedang mengandung 3 anak Jenderal Shen!!!"
Aku benar-benar kaget dengan drama yang ditampilkan oleh Nona Wang. Untuk apa dirinya melakukan semua itu?!?
"Saya hanya memakan bubur manis yang Nyonya antarkan dan setelahnya saya seperti ini."
"Lancang!!! Jangan asal menuduh!!! Nyonya..."
Aku memberikan kode kepada Mama Wu dan Xiao Mei untuk tidak memberikan response apapun.
15 menit kemudian Xiao Wang datang Dan ternyata bersama dengan Shen Gao Xing. Sepertinya Shen Gao Xing mengira terjadi sesuatu padaku.
"Tuan Muda Du, mohon dapat memeriksa Nona Wang."
Xiao Wen memeriksa Nona Wang kemudian memeriksa mangkuk bubur yang ada di atas meja.
"Nona Wang keguguran, dan ada obat penggugur kandungan di bubur ini."
"Jenderal Shen, anak kita... Nyonya membunuh anak kita..."
Aku hanya bisa bingung melihat drama yang dilakukan oleh wanita gila di hadapanku ini. Untuk apa aku menaruh penggugur kandungan? Berpikir dia akan hamil saja tidak terpintas di pikiranku... Aku sudah terlalu sibuk memikirkan perkembangan Shen Hua, persiapan melahirkanku dan banyak hal lainnya.
"Xiao Lin... Usir dia ke jalanan sekarang juga."
"Terima kasih Jenderal. Anda benar-benar adil. Anak kita yang malang..."
Xiao Lin ternyata malah menyeret Nona Wang dan pelayannya keluar.
"Jenderal... Mengapa?!? Nyonya telah membunuh anak kita!!! Kalau Jenderal tidak adil, saya akan melaporkan ke pihak yang berwajib."
"Silahkan saja. Kau akan mendapatkan hukuman yang lebih berat!!!" Shen Gao Xing menatap Nona Wang dengan tatapan menakutkan seperti pembunuh, "Jangan kau kira, aku tidak di rumah maka tidak tahu apa-apa!!! Aku bisa memanggil penjual obat tempat kau membeli obat penggugur kandungan itu kalau kau mau. Atau kalau perlu ayah kandung dari bayi yang kau gugurkan?!?"
Nona Wang tampak kaget karen ternyata Jenderal Shen tahu kebenarannya. Jujur aku juga kaget bahwa Nona Wang berani sekali selingkuh di belakang Shen Gao Xing.
"Xiao Lin, pastikan dia tidak akan mengganggu kediaman Shen lagi!!!" kata Shen Gao Xing sebelum Xiao Lin membawa pergi Nona Wang.
=====
"Wah hamil kembar 3 sekaligus memang luar biasa." kata Xiao Wen melihat kondisi perutku yang besar. "Aku ingin menyentuhnya..."
Belum lagi tangan Xiao Wen menyentuh perutku, Shen Gao Xing menahan tangannya.
"Lao Shen, aku hanya penasaran ingin merasakan ketiga jagoanmu ini."
"Tuan Muda Du, mereka bertiga juga senang bertemu dengan Anda. Mereka telah membalas sapaan Anda."
"Apa? Membalas sapaanku?"
"Iya, mereka sudah 30 Minggu, pastinya mereka sudah bisa mendengar dan membuka kelopak matanya."
"Apa? Bagaimana mungkin?"
"Di buku yang saya baca seperti itu. Bahkan janin sudah me-response suara pada Minggu ke-26. Setelah Minggu ke 28, otak mereka sudah berkembang, mereka bisa membuka kelopak mata untuk merespon perubahan cahaya. Tulang-tulang mereka juga sudah mengeras."
"Wah kakak ipar ternyata suka membaca buku kesehatan. Pantas saja diet meal program yang diatur untuk Lao Shen benar-benar bagus. Meskipun Lao Shen tinggal di barracks tetap saja pria beristri beda seperti diriku yang single ini."
Aku ingin bangun dari kursiku. Tak terduga Shen Gao Xing membantuku berdiri dan mulai berjalan bersamaku. Satu tangan membantu menopang punggungku dan satu tangan menahan perutku. Namun baru juga melangkah 4 langkah, Shen Gao Xing menggendongku.
"Xiao Wen kembalilah ke barracks tapi mungkin sebelumnya kau bisa memeriksa kondisi Shen Hua sebentar sebelum kembali."
=====
"Xing Gege..." panggilku setelah Shen Gao Xing meletakanku di tempat tidur.
"Apakah Xing Gege masih marah dengan Yuer?" Aku mengelus perutku, "Aku Dan mereka bertiga merindukan Xing Gege tiap malam."
"Yuer, aku kecewa karena Yuer dengan mudah menerima wanita lain di antara kita."
"Namun Xing Gege itu seorang Jenderal besar, juga bagian dari Keluarga Kerajaan, dengan kondisi masyarakat sekarang ini sangat wajar seorang pria mempunyai banyak wanita, dari pada suaminya mencari wanita di rumah hiburan, masih lebih baik menerima masuk ke rumah sebagai Gundik atau Selir. Apalagi sekarang Yuer sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan melayani Xing Gege, jika Yuer tidak berbuat seperti itu Yuer akan dinilai berpikiran sempit, cemburuan, dan dominant. Mana mungkin seorang istri dominant atas suaminya yang seorang Jenderal, pemimpin pasukan?"
Shen Gao Xing tampaknya sedang mencerna alasan dari point of view diriku. "Aku mulai mengerti, tapi aku tetap tidak suka kalau Yuer membiarkan ada yang lain masuk diantara kita."
"Baik lah. Yuer mengerti. Hanya ada Yuer dan Xing Gege." Aku mulai membuka bagian dadaku dan mulai mengarahkannya kepada Shen Gao Xing, "Bagaimana kalau sekarang Xing Ge minum dulu?" kataku sambil tersenyum nakal dan membiarkan payudaraku dicium dan dihisap olehnya.
Akhirnya setelah 2 Minggu absent, Shen Gao Xing kembali ke tempat tidurku. Aku benar-benar merindukan kehadiran Shen Gao Xing di tempat tidurku.
=====
Karena kondisi perutku yang sangat besar, aku sudah semakin sulit untuk istirahat. Aku melihat bagaimana Shen Gao Xing khawatir melihat kondisiku yang seperti ini. Malah Shen Gao Xing sekarang ini sering tiba di rumah lebih cepat, sehingga Shen Gao Xing bisa ikut bersama-sama denganku dan Shen Hua bersantai di taman, itu adalah waktu yang kubiarkan bagi Shen Hua itu bisa aktif di luar ruangan. Bahkan sudah 1 Minggu ini, Shen Gao Xing ikut bersama denganku melakukan yoga couple terutama latihan pernapasan.
Tak diduga akhirnya aku ternyata melahirkan di Minggu ke-32. Untung saja saat itu aku baru saja ingin kembali ke kamar setelah bermain bersama Shen Hua. Saat berdiri dari kursiku, tiba-tiba aku menyadari air ketubanku pecah. Aku lupa bahwa untuk kehamilan kembar waktunya terkadang tidak sampai 36 Minggu, dan aku belum mempersiapkan bidan untuk standby. Shen Gao Xing dengan sigap menggendongku ke kamar dan Mama Wu segera pergi memanggil bidan.
Setelah berjuang melawan maut selama 14 jam, akhirnya aku melahirkan ketiga bayiku. Namun setelah mendengar suara tangis ketiganya, rasanya rasa sakit dan perjuangan itu terasa pantas. Mama Wu, Xiao Mei dan Shen Gao Xing menunjukkan ketiga bayi laki-laki yang baru aku lahirkan.
"Terima kasih Yuer sudah bekerja keras."
"Nyonya, ketiga Tuan Muda sehat dan sempurna." kata Mama Wu yang tampak sangat bahagia melihatku berhasil melahirkan 3 anak laki-laki sekaligus.
"Xing Ge, apakah sudah menyiapkan nama untuk mereka bertiga?"
Tampaknya Shen Gao Xing sudah sangat yakin mempersiapkan nama-namanya.
"Sebagai Eldest son Kediaman Shen, dia akan menjadi kuat bagaikan guntur, Shen Lei. Cahaya terang dan jernih, Shen Liang. Dan Shen Ling, cendikiawan pintar Kediaman Shen."
=====
Harus aku akui menjadi seorang istri dan Ibu 4 orang anak benar-benar menguras tenaga, waktu dan yang paling penting kewarasan. Shen Hua yang masih 9 bulan, harus menerima menyatakan bersaing dengan ketiga jagoan yang selalu lapar. Untung saja sejak 6 bulan aku sudah memberikan MPASI untuk Shen Hua, sehingga frekuensi dirinya menyusui berkurang, tapi terkadang jika Shen Hua melihat aku menyusui ketiga monster kecil ini, dia mulai tantrum.
Selain mengurus 4 bayi ini aku juga harus tetap memperhatikan si bayi besar yang tidak kalah cemburuan. Untung saja si brengsek Shen ini tidak meminta aku melayaninya di ranjang.
=====
Shen Hua akan berulang tahun 1 tahun dan ketiga jagoan akan merayakan 100 Hari mereka. Kediaman Shen akan merayakannya bersamaan Hari bahagia ini. Selain disibukkan dengan memberikan instruksi kepada Buttler Yang, aku juga mempersiapkan pakaian kami seragam. Pakaiannya sudah jadi, tinggal sedikit tambahan sulaman dariku. Kami berenam akan memakai baju yang seragam.
"Yuer, istirahatlah dulu." kata Shen Gao Xing yang ternyata sudah terbangun, tampaknya dia sangat letih, dia baru saja kembali dari Ibukota.
Kabarnya Shen Gao Xing sengaja tidak melakukan pemberhentian selama perjalanan hanya untuk segera tiba di rumah, dia meninggalkan bawahannya untuk berjalan seperti schedule biasanya. Shen Gao Xing dipanggil ke Ibukota karena dari laporannnya membuka kasus besar.
"Xing Ge yang seharusnya beristirahat. Yuer akan mengerjakannya sedikit lagi."
Shen Gao Xing berjalan ke arahku, sepertinya dia penasaran dengan apa yang aku kerjakan. Akhirnya aku berdiri dan memakaikan jubah yang sedang aku kerjakan sulamannya ke dirinya.
"Kita berenam akan memakai pakaian baru, akan senada. Xing Ge tidak keberatan kan?"
Shen Gao Xing menatapku dan kemudian menciumku. "Yuer sudah bekerja keras."
Pada saat aku melahirkan ketiga kembar, sebelum bidan datang, sekitar 6 jam Shen Gao Xing bersamaku dan membiarkan aku di pelukannya. Shen Gao Xing melihat bagaimana banyaknya darah yang mengalir dariku saat bersalin. Seorang Jenderal besar di Medan perang tampak pucat melihat darah yang banyak itu dan berkali-kali bertanya ke Xiao Mei apakah aku akan mati karena kehilangan banyak darah seperti itu.
Aku membuka kembali jubah itu dan meletakkannya di atas meja. Kemudian aku membawa Shen Gao Xing kembali ke tempat tidur. "Kalau begitu Yuer akan beristirahat bersama dengan Xing Ge."
Malam itu kami berdua tidur bersama seperti malam-malam sebelumnya. Shen Gao Xing memelukku di dalam rangkulannya sehingga aku dapat mendengar detak jantungnya.
=====
Para pejabat yang kami undang dan para bangsawan hadir pada acara jamuan yang kami adakan. Meskipun sang birthday girl merasa kurang nyaman dengan kehadiran orang banyak sehingga dari awal Shen Hua tidak mau lepas dari gendonganku.
Jamuan makan berjalan lancar. Begitu juga makan malam yang special aku persiapkan untuk para tentara di barracks, dengan izin dari Shen Gao Xing menikmati makanan untuk merayakan Hari bahagia ini.
Entah karena pengaruh alcohol atau memang karena sudah sangat merindukannya, malam itu aku dan Shen Gao Xing memiliki malam yang panas. Shen Gao Xing yang selama ini sudah berusaha menahan dirinya akhirnya kembali menjadi binatang buas kelaparan.
"Yuer... Maaf aku mabuk." kata Shen Gao Xing di pagi Hari saat dirinya terbangun.
"Xing Ge, kita suami istri, tidak ada yang salah dengan tadi malam."
"Tapi aku tidak mau Yuer hamil dan melahirkan lagi."
=====
Lagi-lagi aku mengalami buntu, tidak tahu mau menulis apa lagi.
Komentar
Posting Komentar