Okay sebenarnya akhir-akhir ini banyak sekali ide di kepala aku, tapi entah mengapa aku sulit menuangkannya. Jadi sekarang biarkan aku menulis apa yang ada di pikiranku ini. Ini baru saja ada di pikiranku sewaktu aku melihat video Esther dan Dylan. Yups drama mereka baru saja selesai tayang, aku tidak perlu cerita tentang dramanya tapi aku dapat ide ini dari off screen mereka, bagaimana mereka terlihat santai. Menurut Dylan, mereka pertama kali bertemu saat Esther sedang berantem cakar-cakaran dengan temannya dan Dylan yang melerai sampai akhirnya dia juga ikutan terseret. Sudah bisa bayangkan cowok di tengah dia cewek berantem, hahahaha. Baiklah melihat mereka yang easy going seperti ini, sepertinya aku punya ide cerita yang agak aneh, karena karakter ini harus punya latar belakang psikologi yang kuat sehingga membuatnya menjadi seperti itu. Menjadi orang yang introvert tapi di luar menjadi ekstrovert, bisa menempatkan kepribadiannya, memiliki EQ dan IQ yang tinggi, ini sangat jarang malah jadinya terkesan seperti psikopat. Aku sendiri harus membuat studi tersendiri mengenai kepribadian seperti ini, tapi ndak ada salahnya mencoba menulis kepribadian ini, kan ini hanya cerita fiksi.
Okay, aku akan bercerita tentang anak yang dikenal jenius. Sejak dia Balita seluruh keluarganya sudah yakin bahwa dia anak yang jenius sehingga dia mendapatkan pendidikan yang lebih ketat dan keras dibandingkan Abang dan Adiknya meskipun dia adalah anak perempuan satu-satunya. Bukan hanya pendidikan formal dengan pamannya yang seorang psikolog, dia pun sudah dilatih untuk memiliki kepribadian yang bisa menyesuaikan kondisi. Dari kecil, dirinya juga sudah dibesarkan di dalam lingkungan gereja, keluarganya adalah keluarga yang menjadi pelayan di gereja. Di tengah kesibukannya, dirinya juga sudah menjadi model sejak usia 2 tahun, dia sudah menjadi aktris cilik sejak usia 4 tahun. Keluarganya berpengaruh penuh atas dirinya. Hidupnya seperti memiliki segalanya, bahkan di usia 15 tahun dia sudah menyelesaikan 2 gelar sarjana di bidang ekonomi dan hukum. Bukan ekonomi biasa, dengan pengaruh keluarganya dia menggabungkan ilmu ekonomi dengan teori matematika dan fisika.
Namun baru saja dia menyelesaikan double degree-nya itu, Maria mengalami guncangan pertama dalam hidupnya karena dia kehilangan Abangnya dalam sebuah kecelakaan. Ini merupakan pukulan yang berat untuknya. Akhirnya keluarganya membiarkan dirinya untuk pindah ke negara lain dan menjalani kehidupan yang ia inginkan, untuk menjadi normal seperti yang selalu diceritakan abangnya.
Maria masuk kembali Sekolah, ingin menjalani kehidupan normal. Dia pindah ke negara lain dan pastinya masuk di tengah tahun ajaran membuat orang bertanya mengapa ada orang asing masuk di tengah tahun ajaran seperti itu.
Komentar
Posting Komentar