Ulang tahun aku tahun ini benar-benar terasa akan sangat berbeda. Aku sebenarnya menyadari bahwa suatu hari nanti aku akan kehilangan papaku tapi aku tak pernah membayangkan perasaan akan seperti ini. Begitu kosong dan membingungkan.
Papa selalu jadi orang yang selalu bersemangat dengan ulang tahun aku. Aku mengingat bahwa papa akan selalu berusaha dekat denganku, di sampingku, untuk merayakan ulang tahunku, di sisiku. Papa yang sedang di luar kota, akan mengusahakan sebagaimana mungkin untuk kembali ke sisiku. Aku ingat papa yang sedang di Jakarta, mengusahakan dirinya untuk kembali, tepat tanggal 8 Maret hanya untuk merayakan ulang tahunku dengan membawa berbagai hadiah yang sudah aku minta ke papa, dengan berbagai daftar panjang, papa selalu berusaha memberi hadiah ulang tahun terbaik untukku.
Aku merindukan massa-masa itu. Aku rindu papa. Aku tahu aku tak dapat memutar waktu kembali ke belakang. Tapi jika aku dapat mengajukan satu permintaan di hari ulang tahunku. Aku ingin kembali ke masa-masa itu. Merayakan ulang tahunku bersama papa, mama, dan adikku Samuel. Hanya kami berempat makan bersama, duduk bersama di meja makan. Mengomentari masakan mama. Berbicara tentang apa saja yang terjadi di sekolah. Bagaimana teman-temanku memberi kejutan dan memberi kado untukku. Aku mengingini kembali masa-masa itu. Tidak, terlebih dari semuanya, aku mau papaku.
Komentar
Posting Komentar