Pertanyaan ini datang ke benakku. Aku mempertanyakan ini kembali. Sebenarnya apa itu cinta? Aku pun kembali meragukan cinta itu. Aku merasa cinta antara sepasang kekasih itu sangatlah absurb
Dulu aku memang sempat mempertanyakan ini. Aku mempertanyakan ini setelah aku mengalami sakit hati karena Bang Ronald. Itu 5 tahun yang lalu. Dan sekarang aku kembali mempertanyakannya juga karena Bang Ronald. Ya, ampyun.. Mengapa hanya karena dia?
Aku teringat kembali apa kata papa, kata Uda, kata Bapak Tua, kata abang-abangku tentang pria dan cinta. Tidak ada laki-laki yang dapat dipercaya. Mereka bisa dengan mudahnya berubah hati. Mereka bisa mengatakan cinta pada seorang wanita tapi malah dengan mudahnya having sex dengan wanita lain. Semua kata-kata manis yang diucapkan laki-laki itu bullshit.
Aku mengalaminya. Yah, itu juga karena Bang Ronald. Padahal saat bersama dengan laki-laki lain, kata-kata manis mereka tak membuatku seakan terbang ke awan-awan. Kata-kata manis mereka hanya angin lalu bagiku. Aku seakan-akan tersanjung, tapi itu fake. Aku hanya bersandiwara. Namun kata manis Bang Ronald membuai aku. Aku termakan kata-kata kosongnya. Aku benci dia. Tapi aku tak bisa sepenuhnya benci. Aku sayang dia. Aku mau dia bahagia. Tapi itukah berarti aku harus menangis untuk dirinya? Haruskah aku menjadi begitu menyedihkan untuknya?
Aku tak mau seperti ini terus.
Apa itu cinta? Aku baru saja membaca novel yang berisikan kisah-kisah tragis cinta. Cinta itu tak harus memiliki. Apakah benar cinta itu bukanlah sesuatu yang nyata? Benarkan cinta hanyalah ilusi? Apakah jatuh cinta itu sama seperti tinggal dalam mimpi yang indah? Setelah cinta itu hilang, sama halnya dengan mimpi, itu akan benar-benar hilang tak membekas. Semua hanya akan menjadi memori, namun memori itu akan terasa menyakitkan, karena tak ada dirinya di samping kita. Kita menyadari bahwa kita hanya seorang diri.
Namun sisi buruk dari novel ini memang tak aku setujui mengenai begitu tak dihargainya suatu kekudusan dan agungnya pernikahan. Hal ini sangat tak masuk akal bagiku. Aku berjanji, aku akan meminta amat sangat pimpinan Roh Kudus untuk jauh dari hal ini. Aku tak mau jatuh dalam hal ini. Aku mau tetap menjaga kekudusanku. Ini adalah kebanggaanku. Mama dan papa percaya aku dewasa dan bertanggung jawab. Mereka percaya aku dapat menjaga kekudusanku. Begitu juga halnya dengan pernikahan. Kiranya nantinya Tuhan yang melindungi pernikahanku. Baik aku dan suamiku kiranya dijauhkan dari perselingkuhan
Mengenai pernikahan. Aku sering bertanya-tanya. Siapakah suamiku nanti? Kata Bang Ronald, kalau kami berdua memang berjodoh, maka kami akan bersama. Akankah itu? Apakah Bang Ronald jodohku? Apakah doaku akan tercapai? Doaku dari kecil adalah hanya mencintai satu laki-laki dan laki-laki itu akan menjadi suamiku nanti. Aku sejak lama sayang sama Bang Ronald. Akankah dia nanti bisa menjadi jodohku seperti yang aku minta dari kecil?
Komentar
Posting Komentar