Setelah mendengar khotbah Pak Josia mengenai Ekonomi Kerajaan Allah. Aku mendapatkan banyak hal untuk dilakukan sekarang dan jika nanti aku sudah bekerja dan bahkan jika sudah berkeluarga nanti.
Pertama, aku ingin berdoa untuk semua teman-temanku yang meminjamkan uang padaku. Aku akui bhw aku memang tak tulus, aku mengharapkan timbal balik. Aku ingin mendoakan mereka, kemudian menghubungi mereka & menyatakan bahwa aku menghapuskan semua hutang mereka. Aku ingin menyatakan bhw aku mengasihi mereka secara tulus.
Kedua, pastinya mulai sekarang hingga seterusnya aku harus taat untuk mebayar perpuluhan. Oleh sebab itu, aku akan rajin mencatat berapa saja uang yang aku peroleh. Aku memang banyak mendapatkan berkat, namun begitu banyak belalang pelahap sehingga uang dan berkat itu tak pernah cukup bagiku.
Ketiga, aku ingin lebih bermurah hati, pada orang yg memang sangat membutuhkan. Biarkan Tuhan yang membukakan hatiku setiap saat.
Itulah yang ingin aku lakukan sekarang. Nah mengenai jika aku sudah bekerja nanti. Aku ingin memberikan gaji pertama dari hasil keringatku sebagai persembahan sulung bagi Tuhan. Ini sudah aku nyatakan jauh hari sebelum aku mendengar khotbah ini. Dan seterusnya tetap setiap mebayar perpuluhan. Bahkan jika aku sudah berkeluarga sekalipun, aku akan tetap mengingatkan suamiku dan anak-anakku utk membayar persembahan perpuluhan. Aku ingin mereka memiliki hati yang memberi dan mengasihi sesama.
Ini benar-benar dapat aku saksikan melalui kehidupan mamaku sendiri yang begitu taat memberi perpuluhan bahkan di saat kami susah sekalipun. Kami tak pernah kekurangan, kami bahkan masih bisa berbagi dengan sesama kami.
Mungkin hanya ada sedikit perbaikan bagiku untuk harus diingat.
Pertama, jangan mengambil dari persepuluhan untuk memberikan persembahan diakonia ataupun persembahan kasih. Perpuluhan harus utuh krn itu milik Tuhan dan nanti Tuhan sendiri yang mengaturnya ke mana persembahan itu disalurkan.
Kedua, persembahan perpuluhan harus diberikan di gereja dimana rohani ditumbuhkan dan digembalakan. Jangan membagi-bagi perpuluhan itu untuk beberapa gereja.
Puji Tuhan, aku dibukakan mengenai hal ini lebih lagi meskipun aku sudah pernah mendengarnya sewaktu khotbah Pendeta Daniel mengenai Maleakhi 3. Tuhan memang luar biasa, aku selalu merasa Firman selalu menyegarkanku.
Pertama, aku ingin berdoa untuk semua teman-temanku yang meminjamkan uang padaku. Aku akui bhw aku memang tak tulus, aku mengharapkan timbal balik. Aku ingin mendoakan mereka, kemudian menghubungi mereka & menyatakan bahwa aku menghapuskan semua hutang mereka. Aku ingin menyatakan bhw aku mengasihi mereka secara tulus.
Kedua, pastinya mulai sekarang hingga seterusnya aku harus taat untuk mebayar perpuluhan. Oleh sebab itu, aku akan rajin mencatat berapa saja uang yang aku peroleh. Aku memang banyak mendapatkan berkat, namun begitu banyak belalang pelahap sehingga uang dan berkat itu tak pernah cukup bagiku.
Ketiga, aku ingin lebih bermurah hati, pada orang yg memang sangat membutuhkan. Biarkan Tuhan yang membukakan hatiku setiap saat.
Itulah yang ingin aku lakukan sekarang. Nah mengenai jika aku sudah bekerja nanti. Aku ingin memberikan gaji pertama dari hasil keringatku sebagai persembahan sulung bagi Tuhan. Ini sudah aku nyatakan jauh hari sebelum aku mendengar khotbah ini. Dan seterusnya tetap setiap mebayar perpuluhan. Bahkan jika aku sudah berkeluarga sekalipun, aku akan tetap mengingatkan suamiku dan anak-anakku utk membayar persembahan perpuluhan. Aku ingin mereka memiliki hati yang memberi dan mengasihi sesama.
Ini benar-benar dapat aku saksikan melalui kehidupan mamaku sendiri yang begitu taat memberi perpuluhan bahkan di saat kami susah sekalipun. Kami tak pernah kekurangan, kami bahkan masih bisa berbagi dengan sesama kami.
Mungkin hanya ada sedikit perbaikan bagiku untuk harus diingat.
Pertama, jangan mengambil dari persepuluhan untuk memberikan persembahan diakonia ataupun persembahan kasih. Perpuluhan harus utuh krn itu milik Tuhan dan nanti Tuhan sendiri yang mengaturnya ke mana persembahan itu disalurkan.
Kedua, persembahan perpuluhan harus diberikan di gereja dimana rohani ditumbuhkan dan digembalakan. Jangan membagi-bagi perpuluhan itu untuk beberapa gereja.
Puji Tuhan, aku dibukakan mengenai hal ini lebih lagi meskipun aku sudah pernah mendengarnya sewaktu khotbah Pendeta Daniel mengenai Maleakhi 3. Tuhan memang luar biasa, aku selalu merasa Firman selalu menyegarkanku.
Komentar
Posting Komentar