Sepertinya aku sudah sering buat alur cerita serupa seperti ini. Bahkan kayaknya aku sudah buat di watpadd juga. Tapi tiba-tiba aku kepikiran jalan cerita ini lagi.
Aku selalu berpikir kalau cerita cowok menjadi cewek dan mengalami penyiksaan itu sulit untuk dibuat zaman modern, karena di zaman modern itu ndak ada namanya "Pria boleh memiliki banyak istri" atau "harem". Tapi kalau dipikir-pikir, bisa juga dibuat di zaman modern. Nah masalahnya di zaman modern, LGBT itu lumrah. Jadi bisa saja cowok yang dipaksa menjadi cewek belum tentu orientasinya juga berubah, malah banyak yang cerita-ceritanya malah orientasinya tidak berubah dan akhirnya malah jadi cerita LGBT, bukan hetero lagi.
Aku bisa memikirkan cerita tentang transformasi, tapi untuk membuatnya bukan kisah cinta hetero, aku jujur ndak bisa. Maaf.
Jadi bingung sendiri sih ini mau buat ceritanya. Tapi berhubung beberapa hari ini aku menonton drama makjang pendek China, akhirnya bisa-bisa ajah. Karena kayaknya banyak yang buat tentang cowok kayak yang punya mistress gitu.
Nah tapi kan kalau zaman sekarang, meskipun orang kaya, kalau sudah ke polisi atau netizen bisa jadi rusak. Bisa-bisanya kabur deh, bebas begitu saja...
Aku dapat ide untuk cerita, aku coba buat dulu ajah deh. Nanti kalau dah okay, aku pindahin di watpadd...
=====
"Bro, arah jam 3..." kata Daniel memberikan kode ke James, sahabatnya.
James pun melihat ke arah yang diinstruksikan oleh Daniel, sekumpulan gadis-gadis muda seusia dirinya dan sahabatnya.
"Sepertinya yang pakai gaun merah itu tertarik dengan kamu."
Baru saja Daniel mengatakannya ternyata gadis bergaun merah itu datang menghampiri mereka berdua dan Daniel pun segera pergi meninggalkan sahabatnya itu.
Daniel yang memiliki wajah ganteng dan polos seperti anak baik-baik bergabung dengan meja dengan 2 gadis-gadis cantik yang sudah menjadi incarannya sejak masuk ke dalam club. Dengan kata-kata manisnya, salah seorang dari gadis itu mengajak Daniel menemaninya ke toilet lalu mereka making out di salah satu bilik toilet wanita.
Keluar dari kamar mandi, Daniel melihat James sudah seorang diri dan gadis bergaun merah telah berada di meja lain flirting dengan pria lain yang sebenarnya tampangnya jauh di bawah James. Melihat sahabatnya seorang diri, James tidak kembali ke meja gadis itu dan segera menghampiri James.
"Gagal lagi?" tanya Daniel namun tidak mendapatkan response dari James, "Please bro jangan terlalu serius... Kita ini masih 20 tahun... Senang-senang dulu... Yang namanya komitmen menikah itu nanti kalau sudah 30 tahun saja. Kalau kamu langsung membicarakan menikah dan punya anak, pastinya bakal membuat gadis-gadis itu kabur."
"Aku tidak mau bermain-main. Aku mau serius untuk menikah dan memiliki keluargaku sendiri." jawab James.
"Bro... Bersenang-senanglah. Kamu memiliki modal yang sangat cukup untuk bermain-main. Wajahmu di atas rata-rata. Kau sudah kaya bahkan sampai 7 keturunanmu pun akan tetap dapat menikmati kekayaanmu. Untuk apa kau menjaga dirimu untuk tetap menghormati kesucian wanita?"
Daniel meletakkan sekotak kondom di hadapan James, "Kalau kamu takut hamil di luar nikah, pakai ini saja. Aku masih punya banyak persediaan berkotak-kotak. Para gadis itu saja tidak menghargai kesucian mereka, untuk apa kamu peduli? Lagipula pada saat kau menikah, istrimu tidak akan tahu kalau dirimu sudah pernah bersama dengan gadis lain."
James mengembalikan kotak kondom itu ke tangan Daniel, "Tidak. Aku hanya akan melakukannya bersama dengan ibu dari anak-anakku."
"Kamu ini gila yah? Gadis mana yang mau menjadi seorang istri dan ibu di usia 20 tahun?"
"Tapi usia kehamilan yang terbaik itu 20 sampai dengan 35 tahun. Jika dimulai dari sekarang, setidaknya saat berusia 35 tahun kami memiliki 15 anak."
"15 anak?!?" Daniel terkejut mendengar hal ini, "Bisa-bisanya kau ingin memiliki banyak anak?
Komentar
Posting Komentar