Berkat sulung yang aku maksud di sini benar-benar berkat sulung secara harafiah. Aku bersyukur karena aku terlahir sebagai sulung dari dua bersaudara. Aku hanya memiliki satu orang adik laki-laki kandung, tanpa kakak ataupun abang. Puji Tuhan, dari pihak papa maupun mama, aku memiliki keluarga besar, aku punya abang kakak sepupu dan juga adik sepupu.
Posisi aku sebagai seorang kakak semakin kuat saat posisi aku di keluarga mama. Aku adalah cucu perempuan yang paling besar, aku punya 2 orang abang yaitu Bang Andre dan Bang Gustav. Yang lain adalah adik-adikku.
Keadaan ini mengajari aku bagaimana aku harus dapat bertanggungjawab atas apapun, baik perkataan maupun perbuatanku. Karena apa yang aku katakan atau perbuat dapat membawa dampak juga bagi adik-adikku. Aku dididik untuk menjadi seorang kakak yang memberi contoh yang baik bagi adik-adikku. Puji Tuhan. Keadaan ini benar-benar banyak berperan dalam membentuk aku menjadi seperti sekarang ini.
Di lain pihak, aku sebagai kakak masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya aku terkadang lemah terhadap permintaan adik-adikku. Aku dengan mudahnya dapat terbujuk rayu adik-adikku, asalkan adik-adikku bahagia. Karena jujur saja, aku pun aku turut terluka jika mereka terluka.
Jujur saja, aku akui bahwa aku ini tipe kakak yang overprotected terkadang. Ada begitu banyak ketakutan pada diriku tentang adik-adikku. Sejujurnya juga, aku lebih banyak memikirkan tentang adik-adikku dibandingkan dengan diriku sendiri.
FYI aku ini begitu bangga denga adik-adikku. Keberhasilan mereka akan menjadi kebanggan bagiku. Namun jika mereka gagal, aku sering sekali menghukum diriku sendiri karena merasa gagal menjadi seorang kakak yang selayaknya.
Aku sayang adik-adikku...
Samuel, Jessica, Vanessa, Claudia, Kevin, Yosephine, Kristy, Maranatha, Marlysse, Amanda, Dhea, Putra, Ronald, Jossy, Cynthia, Sebastian, Daniel, Imanuel, Yehezkiel, Grace, Okta, Dicky, Donny...
Komentar
Posting Komentar