Sekarang ini papaku ada di RS Adam Malik Medan. Mama dan adikku sedang menemani papa. Rencananya papa akan melakukan penyedotan cairan di paru-paru besok, dan untuk hari ini sebelumnya hari di-scan dulu.
Dari tadi malam aku akui sempat memiliki kegelisahan. Tapi lambat laun, aku pun mersakan kedamaian dan keyakinan papaku akan sembuh. Yakin. Sembuh 100% dengan pertolongfan Tuhan.
Jehovah Rapha. Tuhan adalah penyembuhku.
Selama bertahun-tahun, aku menyakini ini. Aku bertahan menghadapi segala sakit baik fisik maupun jiwa ini karena aku percaya Tuhan adalah penyembuhku. Tuhan adalah pemulihku. Ia akan menyembuhkan sakitku. Ia akan memulihkan hidupku.
Hal ini kuyakini akan dialami oleh papa. Oleh bilur-bilur Yesus, papa akan sembuh. Karena Bapa begitu mengasihi keluarga kami.
Kalau mengingat betapa besar dan hebatnya kasih Bapa atas keluargaku sangat luar biasa dan heran. Benar-benar di luar jangkauan pikiran sebagai manusia. BerkatNya selalu membuatku heran.
Bayangkan betapa luar biasanya Bapa memberkati keluarga kami. We are no ordinary family. We are the special ones. Kami memiliki ciri khas dan keunggulan yang berbeda-beda. Aku bersyukur lahir di keluarga ini. Aku mempunyai papa dan mama yang luar biasa, Puji Tuhan papa mama termasuk orang-orang unggulan dengan prestasi akademik yang bagus. Adikku satu-satunya juga luar biasa, ia memiliki kemampuan bergaul dan SQ yang tinggi. Aku juga bersyukur dengan apa yang ada di diriku.
Puji Tuhan yang luar biasa. Papaku sudah pensiun dini sejak lama. Tapi yang mengherankan kami berempat masih bisa makan dengan sangat layak dan berkecukupan, bahkan kami diizinkan untuk berbagi dengan yang lain. Dari mana kami bisa? Yah tidak lain karena berkat Bapa yang mengherankan. Belum lagi, aku dan adikku, Samuel, bisa menyelesaikan sekolah kami hingga SMA. Kemudian yang amat sangat Puji Tuhan, aku dan Samuel bisa kuliah. Aku hingga akhir bisa kuliah di IPB dan lulus dengan baik. Wisuda dengan membanggakan mereka. Adikku, Samuel, Puji Tuhan sekarang sedang mengerjakan skripsi.
Wah bukan hanya itu, selain kebutuhan pangan, juga begiru heran karena kami memiliki papan dan sandang yang layak. Kami bisa berteduh dari panas dan dingin, dari sengatan matahari dan hujan. Amat sangat Puji Tuhan.
BerkatNya juga tercurah melalui adikku, Samuel, yang sudah bekerja. Tuhan akan membantu di dalam pekerjaannya.
Dan untukku, Bapa pasti sudah menyediakan yang luar biasa. Aku harus semangat. Memulai dari hal yang sederhana. Kiranya Tuhan memberi petunjuk, dimana dan pekerjaan apa yang harus ku ambil. Kiranya pekerjaan itu membawa damai sejahtera dan berkat bagiku dan bagi seluruh anggota keluargaku.
Tuhan adalah kekuatanku.
Tuhan adalah perisaiku.
Tuhan adalah gunung batuku.
Tuhan adalah gembalaku.
Tuhan adalah pemberi damai sejahteraku.
Tuhan adalah pemulih hidupku.
Tuhan adalah penyembuhku.
Tuhan adalah penyedia bagiKu.
Tuhan adalah pendoa bagiku.
Tuhan adalah Imamat Agung.
Tuhan adalah Rajaku.
Tuhan adalah batu penjuruku.
Tuhan adalah penyelamatku.
Tuhan adalah berkat terbesarku.
Tuhan adalah jiwaku.
Tuhan adalah penyelamat keluargaku.
Tuhan adalah Bapaku yang baik.
Dari tadi malam aku akui sempat memiliki kegelisahan. Tapi lambat laun, aku pun mersakan kedamaian dan keyakinan papaku akan sembuh. Yakin. Sembuh 100% dengan pertolongfan Tuhan.
Jehovah Rapha. Tuhan adalah penyembuhku.
Selama bertahun-tahun, aku menyakini ini. Aku bertahan menghadapi segala sakit baik fisik maupun jiwa ini karena aku percaya Tuhan adalah penyembuhku. Tuhan adalah pemulihku. Ia akan menyembuhkan sakitku. Ia akan memulihkan hidupku.
Hal ini kuyakini akan dialami oleh papa. Oleh bilur-bilur Yesus, papa akan sembuh. Karena Bapa begitu mengasihi keluarga kami.
Kalau mengingat betapa besar dan hebatnya kasih Bapa atas keluargaku sangat luar biasa dan heran. Benar-benar di luar jangkauan pikiran sebagai manusia. BerkatNya selalu membuatku heran.
Bayangkan betapa luar biasanya Bapa memberkati keluarga kami. We are no ordinary family. We are the special ones. Kami memiliki ciri khas dan keunggulan yang berbeda-beda. Aku bersyukur lahir di keluarga ini. Aku mempunyai papa dan mama yang luar biasa, Puji Tuhan papa mama termasuk orang-orang unggulan dengan prestasi akademik yang bagus. Adikku satu-satunya juga luar biasa, ia memiliki kemampuan bergaul dan SQ yang tinggi. Aku juga bersyukur dengan apa yang ada di diriku.
Puji Tuhan yang luar biasa. Papaku sudah pensiun dini sejak lama. Tapi yang mengherankan kami berempat masih bisa makan dengan sangat layak dan berkecukupan, bahkan kami diizinkan untuk berbagi dengan yang lain. Dari mana kami bisa? Yah tidak lain karena berkat Bapa yang mengherankan. Belum lagi, aku dan adikku, Samuel, bisa menyelesaikan sekolah kami hingga SMA. Kemudian yang amat sangat Puji Tuhan, aku dan Samuel bisa kuliah. Aku hingga akhir bisa kuliah di IPB dan lulus dengan baik. Wisuda dengan membanggakan mereka. Adikku, Samuel, Puji Tuhan sekarang sedang mengerjakan skripsi.
Wah bukan hanya itu, selain kebutuhan pangan, juga begiru heran karena kami memiliki papan dan sandang yang layak. Kami bisa berteduh dari panas dan dingin, dari sengatan matahari dan hujan. Amat sangat Puji Tuhan.
BerkatNya juga tercurah melalui adikku, Samuel, yang sudah bekerja. Tuhan akan membantu di dalam pekerjaannya.
Dan untukku, Bapa pasti sudah menyediakan yang luar biasa. Aku harus semangat. Memulai dari hal yang sederhana. Kiranya Tuhan memberi petunjuk, dimana dan pekerjaan apa yang harus ku ambil. Kiranya pekerjaan itu membawa damai sejahtera dan berkat bagiku dan bagi seluruh anggota keluargaku.
Tuhan adalah kekuatanku.
Tuhan adalah perisaiku.
Tuhan adalah gunung batuku.
Tuhan adalah gembalaku.
Tuhan adalah pemberi damai sejahteraku.
Tuhan adalah pemulih hidupku.
Tuhan adalah penyembuhku.
Tuhan adalah penyedia bagiKu.
Tuhan adalah pendoa bagiku.
Tuhan adalah Imamat Agung.
Tuhan adalah Rajaku.
Tuhan adalah batu penjuruku.
Tuhan adalah penyelamatku.
Tuhan adalah berkat terbesarku.
Tuhan adalah jiwaku.
Tuhan adalah penyelamat keluargaku.
Tuhan adalah Bapaku yang baik.
Komentar
Posting Komentar