Kesaksian amatlah penting. Karena kesaksian terbukti akan semakin menguatkan iman orang yang bersaksi dan iman orang-orang yang mendengar kesaksian tersebut. Puji Tuhan saya telah mendengar banyak kesaksian yang entah mengapa tepat sasaran pada saat mengalami suatu pergumulan atau masalah. Dan yang ebih luar biasa lagi, saya juga turut mengalaminya sendiri sehingga saya penuh suka cita dan berkobar ingin menyampaikannya. Itulah pernyataan ucapan syukurku pada Tuhan, bukanlah maksud untuk menyombongkannya.
Sungguh betapa pedihnya hati pada saat berkobar-kobar bersaksi mengenai persembahan persepuluhan, yang nyata aku dan keluargaku alami, dan dengan impian dapat meneguhkan dan mengajak orang lain untuk turut ambil bagian dalam persembahan persepuluhan ini dengan taat, malah menjadi batu sandungan bagi orang lain. Yah, inilah tantangan dalam bersaksi. Jangan sampai kesaksian kita yang bermaksud baik malah menjadi batu sandungan bagi orang lain, terlebih lagi jangan ujung-ujungnya menjadi batu sandungan bagi diri sendiri.
Kesaksian itu penting dan wajib hukumnya karena Yesus Kristus sebelum terangkat ke surga memerintahkan para muridnya untuk pergi ke seluruh bumi untuk memberitakan kabar gembira dan menyaksikan kebenaran yang telah diajarkan Yesus selama di dunia. Ingat lho di dalam bersaksi dan memberitakan kabar gembira ini Tuhan menyatakan janji penyertaan sepanjang masa. Luar biasa bukan???Jadi tak perlu takut untuk bersaksi dan menyatakan kabar gembira ini.
Hhhhmmm, mungkin kita berkata itu bukanlah tugas kita, melainkan tugas penginjil, para pendeta, dan para majelis di gereja. Tidak. Itu salah besar. Kitalah yang harus melakukan tugas itu. Karena kita adalah murid-murid yang diutus itu. Bahkan Paulus mengatakan bahwa kehidupan kita, murid-murid Kristus, bagaikan kitab terbuka yang dibaca orang.
Nah jadi amat penting juga di dalam bersaksi kita menjaga segala tingkah laku, pikiran, dan perkataan kita. Ingat yang seperti saya sampaikan sebelumnya. Jangan sampai menjadi batu sandungan.
Sungguh betapa pedihnya hati pada saat berkobar-kobar bersaksi mengenai persembahan persepuluhan, yang nyata aku dan keluargaku alami, dan dengan impian dapat meneguhkan dan mengajak orang lain untuk turut ambil bagian dalam persembahan persepuluhan ini dengan taat, malah menjadi batu sandungan bagi orang lain. Yah, inilah tantangan dalam bersaksi. Jangan sampai kesaksian kita yang bermaksud baik malah menjadi batu sandungan bagi orang lain, terlebih lagi jangan ujung-ujungnya menjadi batu sandungan bagi diri sendiri.
Kesaksian itu penting dan wajib hukumnya karena Yesus Kristus sebelum terangkat ke surga memerintahkan para muridnya untuk pergi ke seluruh bumi untuk memberitakan kabar gembira dan menyaksikan kebenaran yang telah diajarkan Yesus selama di dunia. Ingat lho di dalam bersaksi dan memberitakan kabar gembira ini Tuhan menyatakan janji penyertaan sepanjang masa. Luar biasa bukan???Jadi tak perlu takut untuk bersaksi dan menyatakan kabar gembira ini.
Hhhhmmm, mungkin kita berkata itu bukanlah tugas kita, melainkan tugas penginjil, para pendeta, dan para majelis di gereja. Tidak. Itu salah besar. Kitalah yang harus melakukan tugas itu. Karena kita adalah murid-murid yang diutus itu. Bahkan Paulus mengatakan bahwa kehidupan kita, murid-murid Kristus, bagaikan kitab terbuka yang dibaca orang.
Nah jadi amat penting juga di dalam bersaksi kita menjaga segala tingkah laku, pikiran, dan perkataan kita. Ingat yang seperti saya sampaikan sebelumnya. Jangan sampai menjadi batu sandungan.
Komentar
Posting Komentar