Tanggal 27 November 2011. Belum 3 bulan dari meninggalnya papa, sekali lagi kami kehilangan sesuatu yang berharga. Rumah peninggalan papa. Rumah kebanggaan papa. Rumah yang di dalamnya, di setiap sudutnya ada banyak kenangan tentang papa. Kami kehilangan semuanya. 2 hari sebelum mama berulang tahun, tanggal 29 November 2011. Namun, aku yakin bahwa Tuhan Yesus mempunyai rencana yang begitu indah bagi aku, mama, dan adikku, Samuel. Tetap puji Tuhan atas apa yang terjadi. Dengan begitu, kami benar-benar disadarkan bahwa kami tidak ada apa-apanya. Puji Tuhan. Keadaan kami yang seperti ini benar-benar membuatku menyadari betapa tidak berartinya dan tidak berkuasanya diriku, karena semua yang aku miliki ini milik Tuhan. Bahkan nyawa dan hidupku juga milik Tuhan. Masa depanku pun semua milik Tuhan Yesus.