Aku punya ide ini dan menuliskannya saat lagi flight perjalanan dinas. Mungkin nanti aku akan buat dengan bantuan AI secara detail. Tapi masih dengan jalan cerita yang sangat bobrok dan gila. Ada pangeran yang lahir dari ibu seorang asing, karena ibunya adalah orang asing, tidak punya status. Pangeran ini menjadi sasaran bully di istana oleh para pangeran dan anak bangsawan lainnya, bahkan para pelayan dan kasim juga sama. Pada usia 5 tahun, ibunya yang dibuang di cold palace bersama dengannya meninggal. Kondisinya semakin buruk, namun untunglah crown prince, pangeran ke-3, melihat dirinya. Crown prince mengenalinya, pangeran ke-14, yang di-bully oleh para pelayan dan kasim. Crown prince menghukum mati mereka dan membawa pangeran ke-14 ke istananya. Nah yang aku masih bingung itu nanti yang berubah menjadi wanita itu si pangeran lemah ini atau malah crown prince yang dipaksa berubah sama pangeran yang akhirnya kudeta menjadi raja
25 Desember 1982 – Rumah Pribadi Jin Rui Pagi natal. Tapi tak ada salju di luar. Dan di dalam rumahku—hanya ada kehangatan buatan tangan seorang wanita yang kutaklukkan dua tahun lalu, dan tiga anak perempuan yang kusebut “milikku”. Aku terbangun oleh bau mentega dan cokelat. Suara langkah kecil di koridor, dan celetukan lirih: > “Papa… nanti bilang enak ya…” Suara Qingqing. Belum genap dua tahun, tapi sudah bisa berkomplot dengan ibunya membuat kejutan kecil. Mereka menyiapkan kue natal sederhana di dapur. Ruyu mengajari Qingqing menghiasinya dengan taburan warna, dan menulis inisial J dan Q dengan saus stroberi. --- Dulu, aku tak percaya pada rumah. Aku hidup tanpa rumah. Tanpa ibu. Tanpa ayah. Tapi pagi ini, aku bangun… dan wanita yang dulunya pria itu, berdiri di depan meja makan, rambut panjangnya diikat rendah, menyajikan sarapan, memberi aba-aba ke pelayan harian untuk membersihkan ruang tamu, dan sesekali menggendong si kembar saat mulai rewel. Bukan pertunjukan. Tapi kehidu...